Selasa, 30 Maret 2021

Paparan Mendikbud Untuk Pembelajaran Tahun Ajaran 2021-2022

Berikut adalan paparan Mendikbud untuk Pembelajaran Tahun Ajaran 2021-2022 yang disampaikan melalui siaran Youtube dengan link disini.
































Minggu, 28 Maret 2021

Usaha Ekonomi yang Dikelola Kelompok


Pada materi sebelumnya telah dibahas usaha ekonomi perorangan. Ada pula usaha ekonomi yang dikelola secara berkelompok. Usaha ekonomi kelompok ini dikelola secara bersama, baik modal, pengelolaan, maupun keuntungan. Bentuk usaha ekonomi bersama sebagai berikut.

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan negara yaitu sebuah perusahaan yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara. BUMN dapat berbentuk perusahaan umum (perum) dan perseroan terbatas (persero). BUMN bergerak di bidang usaha yang bersifat strategis atau vital, misalnya bidang energi listrik dan telekomunikasi.

Di Indonesia juga terdapat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau perusahaan daerah. BUMD merupakan perusahaan yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki pemerintah daerah. Tujuan pendirian BUMD sebagai berikut.

a. Ikut melaksanakan pembangunan ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi nasional.

b. Memenuhi kebutuhan rakyat dan menyediakan lapangan kerja untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

 2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan Usaha Milik Swasta merupakan perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh swasta. Ada beberapa macam BUMS sebagai berikut.

a. Firma

Firma adalah usaha ekonomi bersama yang didirikan oleh sekurangnya dua sekutu. Pendiri firma biasanya orang-orang yang saling kenal satu dengan yang lain. Setiap anggota firma memiliki hak untuk bertindak atas nama firma. Anggota firma juga bertanggung jawab secara penuh atas risiko kerugian firma. Usaha berbentuk firma biasa bergerak di bidang layanan konsultasi hukum dan keuangan.

b. Persekutuan Komanditer

Persekutuan komanditer (CV) didirikan oleh sekurangnya dua orang yang menyetorkan modal. Pada CV terdapat dua jenis sekutu, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif berperan sebagai investor dan pengelola CV. Sekutu pasif berperan sebagai investor tanpa terlibat dalam pengelolaan CV. Usaha berbentuk CV dapat dikembangkan dari firma. Ini dimungkinkan jika firma ingin memperluas usahanya dan membutuhkan banyak modal.

c. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas (PT) adalah usaha bersama yang modalnya berupa kumpulan saham. Saham diartikan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan atas penyetoran modal. Setiap saham memiliki nilai nominal tertentu. Pemilik saham akan memperoleh keuntungan berupa dividen. Bagi perseroan yang ingin mengembangkan dan memperluas usaha, sahamnya dapat diperdagangkan di pasar modal.

 3. Koperasi

Di Indonesia berkembang usaha bersama yang bertujuan menyejahterakan anggotanya. Usaha yang dimaksud adalah koperasi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Koperasi sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat (1), yaitu bentuk perekonomian disusun atas usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi pertama kali dikembangkan oleh Drs. Mohammad Hatta. Atas perannya tersebut beliau dijuluki Bapak Koperasi Indonesia. Ada berapa bentuk koperasi yang berkembang di Indonesia? Bentukbentuk koperasi di Indonesia sebagai berikut.

a. Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang menyediakan berbagai barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contohnya beras, gula, minyak, sabun, peralatan rumah tangga, dan barang elektronik. Tujuan koperasi ini adalah memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari bagi anggota dengan harga dan mutu layak.

b. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang menyediakan layanan simpan dan pinjam. Koperasi jenis ini menerima simpanan dari anggota. Selanjutnya, uang yang telah terkumpul dipinjamkan kepada anggota.

c. Koperasi produksi, yaitu koperasi yang menyediakan bahan baku produksi dan menyalurkan hasil produksi anggotanya. Koperasi ini beranggotakan para produsen atau pengusaha, misalnya pengusaha batik, tahu dan tempe, dan sapi perah.

d. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang menyediakan layanan atau jasa tertentu bagi anggotanya. Contohnya, koperasi angkutan.

e. Koperasi serbausaha, yaitu koperasi mengelola berbagai jenis usaha, misalnya penyediaan barang konsumsi, simpan pinjam, penyediaan bahan baku, dan penyaluran hasil produksi. Contohnya, koperasi unit desa (KUD).

Buatlah kliping mengenai jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola secara berkelompok.

1. Siapkan buku gambar atau buku tulis tipis.
2. Carilah gambar jenis usaha yang dikelola secara berkelompok dari buku, surat kabar, atau majalah lama.
3. Guntinglah gambar dengan rapi, lalu tempelkan pada buku gambar atau buku tulis.
4. Berilah keterangan di bawah setiap gambar:
a. nama perusahaan,
b. jenis usaha,
c. tempat kedudukan usaha, dan
d. sumber gambar

Jenis Usaha Ekonomi yang Dikelola Sendiri

 


Amatilah kegiatan ekonomi di lingkungan sekitarmu! Bagaimana pengelolaan kegiatan ekonomi tersebut? Jika dicermati, kegiatan ekonomi tersebut ada yang dikelola sendiri. Ada pula kegiatan ekonomi yang dikelola secara berkelompok.

Usaha yang dikelola sendiri disebut usaha perorangan. Usaha ekonomi ini memiliki modal terbatas dan biasanya dikelola secara sederhana. Contoh usaha ekonomi perorangan sebagai berikut.

1. Usaha Pertanian

Sebagian besar usaha pertanian dikelola secara perorangan. Usaha ini memiliki modal terbatas. Lahan yang digarap petani biasanya terbatas, lahan persawahan dan tegalan. Namun, ada juga usahapertanian yang dilakukan  secara besar-besaran.


2. Usaha Perdagangan

Usaha perdagangan secara perorangan biasanya berskala kecil dan sedang. Contoh usaha perdagangan antara lain, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, pedagang di pasar, warung, dan toko kelontong.

3. Usaha Jasa

Perhatikan usaha jasa perorangan di daerah sekitarmu! Coba sebutkan usaha jasa tersebut! Secara umum, banyak usaha jasa yang dikelola secara perorangan, contohnya usaha salon, fotokopi, bengkel, potong rambut, dan penjualan pulsa.


