Kamis, 16 Februari 2023

Laporan PKB Pelatihan Kurikulum Merdeka (Untuk DUPAK)


Sebagaimana disebutkan dalam Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Angka Kreditnhya, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019, halaman 22, bahwa keikutsertaan guru yang mendapat tugas tambahan dalam kegiatan diklat fungsional harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai berikut. 
a. Fotokopi surat tugas dari kepala Sekolah atau atasan langsung. 
b. Fotokopi sertifikat diklat bagi guru yang telah disahkan oleh kepala Sekolah. 
c. Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru yang bersangkutan terkait dengan keikutsertaan kegiatan pengembangan diri.

Adapun Laporan Diklat Fungsional (halaman 61 Buku 4 PKB) memiliki kerangka sebagai berikut: 

Kerangka Laporan Diklat Fungsional
1) Bagian Awal:
Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu pelaksanaan diklat, surat penugasan, penyelenggara/pelaksana diklat, surat persetujuan dari kepala Sekolahserta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat. 
2) Bagian Isi:
a) Tujuan dan alasan mengikuti diklat/pengembangan diri yang dilakukan. b) Deskripsi materi yang diberikan dalam diklat/pengem-bangan diri serta uraian kesesuaian dengan peningkatan keprofesian. guru yang bersangkutan. 
c) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil dari mengikuti diklat tersebut. 
d) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu.

3) Bagian Akhir
Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat yang disajikan sebagaimana tabel berikut:
(Nama Kegiatan Diklat, Tempat Jam, Kompetensi, Nama Fasilitator, Mata Kegiatan, Nama Penyelenggara Diklat, Dampak)

Maka untuk membantu penyusunan Laporan PKB khususnya pada "Pelatihan Kurikulum Merdeka" pada Madrasah yang diselenggarakan melalui PINTAR Badan Diklat dan Litbang Kenenterian Agama Tahun 2023, berikut file yang bisa didownload dan disesuiakan dengan nama Madrasah masing-masing.

Silahkan download contoh Laporan PKB untuk DUPAK, disini.

Silahkan download Resume Materi Pelatihan disini.

Materi: Pendidikan Inklusi

 

3.15. Pendidikan Inklusi= layanan pendidikan berkebutuhan khusus

Madrasah Inklusif adalah madrasah yang memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya (kepdirjen Pendis No758/2022

TUjuan Madrasah Inklusif adalah memastikan bahwa semua pesdik memiliki akses terhadap pendidikan yang terjangkau, efektif, relevan dan tepat dalam wilayah tempat tinggalnya.

Memastikan PDBK mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, baik pada aspek 1.kebijakan, 2.KOM, 3.pembelajaran dan asesmen, 4.P5PPRA.

Point penting memahami kebijakan Kurma
- regulasi mengenai kurma
- kajian akademik kurikulum untuk pemulihan pembelajaran
- panduan implementasi Kurma di madrasah

Regulasi Pendidikan Inklusi di Madrasah
- PMA 90/2013 ttg Penyelenggaraan madrasah
- PMA 60/2015 ttg Perubahan atas PMA 90/2013
- Kepdirjen Pendis no.604/2022 ttg Juknis Penetapan Madrasah Inklusi
- Kepdirjen Pendis no. 758/2022 ttg Pedoman Penyelenggaraan pendidikan Inklusi di madrasah

Hal yang luar biasa dari Kurma
- pemerintah menyiakan CP pendidikan khusus
- dan pembelajaran berdiferensiasi dalam regulasi kurikulum merdeka

