Kamis, 29 Juli 2021

Otot dan Sendi

 

Struktur Serabut Otot

Apa yang kalian lihat pada gambar tersebut? Gambar tersebut menunjukkan sistem gerak pada manusia berupa otot. Otot terdiri atas sel-sel otot. Sifat sel otot adalah memiliki kemampuan untuk mengerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi).

Otot mampu memberikan tarikan pada tulang karena dapat melakukan kontraksi. Saat fcontraksi, serabut otot akan memendek dan ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang akan membuat tulang tertarik ke arah yang lebih dekat searah kontraksi otot. Untuk mengembalikan tulang pada posisi semula, otot mengalami relaksasi dengan memanjang seperti semula.

Serabut otot berkumpul membentuk berkas otot. Beberapa berkas otot berkumpul membentuk kesatuan yang lebih besar, disebut dengan serat daging. Beberapa serat daging dapat membentuk daging yang bagian tengahnya membesar dan kedua ujungnya mengecil serta melekat pada tulang. Ujung otot yang melekat pada tulang disebut tendon.


Macam-Macam Sendi


Hubungan antara tulang dengan tulang yang menghubungkan organ tubuh manusia disebut sendi: Dengan adanya sendi dapat memudahkan kita bergerak, misalnya menggeleng-gelengkan kepala dan memutar jari atau tangan untuk mengambil sesuatu. Tanpa sendi kita tidak mungkin bisa bergerak secara luwes, bahkan kita juga tidak bisa menggerakkan anggota tubuh seperti tangan, kaki, dan kepala.

Jika dilihat dari sifat geraknya, sendi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sendi mati, sendi gerak, dan sendi kaku. Sendi gerak dapat dibagi menjadi lima, yaitu sendi engsel, sendi peluru, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.


Jumat, 23 Juli 2021

Letak Astronomi Indonesia

 

Letak astronomi telah ada sejak dahulu kala. Sudah sejak lama para pelaut, pengendara, pilot atau pekerjaan yang berhubungan lokasi daerah mereka menentukannya dengan letak astronomi.

Letak astronomis suatu wilayah ternyata memiliki pengaruh bagi kehidupan masyarakat di wilayah itu. Apa saja ya, pengaruh letak astronomis bagi Indonesia?

Letak Astronomis

Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis-garis yang melingkari atau mengelilingi permukaan Bumi secara melintang. Sementara, garis bujur adalah garis yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Garis bujur bentuknya vertikal.

Letak astronomis Indonesia berada antara 60 LU-110 LS, dan 950 BT-1410 BT. O iya, LU adalah singkatan dari Lintang Utara, LS singkatan Lintang Selatan, BT singkatan Bujur Timur. Maksud dari letak astronomis itu yaitu:

Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Weh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 60. Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang terletak pada 110. Wilayah Indonesia paling barat berada di Pulau Beureuh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 950. Wilayah Indonesia paling Timur ada di Merauke, Papua, yang terletak pada 1410


Pengaruh Letak Astronomis

1. Iklim Tropis

Dampak dari letak astronomis Indonesia itu berpengaruh pada iklim. Indonesia beriklim tropis karena berada pada garis khatulistiwa. Itu karena iklim tropis membentang dari 23,50 LU-23,50 LS, sedangkan garis lintang Indonesia yaitu 60 LU-110 LS.

Dampak dari iklim tropis yaitu wilayah Indonesia mendapat sinar Matahari sepanjang tahun. Indonesia juga tidak memiliki musim dingin, melainkan hanya memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

O iya, pada masa pergantian musim terjadi musim pancaroba. Perairan Indonesia juga hangat sehingga memiliki biota laut yang beragam.

Suhu udara dan kelembapan udara cenderung hangat, sehingga flora dan fauna bisa berkembang biak dengan baik.

Dampak dari iklim tropis lainnya yaitu Indonesia memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berfungsi untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga menghasilkan oksigen. Itu sebabnya, Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia.


2. Tiga Zona Waktu

Dampak dari letak garis bujur Indonesia 950 BT-1410 BT adalah, Indonesia terbagi atas tiga zona waktu, yaitu:

1. Waktu Indonesia bagian Barat (WIB)

Wilayah WIB meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Wilayah ini memiliki selisih waktu +7 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Greenwich berada di London. Greenwich digunakan sebagai patokan waktu karena garis bujur 00 berada di sana.


2. Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA)

Wilayah WITA meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau sekitarnya. Wilayah ini memiliki selisih waktu +8 jam terhadap GMT.


3. Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).

Wilayah WIT meliputi Kepulauan Maluku dan Papua. Wilayah ini memiliki selisih waktu +9 jam terhadap GMT.


sumber disini