4. Industri Kecil

Sektor industri yang dikelola perorangan merupakan industri rumahan. Contoh industri rumahan antara lain usaha kerajinan tangan berupa pembuatan keramik, souvenir, tembikar, anyaman, dan mebel.


Amatilah lingkungan sekitarmu. Identifikasilah jenis-jenis usaha ekonomi yang dikelola secara perorangan berdasarkan setiap jenisnya. Buatlah laporan dalam bentuk tabel seperti contoh berikut.


Gambar dan materi ini diambil dari Buku Siswa Tema 8 Kelas 5 Kemdikbud

Siklus Air dan Bencana Kekeringan

 

Buku Tema 8 Kelas 5 Kemdikbud

Siklus Air dan Bencana Kekeringan

Peristiwa siklus air merupakan peristiwa sehari-hari yang sering tidak disadari oleh manusia. Siklus air menghasilkan air bersih yang berguna untuk kehidupan manusia. Manusia memerlukan air bersih antara lain untuk keperluan rumah tangga, keperluan industri, dan juga pertanian. Siklus air menghasilkan air bersih. Pada saat proses penguapan, kotoran pada air tidak ikut menguap. Uap air yang menguap adalah uap air yang bersih. Pada saat turun hujan, air yang dihasilkan pun adalah air bersih dan siap digunakan untuk berbagai keperluan.

Air hujan yang jatuh, sebagian akan diserap oleh tanah, lalu menjadi air tanah. Air tanah adalah air yang mengalir di bawah permukaan tanah. Air ini biasanya lebih jernih dan bersih, karena sudah tersaring oleh lapisan tanah dan akar tumbuhan. Untuk mendapatkan air tanah, manusia membuat sumur dengan cara menggali lubang.

Air hujan yang tidak terserap oleh tanah, akan terus mengalir menjadi air permukaan. Lalu, air itu menuju tempat yang lebih rendah seperti sungai, danau, dan laut. Air permukaan adalah air hujan yang tak dapat diserap oleh tanah tetapi diserap oleh permukaan tanah, sehingga mengalir di atas permukaan tanah dan kemudian menguap kembali. Air ini biasanya lebih kotor, karena mengandung lumpur. Air ini juga biasanya membawa berbagai macam material dari proses erosi.

Pada musim kemarau, air hujan yang turun menjadi berkurang. Air hujan yang turun biasanya langsung diserap oleh tanah menjadi air tanah. Jika air sungai dan danau surut akan menyebabkan berkurangnya penguapan air sebagai pembentuk titik-titik air di awan. Akibat dari semakin sedikitnya awan adalah semakin berkurangnya curah hujan. Oleh karena itu, sumur-sumur penduduk pun menjadi kering. Di saat inilah biasanya terjadi kelangkaan air bersih. Jika kelangkaan air bersih terjadi dalam waktu yang panjang, bencana kekeringan akan terjadi. Mari kita biasakan menghemat penggunaan air dalam ehidupan sehari-hari.

(Sumber: Scott Foresman. 2010. Science. Illinois) sebagaimana dikutip dari Buku Siswa Tema 8 Kelas 5 Kemdikbud.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama kelompokmu.
1. Peristiwa apa saja yang terjadi pada teks “Siklus Air dan Bencana Kekeringan”?
2. Bagaimana proses siklus air menghasilkan air yang bersih? Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan air tanah?
4. Bagaimana perbedaan air tanah dengan air permukaan?
5. Mengapa air permukaan biasanya lebih kotor dibandingkan dengan air tanah? Jelaskan!
6. Apa akibat dari musim kemarau yang panjang?

Selasa, 23 Maret 2021

Kegiatan Manusia Yang Mengganggu Siklus Air

 



Proses daur air atau siklus air dapat dilakukan melalui beberapa proses, ialah sebagai berikut :

1. Proses Evaporasi / Penguapanl Mulai dari air di laut, sungai, serta penampungan air lainnya, bahkan tumbuhan akan menguap karena terpapar panasnya sinar matahari.

2. Proses Presipitasi / PengendapanProses dari penguapan tersebut, maka uap air naik ke armosfer serta akan berkumpul di udara.

3. Proses Kondensasi / Pengembunan ; Proses ini karena perubahan suhu yang menjadi dingin, sehingga uap air akan membentuk awan dimana berisi titik-titik air yang kemudian akan turun ke bumi sebagai hujan.

Daur atau siklus air tersebut dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya siklus air diantaranya adalah penebangan pohon di hutan secara berlebihan yang mengakibatkan hutan menjadi.gundul.

Pada saat hujan turun, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah karena tertahan oleh daun-daun yang ada di pohon. Hal ini menyebabkan jatuhnya air tidak terlalu kuat. Air dari daun akan menetes ke tanah atau mengalir melalui permukaan batang. Jatuhnya air ini menyebabkan tanah tidak terkikis.

Selain dapat menyuburkan tanah, air hujan yang meresap ke dalam tanah juga disimpan sebagai sumber mata air yang muncul ke permukaan hingga menjadi air yang jernih dan kaya akan mineral. Air yang muncul di permukaan ini kemudian akan mengalir ke sungai dan danau.

Hutan yang gundul karena penebangan liar menyebabkan air hujan langsung jatuh ke tanah. Hal ini menyebabkan air tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah karena langsung mengalir ke sungai dan danau. Selain itu, apabila terjadi hujan terus-menerus dapat mengakibatkan longsor dan banjir. 

Hutan yang gundul menyebabkan siklus air menjadi terganggu. Hal ini disebabkan cadangan air yang berada di dalam tanah semakin berkurang sehingga air yang berada di sungai dan danau menjadi lebih sedikit.

Selain itu ada beberapa kegiatan manusia saja yang memengaruhi proses daur air ini, ialah sebagai berikut :

1. Penebangan hutan secara liar, dimana akan menyebabkan banyaknya lahan kosong sehingga air yang turun tidak dapat terserap oleh tanah.


2. Pembangunan jalan dengan menggunakan aspal maupun beton. Dengan begitu, aspal dan benton menghalangi air agar meresap ke dalam tanah.