KOM
komponen 1= analisa karakteristik/kekhasan madrasah:
- apakah madrasah sudah melakukan layanan terhadap pdbk, penyiapan GPK serta sarana yang ramah perhadap PDBK
komponen 2= visi misi tujuan:
- perlu melibatkan stakeholder untuk menampung aspirasi PDBK
komponen 3= pengorganisasian pembelajaran:
- menyususn kurikulum dg struktur kuriklum yang sama 
- program PPI program pendidikan individual
- program kebutuhan khusus
+ tunanetra, + tunarungu, + tuna daksa (gerak), +tuna grahita (pengembangan diri), + autis (pengembangan komunikasi, interaksi sosial dan perilaku
komponen 4= perencanaan pembelajaran dan proses berfikir:
- CP (bagi PDBK tanpa hambatan intelektual menggunakan CP yg sama, jika ada hambatan menggunakan CP yang disesuaikan
- TP (kompetensi dan lingkup materi) disesuaikan
- Matode (disesuiakn dengan PDBK)
- pelaporn hasil belajar (dilampiri surat keterangan yang berisi tentang capaian perkembangan PDBK)

PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
- madrasah yang menerima PDBK menyusun Program Pendidikan Indiviual (PPI) IEP individualized education program
- PPI dibuat untuk masing-masing PDBK
- PPI disusun berdasarkan hasil identifikasi dan asesmen
- PPI mencakup perencanaan akomodasi kurikulum dan pembelajaran, program kebutuhan khusus dan program life skill
- penyusunan RPP/MA pada kelas yangterdapat PDBK harus memperhatikan PPI (RPPnya ada catatannya, bentuk akomodasinya)
- pelaksanaan pemb berdiferensiasi memastikan PDBK dapat terlibat secara penuh sesuai kemampuan dirinya
- asesmen dilakukan untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran secara individual, bukan dibandingkan dengan pesdik yg lain

Materi: Pengembangan Modul Ajar (RPP)

 

3.13 Pengembangan Modul Ajar-RPP
1. Konsep Modul AJAR (MA)
- MA adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik agar proses kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik
- MA merupakan implementasi dari ATP yang dikembangkan dari CP dengan P5RA
- MA disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan pesdik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari, dengan TP dan perkembangan jangka panjang
- Guru perlu memahami konsep MA agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.

Tujuan MA
- mengembangkan perangkat ajar yang memandu guru melaksanakan pembelajaran
- mempermudah, memperlancar dan meningkatkan kualitas pembelajaran
- menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
- menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasi pembelajaran

Guru memiliki keleluasaan
- memilih atau memodifikasi MA yang sudah disediakan pemerintah
- menyusun dan mengembangkan sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik pesdik

Prinsip penyusunan MA, mempertimbangkan:
- karakteristik, kompetensi dan minat pesdik di setiap fase
- perbedaan tingkat pemahaman dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase
- melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap pesdik itu unik
- bahwa pelajar harus berimbang antara intelektual, sosial dan personal, semuanya berhubungan
- tingkat kematangan setiap pesdik tergantung dari tahapan dan perkembangan yang dilalui pesdik, dan dampak dari pengalaman sebelumnya.

Kriteria dalam penyusunan MA
- Esensial; pemahaman konsep dari setiap mapel melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin
- Menarik, bermakn, menantang ; menumbukan minat u belajar dan melibatkan pesdik secara aktif dalam KBM, berhubugan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks atau terlalu mudah
- relevan dan konseptul, berhubungan dg pegetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya dan sesuai dengan konteks dari tempat peserta didik berada
- berkesinambungan; keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar

Komponen penyusunan dan pengambangan MA
1. INFORMASI UMUM
- identitas (nama penyusun, institusi, tahun);  jenjang; kelas ; alokasi waktu
- kompetensi awal; yg sudah dimiliki siswa (hasil asesmen awal)
- P5RA; + tujuan akhir belajar, + saling terkait, + setiap MA memuat satu atau beberap aunsur P5RA
- sarana (fasilitas dan bahan) prasarana (materi yg relevan)
- target pesdik
+ reguler/tipikal/ umum, 
+ kesulitan belajar (gayabelajar yg terbatas, kurang pd)
+ pencapaian tinggi
- model pembelajaran (tatap muka, PJJ daring, PJJ luring, blended learning)
2. KOMPONEN INTI
- TP (mencerminkan hal-hal penting, menentukan kegiatan belajar, berbagai bentuk: pengetahuan, fakta dan informasi
- pemahaman permakna yaitu informasi ttg manfaat yang akan pesdik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran), contoh dalam keadaan bagaimanapun kita harus tetap shalat dengan cara yang sesuai
- pertanyaan pemantik yaitu pertanyaan yg ditujukan kepada pesdik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir kritis
- kegiatan belajar, langkah pembelajaran meliputi 3 tahap: Pendahuluan, Inti, Penutup berbasis metode pembelajaran aktif (inquiry, problem based, dll)
- asesmen, digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan (diagnostik=sebelum belajar, formatif=selama belajar, sumatif= akhir belajar)
bentuk2 asesmen (sikap, performance, tertulis)
- pengayaan dan remedial (pengayaan diberikan kepada pesdik dg capaian tinggi) (remedial diberikan kepada pesdik yng membutuhkan bimbingan u memahami atau pembelajaran mengulang), bentuk remedial berbeda dengan bentuk belajar kelas
- refleksi pesdik dan guru
3. Komponen lampiran
- lembar kerja pesdik LKPD (termasuk pesdik non reguler)
- bahan bacaan guru dan pesdik (digunakan untuk pemantik sebelum kegiatan di mulai, atau u memperdalam pemahaman materi pda saat atau kahir belajar
- glosarium yatu kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkap dengan definisi dan artinya
- Daftar pustaka yaitu sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar (majalah, koran, internet, buku siswa, lingkungan sekitar)

Prosedur Penyusunan Modul Ajar
-1 analisa kondisi dan kebutuhan pesdik dan satuan pendidikan (berdasarkan latar belakang, sarana prasarana madrasah), disesuaikan dg kemampuan dan kreatifitas guru
-2 identifikasi dan tentukan dimensi P5RA, guru memilih dimensi P5RA yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam proses belajar
-3 Tentukan ATP yang akan dikembangkan menjadi MA, bisa mengacu kepada ATP yang sudah ada atau mengembangkan sendiri
-4 Susun MA berdasarkan komponen yang tersedia, selain komponen inti juga disesuaikan dengan kebutuhan pesdik
-5 Pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut

Materi: Pembelajaran Bahasa Arab

 

3.11. Pembelajaran Bahasa Arab
Materinya:
1. Rasionalisasi Bahasa Arab
2. Orientari Pembelajaran Bahasa Arab
3. Karakteristik Bahasa Arab
4. CP Bahasa Arab
5. Fase Pembelajaran  Bahasa Arab

1. Rasionalisasi Bahasa Arab
amanat: menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa arab, indikatornya
- mampu mengekspresikan perasaan, pikiran dan gagasan dalam BA
- internalisasi keterampilan berBA
- menggunakan BA untuk mengkaji agama, Ilmu pengetahuan dan kebudayaan
- integrasi kemampuan berbahasa dengan perilaku (moderat, berpikir sistematis)

2. Orientari Pembelajaran Bahasa Arab
2 kata kunci dalam orientasi pembelajaran BA di Kurma
- memiliki kemampuan menggunakan BA sebagai alat komunikasi global
- memiliki kemampuan menggunakan BA untuk mendalami agama dari sumber otentik

3. Karakteristik Bahasa Arab, untuk mencapai 
a. kometensi bahasa (al-kifayah al-lughawiyah) yaitu:
- kemampuan mendengar (maharah al istima')
- kemampuan membaca (maharah al kalam)
- kemampuan membaca memirsa (maharah al qiraah)
- kemampuan menulis-mempresentasikan ( 
b. kompetensi komunikatif (al kifayah al ittisaliyyah)
- kompetensi untuk melakukan tindak tutur dalam bahasa target dalam berbagai konteks sosial secara lisan dan tulisan
c. kompetensi budaya (al kifayah al tsaqafiyah)
- pembelajaran BA disamping membelajarkan bahasa ia mengandung pesan-pesan budaya dari bahasa itu sendiri

