Kamis, 12 Agustus 2021

Tanda Titik Dua

 

Dalam menyusun kalimat, kita harus memperhatikan penggunaan tanda baca dengan tepat. Salah satu tanda baca yang ada dalam bahasa Indonesia adalah tanda titik dua (:). Tanda titik dua termasuk salah satu dari tanda baca yang sering kali dijumpai dalam kalimat atau wacana. Tanda baca titik dua dilambangkan oleh dua titik dengan ukuran sama yang diletakkan di tengah garis vertikal yang sama pula.

Penggunaan tanda baca titik dua memiliki aturan umum. Tanda titik dua memberitahukan pembaca bahwa uraian setelah ada tanda titik dua berfungsi memberi bukti atau menjelaskan. Aturan penggunaan tanda titik dua (:) pada kalimat, sebagai berikut.
1. a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. 
Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.

b. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Kita menulis menggunakan buku, pensil, dan penghapus.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh:
Ketua       : Aris Munandar 
Sekretaris : Nita Thalia 
Bendahara : Anisa Kumala

3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Ibu   : (meletakkan beberapa tas belanjaan) "Bawa tas belanjaan ini, Mir!" 
Amir : "Baik, Bu." (mengangkat tas belanjaan dan masuk) 
Ibu   : "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi)
 
4. Tanda titik dua digunakan di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara surah dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku.
Contoh:
- Tempo, I (34), 2017:7
- Surah Yasin: 10
- Karangan Ali Hakim. Pendidikan Seumur Hidup: sebuah studi, sudah terbit-
- Sugiyanto, Sada. 2012. Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas VI. Depok: Arya D°