3. Pembakaran hutan dimana bisa menyebabkan struktur tanah serta juga tandus.

4. Tidak menanami lahan-lahan yang kosong menggunakan tanaman, namun mengubah lahan-lahan tersebut menjadi sebuah daerah pemukiman.

5. Berkurangnya daerah resapan air di daerah perkotaan sehingga akan mengakibatkan sungai, danau, serta daerah penampungan air menjadi akan kering. Jika kering, maka menyebabkan proses penguapan menurun dan juga berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan, dengan begitu jumlah hujan pun akan menurun.


Penebangan Hutan Secara Liar

 


Penebangan hutan secara liar saat ini sedang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan. Karena di daerah itulah terdapat banyaknya hutan hutan. Penebangan hutan secara liar juga bisa membuat mereka sendiri celaka karena ulah mereka.

Sebenarnnya penebangan hutan secara liar itu sama sekali tidak baik untuk lingkungan kita, karena bisa membuat pohon pohon di hutan menjadi gundul. Tetapi mengapa masih saja banyak warga yang tidak peduli pada pohon pohon di hutan, padahal mereka sudah mengetahui akibat nya tetapi itu semua di karenakan karena ke serakahan dan keegoisan manusia, karena manusia mempunyai sifat egois.

Sebab dari penebangan hutan secara liar salah satunya karena, ekonomi warga sekitar yang kurang, dan akhirnya mereka menebang pohon secara liar untuk di jual dan dijual hasilnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Tetapi itu semua karena mereka menebang pohon selalu dengan jumlah yang banyak, apabila saja mereka bisa merubah diri. Bukan berarti tidak boleh menebang pohon, tapi marilah apabila menebang pohon janganlah terlalu banyak karena bisa merugikan warga warga yang ada di sekitar itu.

Tapi tetap, apabila kalian telah menebang pohon marilah kita menanam lagi dari mulai bibit dan kita rawat untuk menggantikan pohon yang kita tebang lagi. Apa susahnya yakan kalau hanya untuk memotong dan menanam lagi.

Dan di samping sebab juga ada akibat yang bisa di sebabkan oleh penebangan hutan secara liar antara lain, banjir, tanah longsor dan lain lain. Banjir bisa terjadi apabila misalnya ada hujan yang besar air itu langsung turun ke pemukiman warga tanpa di serap oleh pohon, karena pohon pohon itu sudah di tebang. Apabila pohon tidak ada maka air tidak akan meresap ke dalam pohon.

Akan tetapi, banyaknya yang kita temukan di lapangan yang kurang peduli dengan pelestarian hutan, padahal jika terjadi banjir, longsor dsb kita juga yang merasakan efeknya, jangankan kita, hewan-hewan dan tumbuhan pun ikut punah disebabkan oleh ulah kita sendiri.

Penebangan hutan secara liar di saat ini adalah meraja rela sehingga meresahkan masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, sehingga dapat berdampak buruk. Penebangan hutan secara liar dapat merusak ekosistem maka oleh karena itu jangan sekali-sekali mencari keuntungan dengan cara menebang pohon secara liar.

Maka oleh karena itu lestarikan hutan-hutan yang ada di sekitar kita, umumnya negara kita Indonesia banyak hutan-hutan yang menghiasi daerah-daerah Indonesia dengan bermacam ragam warna. Dengan adanya hutan yang kita lestarikan, kita dapat merasakan udara yang segar dan sejuk sehingga dapat memelihara kesehatan kita dalam beradaptasi dengan lingkungan kita.

Hutan merupakan suatu tempat hewan-hewan berlindung dan tempat habitatnya/tempat tinggal. Apakah kita tidak memikirkan makhluk-makhluk lainnya seperti hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan, mereka butuh tempat tinggal juga seperti kita. Maka oleh karena itu, lestarikandan budidayakan hutan-hutan agar makhluk lainnya seperti hewan-hewan tidak punah, kalau sudah punah otomatis bibit-bibitnya tidak ada lagi.

Banyak sekali orang-orang diindonesia yang telah menebang pohon-pohon di hutan. sebetulnya pohon-pohon di hutan ini sangat berguna bagi kita semua agar kita bisa menghirup udara segar dan agar tidak terjadi berbagai macam bencana alam. seperti banjir,tanah longsor,tsunami,DLL. Selain itu juga polusi berbagai macam polusi dapat membuat kerusakan atau penyakit polusi tanah akan membuat tumbuhan di sekitar layu rusak dan tidak bisa tumbuh dengan subur polusi udara bisa menyebabkan sebagian orang-orang disekitar terserang penyakit.

Oleh karena itu marilah kita mengajak semuakalangan masyarakat untuk sama-sama menjaganya dan kita cegah penebangan liar. Untuk kita kedapatan menebang pohon secara liar oleh pihak-pihak tertentu, kita jangan tinggal diam langsug kita melaporkan ke pihak yang berwenang agar dapat mengambil tindakan baik itu sanksi maupun lainnya. Hal ini demi keselamatan kita bersama.

Sumber disini

Kisah Seorang Nelayan

 


Kisah Seorang Nelayan dan Kehidupan di Desa

Desa kecil ini terletak di semenanjung Minahasa Selatan. Desa ini menyimpan begitu banyak memori dalam benak orang-orang yang pernah berdiam di desa tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama, seperti saya.Dan juga bagi mereka yang baru mengunjunginya, meski hanya sebentaran saja. Desa itu dinamai Lopana.

Sore itu, saya tiba dari Amerika dengan satu keinginan kuat yang tak tertahankan lagi. Yaitu untuk kembali mengunjungi desa dimana ibu saya dilahirkan, Lopana.

Dari kota Manado, saya memerlukan waktu 45 menit sampai 1 jam untuk sampai di Lopana. Itu tentu kalau jalanan tidak macet. Perjalanan menuju Lopana memang selalu mendebarkan. Kita harus melewati jalanan panjang nan berliku. Di beberapa lokasi, terlihat jurang yang sangat dalam, bukit yang begitu tinggi, dan lereng yang amat terjal berkelok-kelok.

Pohon kelapa (nyiur melambai) terlihat mendominasi tanaman di sepanjang jalan. Kalau ke desa Sonder didominasi tanaman cengkeh, maka ke Lopana pohon kelapalah rajanya. Saya sangat menikmati perjalanan itu, walaupun cuaca tak terlalu mendukung. Mendung dan gerimis. Ini menjadikan pemandangan mata saya terbatas, dan kamera pun lebih banyak diistirahatkan saja.