Pendekatan dalam pembelajaran BA itu yang terbaik adalah pendekatan Pedagogi Genre meliputi siklus berikut:
- membangun konteks; memberi input yang sebanyak-banyak kepada peserta didik (topik, gramatikal, struktur teks)
- pemodelan teks; belajar gramatikal, struktur teks dan wacana dalam teks, contoh
- membangun teks secara bersama-sama; mendapatkan bimbingan dari guru atau sesama
- membangun teks secara mandiri; 

4. CP Bahasa Arab
Komponen dalam BA:
- komponen kemahiran (mahiro lughawiyah) berbahasa (anashirnya: menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, mempresentasikan (sesuai kebutuhan/tartib wadhifi)
- komponen unsur bahasa (sistem bunyi, kosa kata, pola kalimat/gramatika
- komponen tema/topik (tema/topik pembelajaran yang mengandung unsur budaya lokal, religi, internasional)
- komponen ungkapan komunikatif (ungkapan untuk melakukan tindak tutur dalam bahasa target_

Elemen CP: 6 kompetensi/ maharoh yaitu
- menyimak; kemampuan memahami mengidentifikasi dan menginterpretasikan fakta, ide poko, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat
- berbicara; kemampuan menyampaikan pesan singkat, mengajukan pertanyaan, menyajikan pendapat dengan tepat, fasih, terampil, efisien dan efektif sesuai budaya terget
- membaca  (maharatul musyahadah); kemampuan memahami, menginterpretasi dan menentukan
- memirsa; kemampuan memperhatikan, memahami, menggunakan, menganalisis dan menginterpretasi
- menulis; kemampuan menuliskan kata dan ungkapan, menyampaikan pesan, menkomunikasikan fakta dan ide dalam kalimat
- mempresentasikan; mengkritisi dan mengevaluasi

5. Fase Pembelajaran  Bahasa Arab

Pada kurikulum lama pembedaan fase itu pada topik, sedangkan pembedaan pembedaan itu melekat pada topik dan juga pada level kemahiran (maharoh/skill)

Contoh pada Elemen Menyimak.
- Fase A= mendengarkan secara intensif, peserta didik mampu mendengarkan komponen bahasa seperti fonem, kata, intonasi, penanda wacana
- Fase B= mendengarkan secara responsif, peserta didik mampu memahami perintah, sapaan dan pertanyaan
- fase C= mendengarkan secara kritis, peserta didik mampu memahami ide pokok dan membuat tanggapan sederhana

Menentukan TP BA yaitu memperhatikan  
- struktur gramatikal
- konten topik
- keterampilan dan level 

Materi: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5-PRA)

 

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin?
• Projek Penguatan Profil adalah
✔ Pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitarnya.
✔ Ia menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning)
✔ Projek ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi yang
fleksibel dan interaktif.
✔ Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila (bukan untuk
mencapai CP Bidang Studi).

Projek Penguatan Profil Pelajar di Madrasah. Projek Penguatan profil pelajar di madrasah diproyeksikan pada 2 (dua) aspek yaitu; 1) Profil Pelajar Pancasila, dan 2) Profil Pelajar Rahmatan lil alamin
• Keduanya dijalankan secara bersamaan dan terintegrasi dalam satu kegiatan dan laporan.
• Namun nantinya: Projek Profil Pelajar Pancasila dan Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin memiliki asesmen masing-masing

A. Apa yang dimaksud Profil Pelajar Pancasila?
❑ Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.”
❑ Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat, kompeten, dan nilai-nilai Pancasila.
❑ Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan kompetensi dalam konteks perkembangan Abad 21.
❑ Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional yang berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik.

Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
2. Mandiri.
3. Bergotong-royong.
4. Berkebinekaan global.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Dimensi, Elemen, Sub elemen, dan Alur perkembangan kompetensi
• Di dalam setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila terdapat beberapa elemen,
• di dalam sebagian besar elemen terdapat beberapa sub elemen,
• dan di setiap sub elemen terdapat rangkaian alur perkembangan kompetensi setiap fase pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, sobat pelatihan bisa melihat regulasi TENTANG DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA yang dikeluarkan oleh kemendikbud ristek 

Apa yang dimaksud Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin?
Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan Pelajar Pancasila yang bertakwa, berakhlak mulia, serta moderat dalam beragama.
Secara khusus sosok pelajar rahmatan lil alamin ini mampu mengejawantahkan 10 nilai-nilai berikut:
1) Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas.
2) Keteladanan (qudwah),yaitu kepeloporan, panutan, inspirator & tuntunan.
3) Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), yaitu sikap menerima keberadaan negara (nasionalisme), mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia
4) Mengambil jalan tengah (tawassu ṭ), yaitu pemahaman dan pengamalan beragama yang tidak berlebih-lebihan (ifrāṭ) dan juga tidak abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ).
5) Berimbang (tawāzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi.
6) Lurus dan tegas (I’tidāl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.
7) Kesetaraan (mus āwah), yaitu persamaan, tidak diskriminatif kepada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.
8) Musyawarah (syūra), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di atas segalanya;
9) Toleransi (tas āmuh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya.
10) Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr), yaitu selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia.

Prinsip-prinsip Projek Penguatan Profil
1) Prinsip Holistik
2) Prinsip Kontekstual
3) Prinsip Berpusat pada Peserta Didik
4) Prinsip Eksploratif
5) Prinsip Kolaboratif
6) Prinsip keberagaman
7) Prinsip kemandirian
8) Prinsip kebermanfaatan
9) Prinsip Religiusitas

Peran Peserta Didik, Pendidik, dan Madrasah
- Peserta didik sebagai subjek pembelajaran
- Pendidik sebagai fasilitator
- Satuan pendidikan sebagai pendukung

Strategi Pelaksanaan Projek Penguatan Profil
- Intrakurikuler integrasi dengan subtansi pelajaran
- Ko-kurikuler dirancang kolaboratif antar mata pelajaran
- Ekstrakurikuler integrasi dalam pengembangan minat bakat

Tahapan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil
1) Membentuk tim fasilitator projek : Kepala madrasah menyusun tim fasilitator yang berperan merencanakan dan melaksanakan Projek. Tim terdiri dari Koordinator Projek tingkat madrasah, koordinator tingkat kelas atau fase dan anggota sesuai kebutuhan madrasah.
2) Mengidentifikasi tingkat kesiapan madrasah Kepala madrasah bersama tim fasilitator merefleksi dan menentukan kesiapan madrasahnya.
3) Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu: Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan madrasah)
4) Menyusun modul projek: Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan tujuan projek (dimensi, elemen, subelemen, dan pencapaian fase); Mengembangkan topik, dan durasi projek, serta; mengembangkan aktivitas projek dan asesmennya.
5) Merancang strategi pelaporan projek: Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek

Tema-tema Projek Profil pada RA
1. Aku Sayang Bumi
2. Aku Cinta Indonesia
3. Kita semua bersaudara
4. Imajinasiku/Imajinasi dan Kreativitasku

Tema Projek Penguatan Profil pada MI, MTs, MA dan MAK
1. Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Demokrasi Pancasila
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI
7. Kewirausahaan
8. Kebekerjaan khusus MAK

Ketentuan Projek Penguatan Profil pada madrasah
Dalam 1 tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya:
Jenjang - Ketentuan Jumlah Tema
RA; 1 s.d. 2 projek profil dengan tema berbeda
MI; 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
MTs; 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
MA ;Kelas X 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
MA; Kelas XI dan XII 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
MAK; Kelas X 3 Projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
MAK; Kelas XI 2 Projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
MAK; Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan

Dalam 1 tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya:
- Pada jenjang MI, MTs, MA, dan MAK ini, madrasah menyediakan waktu 20-30% dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.
- Sedangkan pada RA, pemerintah tidak menentukan waktunya