Tiga puluh menit perjalanan, kita sudah sampai di sekitar desa Matani. Di desa ini jalanan mulai lurus dan tak terlihat satu kelokan sekalipun. Di sebelah kanan jalan terlihat hamparan tanaman padi yang begitu luas. Konon, di tempat inilah kelak airport Samratalungi akan dipindahkan. Desa Tumpaan adalah desa berikutnya setelah Matani. Setelah Tumpaan, baru sampailah kita di desa Lopana. Tujuan saya berlibur kali ini. Menghilangkan kepenatan hidup dan hectic-nya suasana perkotaan.


Edy sang nelayan di Lopana

Mayoritas penduduk Lopana memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Ini tentu oleh karena desa ini berada tepat di tepi pantai. Memasuki desa Lopana, bila kita datang dari arah Manado, terlihat sangat jelas kekontrasannya. Di sebelah kiri Jalan nampak jelas daerah perbukitan dan perkebunan, tempatnya bagi para petani. Sementara itu di sebelah kanan jalan, terlihat laut membiru yang begitu dekat. Inilah tempatnya para nelayan bekerja demi sesuap nasi. Demi hidup keluarga serta pendidikan anak-anak.

Adalah seorang lelaki separuh baya, sebut saja namanya Edy. Ia adalah orang yang menemani saya selama di desa itu. Dari Pak Edylah saya mendapat banyak cerita tentang kehidupan di desa Lopana masa kini. Ia sendiri adalah salah satu contoh warga desa yang senantiasa berharap suatu ketika nanti, hidup dan kehidupan mereka akan lebih baik lagi. Kesejahteraan hidup akan meningkat, walau seberapa saja.

Edy sekarang bekerja sebagai seorang nelayan. Tadinya, ia adalah seorang petani. Ia menanam rica (rawit). Tetapi pengolahan lahan tanaman rawitnya masih sangat sederhana. Ia menyiram rawit yang ia tanam dengan menimba air di sumur dengan bermodalkan dua buah ember. Bayangkan saja, berapa puluh kali ia harus bolak-balik menimba air tersebut untuk menyirami seluruh tanaman rawit miliknya di kala musim kemarau tiba. Bahkan jarak antara sumur dan lahan rawitnya lumayan jauh.

Nah, setelah cukup gagal dengan bercocok tanam rawit, ia alih profesi menjadi ‘kuli panjat’. Ya, ia mencari nafkah dengan memanjat pohon kelapa milik para petani kelapa besar, dan menerima upah harian. Namun sayangnya usia Edy tidaklah muda terus. Kini ia bertambah tua, dengan sendirinya staminanya juga sudah mulai berkurang. Tenaganya tidak sekuat dahulu lagi.

‘Sekarang kita so tako ja nae itu pohong kalapa tinggi…’ (sekarang saya sudah takut memanjat pohon kelapa yang tinggi), demikianlah ia bertutur ketika saya tanya kenapa tidak lagi memanjat pohon kelapa. Ia mengakui bahwa usianya tidak muda lagi, dan itu membuatnya takut berada di ketinggian. Banyak hal yang membuatnya harus berpikir panjang mempertahankan profesi ‘kuli panjat’nya itu.

Menyiasati kehilangan pekerjaan, Edy pun secara kreatif berpindah lokasi. Kini, seluruh upaya penghidupan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sepenuhnya ia gantungkan dari profesi barunya. Menjadi nelayan. Bermodalkan sebuah perahu sema-sema, dan sebuah perahu motor pinjaman, ia kini sudah beralih dari petani, kuli, kemudian menjadi nelayan.

Setiap subuh ia sudah keluar rumah, baru kembali setelah mentari sudah mulai memasuki peraduannya. Kadang kala, ia keluar rumah melaut pada sore menjelang malam, dan baru kembali menjelang subuh. Tak menentu. Tergantung musim dan keadaan. Juga tergantung kesehatan tubuhnya, yang tentu saja semakin menua.

Menurut Edy, sudah setahun lebih ia menjadi seorang nelayan. Sebuah pekerjaan yang ia yakini amat mulia. Benar, karena hasil ikan yang ia dapatkan setiap hari, memberi hidup bagi keluarganya, dan serempak memenuhi kebutuhan pasar ikan di Lopana, yang dengan sendirinya tentu saja memberi hidup bagi warga Lopana lainnya. Tak pelak lagi, dengan demikian maka ia menekuni pekerjaannya itu dengan motivasi tinggi dan penuh ucapan syukur.

Sore itu, dengan tubuh yang hanya dibalut celana pendek dan kaos tanpa lengan, Edy mengajak saya menuju pantai. Tubuhnya terlihat masih kekar, dengan kulit yang semakin berwarna coklat karena dibakar terik matahari terus menerus. Hari itu ia sengaja mengambil ‘cuti melaut’ demi menemani saya mengelilingi kampung. Kami berjalan beriringan di tepian pantai. Ia menjelaskan panjang lebar, bahwa banyak sekali warga kampung yang terus berganti profesi seiring dengan tuntunan hidup yang semakin menggila. Harga-harga naik tak menentu.

Saya juga melihat di beberapa lokasi pinggir pantai ada banyak gerobak sapi diparkir di sana. Bahkan ada truk-truk berukuran besar. Melihat mata saya memandang penuh tanda tanya, sebelum pertanyaan keluar dari mulut saya, Edy sudah terlebih dahulu menjelaskan. “Oh iyo, skarang dorang so ganti profesi menjadi penjual paser…” (Iya, sekarang mereka-mereka itu sudah ganti profesi menjadi penjual pasir).

Ternyata akibat meletusnya gunung Soputan beberapa tahun yang lalu memberi rejeki tersendiri bagi para warga sekitar. Banyak sekali pasir gunung yang hanyut melalui sungai menuju pantai. Di sana, pasir-pasir itu menumpuk. Warga pun menjadikannya sebagai ‘proyek sementara’. Setiap hari ada saja warga yang bolak-balik dengan gerobak maupun mobil untuk mengambil pasir-pasir tersebut, dan akan menjualnya lagi. Menurutnya, hasil dari jualan pasir lebih banyak daripada bercocok tanam kecil-kecilan. Makanya jangan heran kalau ada banyak orang yang mengangkut pasir di tepian pantai Lopana.


Kehidupan tolong menolong di kampung

Ternyata, cerita tentang betapa kuatnya ikatan tolong menolong di desa Lopana bukan hanya isapan jempol semata. Hampir di setiap rumah yang saya singgahi kala itu, pasti saya akan terus menerus ditawari makanan. Entahkah itu makanan berat, seperti nasi dan lauk pauknya, pun juga makanan ringan sejenis kue-kue khas Lopana. Dan tawaran mereka bukan sekedar basa-basi. Kalau menawarkan sesuatu maka pasti sesuatunya itu ada, bukan hanya di mulut saja.

Satu hal yang pasti, tanpa memandang itu keluarga cukup berada, atau yang miskin sekalipun, mereka akan tetap menawari Anda makan bila singgah di rumah mereka. Apapun itu. Di mata mereka tamu adalah seseorang yang mesti dilayani sebaik mungkin.“Torang nyanda mungkin mo kaseh biar….malu torang kalu nyanda kaseh apa-apa”, demikian seorang ibu tua bilang ke saya. (Artinya, kita tidak mungkin untuk tidak melayani tamu…..malu kita sebagai tuan rumah kalau tidak memberikan apa-apa).

Ada lagi kebiasaan mencolok lainnya yang semakin membuka mata saya. Bahwa di desa seperti ini, tingkat kekeluargaan dan persaudaraan masih begitu diperhitungkan. Ambil contoh, dalam kehidupan mereka masih ada itu istilah ‘pinjam api’ atau ‘minta bara’. Dan tetangga lainnya yang memilikinya pasti akan memberikan dengan senang hati. Artinya mereka masih sangat suka menolong dan sangat senang memberi.

sumber disini

Senin, 22 Maret 2021

Usaha Perikanan

 


Ada banyak  jenis usaha dalam kegiatan ekonomi bagi penduduk yang tinggal di sekitar pantai. Apakah teman-tema tahu apa saja jenis usaha dalam kegiatan ekonomi bagi penduduk yang tinggal di sekitar pantai?

Usaha perikanan adalah usaha budi daya ikan, hewan air lainnya, dan hasil laut. Usaha perikanan dibagi menjadi dua, yaitu perikanan darat dan perikanan air laut. Perikanan darat merupakan usaha menangkap ikan air tawar, meliputi sungai, danau, rawa, empang, dan tambak. Misalnya budi daya ikan lele, ikan mas, nila, mujair, dan gurame.



Sedangkan, perikanan laut merupakan usaha menangkap ikan di pantai dan laut oleh nelayan. Hasilnya selain ikan laut ada kerang, udang, rumput laut, mutiara, dan garam.



Melihat dari lokasi di lingkungannya, maka jenis usaha dalam kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan penduduk di sekitar pantai adalah perikanan, teman-teman. Misalnya melakukan usaha menangkap ikan, udang, kerang, budi daya rumput laut, atau menambak garam

Penduduk pantai juga bisa melakukan jenis usaha jasa, misalnya persewaan perahu atau speed boat. Selain itu, penduduk sekitar pantai juga bisa membuat industri yang mengolah hasil dari usaha perikanan, misalnya membuat nugget ikan, cumi asin, dan yang lainnya. Usaha perdagangan juga bisa dilakukan penduduk sekitar pantai, misalnya seperti warung makan hidangan laut.

Secara luas, usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan, pengeringan, atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).

Perikananan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam sistem bisnis perikanan

Usaha Perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis)

Pembudidaya ikan : kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan membiakan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol.

Karena potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia sangat kaya dan beranekaragam, maka tidak mustahil Indonesia akan menjadi produk perikanan terbesar se dunia ...

sumber disini dan disini

Sabtu, 20 Maret 2021

Usaha Perkebunan

 


Usaha perkebunan dapat dilakukan di dataran tinggi dan dataran rendah. Tanaman yang cocok untuk perkebunan di dataran tinggi, antara lain teh, kopi, cengkih, stroberi, dan sayur-sayuran. Tanaman-tanaman tersebut hanya cocok jika ditanam pada dataran tinggi.

Adapun tanaman yang cocok untuk perkebunan di dataran rendah, antara lain kelapa, tembakau, dan pepaya. Coba perhatikan ketika kamu melihat tanaman-tanaman yang telah disebutkan di atas! Apakah tempat tersebut benar dataran rendah?

Hasil perkebunan tidak semua dapat langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Akan tetapi, ada yang harus diolah terlebih dahulu baru bisa dikonsumsi. Pengolahan pun melalui proses yang tidak sebentar, sampai menghasilkari suatu produk baru yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Selain perkebunan, kegiatan ekonomi masyarakat pun dilakukan dalam bidang kehutanan. Indonesia memiliki banyak hutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Hasil-hasil hutan, antara lain kayu, rotan, damar, dan kemenyan. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga agar hutan tidak rusak adalah mencegah penebangan liar dan mengadakan reboisasi atau peremajaan hutan. Daerah penghasil kayu hutan adalah Kalimantan, Sumatra, dan Papua.

Pengelolaan hutan dipahami sebagai penerapan metode bisnis dan prinsip kehutanan untuk pengurusan hutan (Davis, 1987). Kegiatan pengelolaan hutan meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan hasil, pengolahan hasil, dan pemasaran hasil. 

Penerapan metode bisnis dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Adapun prinsip kehutanan memiliki maksud bahwa pemanfaatan hasil hutan didasarkan pada prinsip kelestarian hutan secara ekonomi dan ekologi.

Hutan produksi adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan berfungsi untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan konsumsi masyarakat, industri, dan ekspor. 

Hutan ini biasanya terletak di dalam batas-batas suatu HPH (memiliki izin HPH) dan dikelola untuk menghasilkan kayu. Dengan pengelolaan yang baik, tingkat penebangan diimbangi dengan penanaman dan pertumbuhan ulang sehingga hutan terus menghasilkan kayu secara lestari. 