INTEGRASI Dimensi, Elemen dengan Nilai Rahmatan lil Alamin
Dimensi : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia
Elemen, Nilai Rahmatan Lil Alamin, Sub-Nilai
(a) akhlak beragama; 
+ Berkeadaban (Ta’addub) 
∙ Shaleh individual
(b) akhlak pribadi; 
+ Berkeadaban (Ta’addub)
∙ Shaleh individual
+ Keteladanan (Qudwah)
∙ Integritas
∙ Disiplin
(c) akhlak kepada manusia; 
+ Berkeadaban (Ta’addub)
∙ Shaleh sosial
+ Kesetaraan (Musāwah)
∙ Peduli sosial
∙ Menghargai orang lain
(d) akhlak kepada alam; 
+ Berkeadaban (Ta’addub)
∙ Shaleh sosial
+ Dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikâr)
∙ Berbudaya dan peduli lingkungan
(e) akhlak bernegara. 
+ Kewarganegaraan dan kebangsaan (Muwaṭanah)
∙ Nasionalisme
∙ Patriotisme
∙ Komitmen Kebangsaan

Merancang Alur (sequence) Projek Penguatan Profil (Model1)
1. Pengenalan; • mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema yang sedang dipelajari
2. Kontektualisasi; • Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan
3. Aksi; • Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata
4. Refleksi; • Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi.
5. Tindak lanjut; • Menyusun langkah strategis tindak lanjut

Alur (sequence) Projek Penguatan Profil (Model 2)
1. Mengamati; Apa yang terjadi?
• Mempersiapkan observasi.
• Mengenal dan mendekati persoalannya (mencerap).
• Mencari inspirasi.
2. Mendefinisikan; Apa yang hendak dicapai?
• Mende nisikan tujuan dari temuan.
• Membuat kerangka konteks.
3. Menggagas; Bagaimana bisa menjadi bagian dari solusi?
• Melontarkan dan mengembangkan gagasan.
• Membuat alternatif solusi
4. Memilih; Bagaimana bisa mewujudkan tujuan?
• Memilih solusi yang sesuai dengan tujuan.
• Membuat purwarupa
5. Merefleksikan; Bagaimana supaya ide ini menjadi lebih baik?
• Membagi pengetahuan.
• Meminta masukan.
• Mengembangkan ide lebih lanjut dari masukan

Alur (sequence) Projek Penguatan Profil (model 3)
1. Temukan; Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim.
2. Bayangkan; Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan
3. Lakukan; Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
4. Bagikan; Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi

Dokumentasi Kegiatan Projek Profil
- Jurnal (Pendidik): rekaman proses pembelajaran projek profil peserta didik
- Portofolio (Peserta Didik): kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik
- Rubrik:

Asesmen Projek Profil
Dimensi, Elemen, Subelemen {Projek Profil Pelajar Pancasila} +  Nilai Sub nilai {Projek Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin} = Kegiatan Proje kTerintegrasi, yang terbagi dua menjadi:  Asesmen Projek Profil Pelajar Pancasila, Asesmen Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin.

PPPP = Elemen, SUb Elemen
PPPRA = Nilai, Sub Nilai

Senin, 13 Februari 2023

Materi: Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka

 

Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka

Materi yg dipelajari:
1. Prinsip Penilaian/Asesmen
2. Pengolahan Penilaian/Asesmen
3. Pelaporan Hasil Belajar/Asesmen

RINCIANNYA
1. Prinsip Penilaian/Asesmen

Ada 2 jenis asesmen dalam Kurma
a. Asesmen Formatif
- asesmen awal (asesmen diagnostik)
- asesmen proses
b. asesmen Sumatif (Akhir)

Asesmen FORMATIF meliputi:
- Asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as learning)
- Asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning)
Asesmen SUMATIF
- Asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning)

Asesmen formatif adalah asesmen untuk refleksi pembelajaran dan asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran, 
- melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya (antar teman, dll)
- memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah

Sedangkan Asesmen sumatif adalah asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran, berfungsi:
- berfungsi alat ukur untuk mengetahuai pencapaian hasil belajar
- capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian
- mengevaluasi efektifitas program pembelajaran