Secara praktis, hutan-hutan di kawasan HPH sering dibalak secara berlebihan dan kadang ditebang habis. Hutan di Indonesia memiliki tumbuhan yang beraneka ragam, terutama yang berbentuk pohon. Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat ±40.000 jenis tumbuhan. 25.000-30.000 jenis di antaranya adalah tumbuhan berbunga, yang merupakan 10% dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Kekayaan hutan yang melimpah ruah tersebut memberikan manfaat kepada penduduk Indonesia maupun bangsa lain.

Lakukan kegiatan identifikasi di lingkungan sekitarmu mengenai kegiatan ekonomi masyarakat di bidang perkebunan dan kehutanan! Tuliskan kegiatan ekonomi di bidang perkebunan dan kehutanan apa saja yang dilakukan oleh masyarakat! Bacakan hasilnya di depan kelas dengan suara lantang! Kerjakan tugas ini secara mandiri dan dengan rasa ingin tahu!


Tugas Kelompok

Buatlah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang!

Lakukan kegiatan wawancara kepada masyarakat yang berperan dalam kegiatan ekonomi di bidang perkebunan dan kehutanan!

Isi wawancara mengenai apakah bidang perkebunan dan kehutanan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat?

Sebutkan juga faktor-faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam kegiatan ekpnomi di bidang perkebunan dan kehutanan! Buatlah laporan hasil kegiatan wawancara kelompok kalian dengan dilandasi sikap kerja sama! Bacakan laporan tersebut di depan kelas dan bandingkan dengan laporan tugas kelompok lainnya!

Air Tanah dan Air Permukaan

 


Teman-teman, sudah tahu belum bahwa ada beberapa jenis air di bumi ini? Berdasarkan letak dan asalnya, secara umum air ini dibagi ke dalam dua jenis loh. yaitu air permukaan dan air tanah. Yuk, kita cari tahu penjelasan dan perbedaannya!


1. Air Tanah

Nah, jenis air itu berbanding terbalik dengan air permukaan. Air tanah berada di dalam lapisan tanah dengan kedalam berbeda-beda. Biasanya, air tanah dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia, misalnya diambil melalui sumur atau disedot menggunakan pipa dan berbagai peralatannya.

Jika dibagi lagi, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Ada air tanah freatik, air tanah dalam atau artesis, air tanah meteorit, air tanah magma, dan air konat atau sering juga disebut air purba.

Tapi, dari jenis-jenis air itu, masyarakat lebih banyak menggunakan air tanah freatik dan artesis. Sedangkan jenis air tanah lainnya tidak banyak digunakan untuk kebutuhan hidup manusia.

Sesuai dengan namanya, air tanah adalah air yang berada di lapisan tanah dengan kedalaman yang berbeda-beda. Air tanah bisa berada di lapisan tanah karena air terserap ke tanah melalui pori-pori, sedangkan air permukaan berada di permukaan karena tidak bsia terserap ke tanah.


2. Air Permukaan

Berbeda dengan air tanah, air permukaan adalah air yang ada di atas permukaan tanah. Air permukaan dapat bergerak, maupun diam. Singkatnya, air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, baik dalam kondisi mengalur maupun diam. 

Air itu ada di atas tanah karena tidak mampu terserap. Itu karena lapisan tanahnya sangat rapat sehingga sulit ditembus air. Jika dikelompokkan lagi, air permukaan itu terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu air sungai, air danau atau telaga, dan air laut.

Danau Toba dan Pulau Samosir

 


Danau Toba dan Pulau Samosir (Sumatra Utara)

Pada zaman dahulu, di suatu desa di Sumatra Utara hiduplah seorang pemuda miskin bernama Toba. la hidup sebatang kara di sebuah iembah yang landai dan subur.

Pada suatu senja, setelah pulang dari ladang, pemuda itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Namun, sudah cukup lama ia memancing, tak seekor ikan pun didapatnya. Kejadian yang seperti itu tidak pernah dialami sebelumnya. Biasanya, ikan di sungai itu mudah saja dipancing.

"Aneh, mengapa tidak seekor ikan pun mau memakan umpanku? Apa mungkin ikan di sungai ini sudah mulai habis?" ia membatin.

"Aduh, berat sekali! Ini pasti ikan yang sangat besar," Toba berusaha menyeimbangkan posisi tubuhnya.

Mata kail pancingnya tertarik ke sana kemari. Benar saja, ikan itu sangat besar dan indah. Warnanya kuning keemasan. Toba lalu mulai melepas ikan itu dari mata kailnya dan memandanginya dengan hati senang.

Akan tetapi, baru saja ikan itu menyentuh tangan Toba, tiba-tiba ikan itu berubah wujud menjadi seorang putri yang sangat rupawan.

"Si... siapa kau?" tanya Toba terbata-bata karena terkejut.

"Aku adalah ikan yang kau pancing tadi. Terima kasih telah mengeluarkan aku dari sungai itu," kata putri itu sambil tersenyum ramah. "Jika Tuan berkenan, bolehkah saya tinggal bersama Tuan di tempat ini?"

Senyum dan wajah rupawan putri itu sangat menyihir. Toba pun tak mampu menolaknya.

"Baiklah, tapi kau harus tahu bahwa aku adalah pemuda yang sangat miskin. Semoga nanti kau bisa betah tinggal di rumah gubukku."

Hari berganti, waktu berlalu, pada akhirnya Toba pun mengajukan lamaran.

"Menikahlah denganku," pinta Toba sambil berlutut.

Si putri terdiam beberapa saat, sampai pada akhirnya ia tersenyum dan berkata, "Baiklah, aku akan menerima lamaranmu. Tapi kau harus memenuhi satu syaratku." "Apakah permintaanmu itu, Putri?" tanya Toba.

"Kau harus berjanji untuk tidak pernah menceritakan asal-usulku sebagai penjelmaan ikan kepada siapa pun."

"Baiklah, aku terima permintaanmu. Aku bersumpah untuk tidak pernah mengungkit asal-usulmu."

Setelah Toba mengucapkan sumpah, keduanya lalu menikah.

Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat buruk dan pemalas.

Suatu hari, Samosir disuruh ibunya mengantarkan bekal makanan ke ladang untuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi, karena terus dipaksa ibunya, dengan kesal pergilah ia mengantarkan bekal makanan itu.

Karena merasa sangat lapar, di tengah jalan sebagian besar nasi dan lauk-pauk untuk ayahnya dimakan Samosir. Setelah kenyang ia pun membungkus kembali makanan itu dan melanjutkan perjalanan.

Setibanya di ladang, sisa bekal yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya.

"Wan, kau sekarang rupanya telah berubah menjadi anak yang rajin, Samosir," puji Toba sambil membuka bekal yang dibawa anaknya. Namun, alangkah terkejutnya ia melihat isi bungkusan itu yang sebagian besar tinggal sisa-slsa. Hatinya yang semula senang, segera berubah menjadi kesal dan marah. "Hai Samosir, mengapa isi bungkusan ini hanya sisa-sisa?" tanya Toba dengan wajah memerah.

"Maaf Ayah, di tengah perjalanan tadi aku merasa sangat lapar, jadi aku makan sebagian isi bungkusan itu," kata Samosir.

Amarah ayahnya semakin bertambah parah. "Anak tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan ikan!"

Sambil menangis, Samosir berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia mengadukan bahwa dia dimarahi ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucap sang ayah kepada Samosir diceritakan pula.

Mendengar cerita anaknya, ibunya berlinang air mata penuh kesedihan. Terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan soal ikan yang dia ucapkan kepada Samosir.

la menangis dan terus menangis. Sampai kemudian, air matanya mulai menyiram tanah yang dipijaknya.

Terkejut dengan air mata ibunya yang mulai menenggelamkan tubuh kecilnya, Samosir berusaba menyelamatkan diri berenang menjauh. la naik ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit.

Dari kejauhan, Samosir melihat ibunya melompat ke dalam sungai dan telah berubah menjadi seekor ikan besar. Toba, ayah Samosir, juga tak bisa menyelamatkan dirinya. la mati tenggelam oleh genangan air.

Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang kemudian dinamakan orang sebagai Danau Toba.

Sumber: Dini Ayu dalam Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi

Dunia Kita Semakin Gelap

 


Dunia Kita Semakin Gelap

karya: Salsabila Husniyya

Contoh Cerpen Lingkungan Alam

Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi. Namun, asap kendaraan sudah menyebar ke mana-mana. Klakson-klakson mobil dan motor terus berbunyi yang menandakan kekesalan pengendara ketika macet. Ya, rumah Putri memang berada di pinggir jalan raya. Setiap pagi dan sore, Putri terpaksa untuk menghirup udara yang kotor. Pemandangan yang dilihatnya hanyalah kemacetan. Musik yang didengarnya hanyalah klakson-klakson motor dan mobil. Putri selalu berkhayal agar kelak udara yang ada di sekitar rumahnya menjadi bersih tanpa asap kendaraan, pemandangan yang dilihatnya menjadi gunung-gunung yang hijau dan langit-langitnya yang berwarna biru cerah, dan juga kendaraan-kendaraan yang berkurang.

Selain itu, Putri juga memiliki impian agar kelak ia memiliki sebuah taman yang besar dan dipenuhi oleh pohon-pohon dan bunga-bunga yang indah, lalu ia akan membuat peraturan agar tumbuhan-tumbuhan di sana tidak boleh dirusak. Namun, impian itu tak akan bisa terwujud apabila Putri tidak melakukan sesuatu. Ia harus menanam pohon, bunga, dan tanaman lainnya, lalu ia harus membeli lahan yang besar untuk dijadikan taman, peralatan berkebun seperti pupuk, air, dan lainnya juga harus dibeli. Tentu saja hal itu membutuhkan biaya yang banyak.

“Uhuk.. uhuk!!”

“loh? Putri kamu batuk lagi?” tanya Mia, teman dekat Putri.

“Iya, niih.. mungkin karena aku keseringan menghirup udara yang kotor,” jawab Putri.

“Hmm.. aku jadi kasihan sama kamu. Kamu udah minum obat belum?” tanya Mia lagi.

“Tenang aja.. udah kok!” jawab Putri. Lalu, keduanya pun memasukki kelas. Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi. Kami memulai pelajaran. Pelajaran pertama adalah pelajaran Matematika. Selama pelajaran matematika berlangsung, Mia terlihat murung. Putri yang melihatnya, langsung memergokinya.

“Hei, Mia! Kenapa kamu murung? Kamu sakit? Padahal tadi pagi kamu terlihat ceria banget..” kata Putri.

“Oh-eh-hmm.. aku nggak kenapa-kenapa kok! Aku sehat walafiat!” jawab Mia kembali bersemangat.

“Syukurlah kalau begitu, ku kira kamu sakit atau apaa..” kata Putri sambil kembali mendengarkan Bu Moni, guru matematika. Kegiatan belajar-mengajar berakhir pada pukul 14.00 tepat. Siswa-siswi di sekolah ini kembali ke rumah masing-masing. Namun, sebelum pulang Mia ingin berbicara pada Putri. Mia mengajak Putri ke taman belakang sekolah. Di sanalah tempat favorit Putri dan Mia.

“Ada apa?” tanya Putri sambil duduk di tempat duduk yang tidak asing bagi mereka.

“Hmm.. gini, aku punya saran. Tapi kamu jangan tertawa tapi juga jangan marah, ya..” jawab Mia sambil menundukkan kepalanya. “Memangnya ada apa sih? Sampai kamu bawa-bawa aku ke sini?” tanya Putri. “Gini loh.. aku ingin mewujudkan cita-cita kamu..” kata Mia.

“Hahaha.. Nggak mungkin Mi! Kita nggak punya uang yang banyak kayak orangtua kamu. Kita nggak punya lahan yang besar untuk dijadikan taman. Kita nggak punya ilmu untuk berkebun!” tolak Putri sambil tertawa.

“Ki-kita kan nggak perlu lahan yang besar! Kita hanya perlu lahan yang ukurannya pas. Kalau ilmu, kita bisa belajar,” jawab Mia. “Memangnya kita punya lahan?”

“Punya. Keluargaku punya 1 lahan yang memang tidak terlalu besar. Namun, jika untuk dijadikan taman ukurannya tidak terlalu kecil.”

“Oh.. lalu bagaimana dengan biaya untuk bibit dan peralatan berkebun lainnya? Aku tidak mau melibatkan orangtuaku ataupun orangtuamu..”

“Ideku, kita harus membuat toko kecil sementara untuk menjual berbagai macam barang. Seperti karya seni atau apalah..” jawab Mia.