Pelaksanaan asesmen formatif:
- dilakukan secara terus menerus bersamaan dengan proses pembelajaran
- menggunakan berbagai teknik asesmen sesuai dengan target pada tujuan pembelajaran
- memberikan umpan balik untuk peserta didik maupun pendidik
- berorientasi pada perubahan, bukan sekedar memenuhi kuantitatif nilai yang termuat dalam rapor
- bersifat informatif

Pelaksanaan asesmen sumatif:
- dilakukan untuk mengonfirmasi capaian pembelajaran peserta didik pada periode tertentu (akhir lingkup materi, semester atau akhir jenjang)
- hasilnya akan digunakan sebagai bahan pengolah laporan hasil belajar
- pemberian umpan baik tetap  diakukan walaupun data hasil pengukuran capaian telah didapat
- menggunakan berbagai teknik asesmen

Teknik Asesmen
- observasi
- penilaian kinerja
- tes tertulis dan lisan
- portofolio

Instrumen asesmen
- rubrik
- ceklist
- catatan anekdotal
- grafik perkembangan

2. Pengolahan Penilaian/Asesmen

pengolahan hasil asesmen itu ada kuantitatif dan kualitatif. 
Kuantitatif
- tidak disarankan menggunakan angka mutlak (75,80 dst)
- disarankan menggunakan angka interval (70-85, 85-100, dst

Pilihan kriteria pendekatan pembelajaran
- menggunakan deskripsi kriteria
- menggunakan rubrik
- menggunakan interval nilai

Contoh Deskripsi Kriteria
TP bahasa= "peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara"
maka ditulis, "Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca".

Contoh deskripsi rubrik (lihat gambar)
Contoh interval nilai (lihat gambar)

Pengolahan hasil asesmen
1. mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran (lihat gambar)
2. mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir, dengan 2 cara berdasarkan bentuk datanya:
- bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) (lihat gambar)
- bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) (lihat gambar)

Mengolah capaian TP menjadi Nilai Akhir (lihat gambar).

3. Pelaporan Hasil Belajar/Asesmen
Bentuk-bentuk pengolahan hasil asesmen:
- rapor (lihat gambar)
- portofolio (lihat gambar)
- diskusi/konferensi (lihat gambar)
- pameran karya  (lihat gambar)

Pada akhir pembelajaran
- metode lama; guru hanya melaporkan hasil capaian pembelajaran
- methode Kurma; guru
+ pencapaian CP
+ pencapaian dimensi P5RA

Mekanisme kenaikan kelas: kewenangan ada pada satuan pendidikan, 
- menghargai perbedaan karakteristik pembelajaran setiap peserta didik. (lihat gambar). Dalam kurma, penggunaan fase dalam CP adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi dalam CP di fase sebelumnya atau TP yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut
- musyawarah, dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, dilakukan musyawarah dan pertimbangan matang sehingga opsi tidak naik kelas menjadi paling akhir apabila seluruh pertimbangan telah dilaksanakan

Materi: CP, TP, ATP PAI dan Bahasa Arab

 

CAPAIAN PEMBELAJARAN – TUJUAN PEMBELAJARAN – ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PAI DAN BAHASA ARAB PADA MADRASAH


CP adalah kumpulan dari beberapa kompetensi yang dirumuskan dalam kalimat yang utuh. CP adalah kumpulan kompetensi yang harus dipelajari dan dicapai oleh peserta didik dalam satu paragraf untuk mencapai sebuah tujuan

yang dirumuskan dalam kalimat yang utuh. 

CP di madrasah= untuk mapel umum merujuk SK BSKAP No 033 tahun 2022 yang menggantikan SK BSKAP  No 008 tahun 2022.
untuk mapel PAI dan Bhasa Arab SK DItjen Pendis No 3211 tahun 2022.