“Bagus juga! Tapi aku ingin meminta kerja sama teman-teman sekelas kita..” saran Putri.

“Oke!”

Setelah banyak bercakap-cakap, mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Putri terlihat senang karena Mia mau membantu untuk mewujudkan impiannnya. Mia juga terlihat senang karena bisa membantu teman dekatnya untuk mewujudkan impiannya. Malam itu, Putri memandangi langit-langit. Lagi-lagi, ia berkhayal tentang impiannya yang sebentar lagi terwujud. Alangkah senang hatinya. Dia bersyukur sudah dipertemukan dengan teman sebaik Mia. Putri berjanji jika nanti ia mampu untuk mewujudkan impian Mia, ia akan melakukannya.

Besoknya, Putri dan Mia mengajak teman-teman sekelasnya untuk membuat impian Putri menjadi kenyataan. Alhamdulillah, ternyata semua teman sekelasnya setuju dengan tujuan Putri dan Mia dan mereka siap membantu. Hari itu juga, kami membagi-bagi tugas. Ardi akan membuat meja kecil karena ayahnya seorang ahli kayu, Nina akan membuat gantungan kunci karena ia kreatif, Dodi akan membuat spanduk dan brosur-brosur, Fani akan membuat kreasi tangan dari rotan karena ia pandai membuat kreasi tangan, Farhan akan melukis karena ia berbakat, lalu masih banyak yang lainnya. Toko kecil ini akan diadakan di rumah Putri.

Sudah 1 minggu toko di depan rumah Putri buka. Setiap harinya, toko itu selalu ramai dengan pengunjung-pengunjung yang datang untuk membeli barang-barang yang dijual di toko itu. Namun ada juga yang hanya sekadar melihat-lihat saja. Untung saja, toko itu buka saat sekolah Putri libur. Itu menjadi bermanfaat karena setiap waktu Putri dan teman-temannya bisa menjaga toko kecil mereka. Penghasilan setiap harinya, selalu tidak kurang dari 250.000,00. Alhamdulillah.. “Put, sepertinya uang kita sudah cukup untuk membeli perlengkapan berkebun dan untuk membeli bibit-bibit tanaman,” kata Mia.

Toko di rumah Putri sudah berjalan selama 3 bulan. Penghasilan yang didapat sudah terkumpul dan hasilnya lumayan. Hari ini Mia mengajak Putri untuk membeli perlengkapan berkebun dan bibit-bibit tanaman yang akan ditanam di tanah Mia yang akan dijadikan taman. Kebetulan sekali, ternyata tanah itu berada di dekat rumah Mia. Hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah Putri. Sedangkan toko peralatan berkebun, berada jauh dari rumah Putri. Untuk sampai di sana, memerlukan waktu 20 menit. Itu pun kalau tidak macet.


“Hmm.. iya, betul juga,” jawab Putri.

“Kalau begitu, ayo kita belanjakan!” seru Mia bersemangat.

“Hmm.. tapi aku masih ragu. Bagaimana kalau uang kita ternyata tidak cukup?” tanya Putri khawatir.

“Aku akan membayar kekurangannya,” jawab Mia enteng.

“Terima kasih Mia.. Kamu banyak sekali membantu.”

“Sama-sama, ayo berangkat!” seru Mia.

Mereka berangkat menuju toko perlengkapan berkebun. Hari ini tidak terlalu macet. Jadi mereka sampai tepat waktu. Toko ini berbentuk supermarket berkebun. Tokonya bernama “Antonio’s Gardening Supplies” Di sana mereka membeli sekop, ember, selang, pupuk, bibit, dan masih banyak yang lainnya. Setelah lelah mengelilingi supermarket yang cukup besar itu, Putri dan Mia akhirnya sampai di meja kasir. Mereka membayar tagihan. Untung saja uang mereka tidak kurang. Itu karena, Putri dan Mia membeli yang cukup murah namun berkualitas bagus.

“Mi, uangnya lebih dikit. Mau dibeliin apa?” tanya Putri di tengah perjalanan pulang mereka.

“Hmm.. gimana kalau kita menyewa tukang kayu untuk membuatkan kursi-kursi kecil yang nanti akan diletakkan di taman?” usul Mia.

“Apa!? Itu kan mahal. Uang kita sisa sedikit lagi,” tolak Putri. “Aku bisa membayarnya,” jawab Mia santai.

“Tapi, emang nggak apa-apa?” tanya Putri meyakinkan. Mia mengangguk. “Selama kamu masih bisa bantu aku untuk berjualan di toko kita.”

“Hehehe.. pastinya dong!” jawab Putri semangat.

“Pak, mampir ke toko kayu ya..” ujar Mia kepada sopirnya.

“Baik!” jawab sang sopir.


Satu tahun kemudian.

“Put!! Ini, gimana? Kamu udah beli bibit lagi belum!?” tanya Mia setengah berteriak di keramaian taman kota saat itu. “BELUM!!!” jawab Putri berteriak.

“Putri!! Paman Antonio menelepon!!” panggil Mia lagi.

“Angkat saja olehmu! Aku sedang mengurusi pelanggan-pelangganku!” jawab Putri lagi.

Itulah keseharian Putri yang baru. Setiap harinya selalu disibukkan dengan taman kecilnya. Ia harus mengurus pelanggan, menanam pohon-pohon baru, mendapat tamu, pokoknya sibuk deh! Sekarang selain di dekat rumahnya, Putri juga memiliki taman di daerah lain. Yang satu ini, benar-benar miliknya. Dan rencananya, Putri akan membuka satu lagi taman miliknya di daerah lain. Semakin hari, Putri semakin sibuk. Walaupun begitu, ia tidak lupa dengan sekolahnya. Daerah sekitar Putri semakin bersih dan kemacetan pun berkurang.

sumber disini

Kamis, 18 Maret 2021

Jaring-Jaring Kubus

 

Jaring-jaring kubus adalah model atau pola dari sebuah bangun ruang kubus yang berbentuk bangun datar. Sisi-sisi pola ini tersambung dengan sisi-sisi lainnya. Jaring-jaring kubus terdiri dari enam bangun datar persegi atau bujur sangkar.

Pola jaring-jaring kubus ini ternyata ada banyak. Yuk, cari tahu apa saja polanya!