MAPEL di Madrasah
- Untuk RA merujuk pada STPPA
- Untuk MI, MA, MTs, MAK yaitu Al QUran, Aqidah, Fiqih, SKI Bahasa Arab
- MA Keagamaan di perinci lagi menjadi 10 mapel
+Tafsir
+Ilmu Tafsir
+Hadits
+Ilmu Hadits
+Ilmu Kalam
+AKhlak TAsawuf
+Fiqih
+Ushul Fiqih
+Bahasa Arab
+Nahwu, Sharaf, Balaghah

Karakteristik CP mapel PAI dan Bhs Arab  di madrasah, dikaitkan dengan:
1. Katerampilan Abad 21
2. Konteks bermasyarakat global
3. Berbangsa dan bernegara

Karakteristik Mapel PAI-B ARab:
1. Peserta didik sedalam apapun pengetahuan agamanya, dalam mengamalkan pada kehidupan sehari-hari tidak boleh lepas dari akar budaya bangsa. 
2. Rumusan CP dikaitkanjuga dengan ibadah sehingga ilmu yang dikuasainya berdiensi ukhrawi dan bernilai ibadah. eserta didik menekuni mata pelajaran IPA, IPS, Agama dsb, hakikatnya adalah sedang menjalankan kewajiban agama.

Yang dilakukan Satuan Pendidikan/Pendidik terhadap CP:
- menjadikan tujuan-tujuan pembelajaran/TP (KD) yang lebih spesifik yang diajarkan dalam beberapa pertemuan
- melakukan analisis tujuan pembelajaran (ATP) mengurutkan TP dalam fase.

Pada penyusunan TP-ATP disarankan dilakukan berkelompok dengan guru lainnya. Tidak disarankan menyusun sendiri. jika belum mapu menyusun TP-ATP disarankan menggunakan Modul ajar yang dibuat pemerintah (TP-ATP)

 Keseluruhan perumusan mulai dari Penyusunan CP, Penyusunan TP, penyusunan ATP, ini dimaksudkan untuk membentuk Karakter Madrasah yaitu:
1. keterampian abad 21
2. bermasyarakat global
3. berbangsa dan bernegara
4. bermanfaat dunia dan akhira

Materi: Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

 


Lingkup materi Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka:
1. Pembelajaran paradigma baru
2. Konsep Pembelajaran
3. Pengorganisasian Pembelajaran
4. Pembelajaran Berdiferensiasi

Lakukan muhasabah
- pembelajaran sudah memperhatikan konteks dan ciri madrasah
- pelaksanaan pembelajaran dan asesment mempertimbangkan peserta didik
- apakah peserta didik sudah merasa ikut memiliki pembelajaran di kelas

Pembelajaran paradigma baru = interaksi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Guru merumuskan tujuan pembelajaran dan mendesain pembelajaran dan asessmen.

Jika di kelas ada peserta didik yang berkebutuhan khusus = guru harus memberikan layanan pembelajaran akomodatif bagi peserta didik berkebutuhan khusus.

Prinsip-Prinsip pembelajaran untuk guru:
1. Dirancang sesuai karakteristik peserta didik
- memiliki kesiapan belajar yang berbeda
- memiliki minat yg berbeda
- profil gaya belajar peserta didik yg berbeda
2. Prinsip membangun pembelajar sepanjang hayat, dalam kurikulum merdeka guru perlu memberikan keterampilan hidup (life skill) untuk siswa
3. Prinsip mendukung pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik. 
Selama ini ada kecenderungan guru mengajar bukan kepada kompetensi tetapi fokus kepada materi pelajaran, 
a- ini terjadi karena guru berfokus kepada materi pelajaran, bukan kepada kompetensi  penguatan kompetensi 
b- siswa belajar bukan sekedar pengetahuan dan keterampilan, yang penting adalah pada  penguatan karakter
4. Prinsip dirancang secara kontekstual dengan melibatkan orang tua dan komunitas, sebagai mitra pembelajaran
5. Prinsip berorientasi pada masa depan.
- aktifitas pembelajaran memberikan keterampilan untuk siap menjadi bagian dari kominutas pada masyarakatnya


Siklus yang prlul diperhatikan. Siklus ini orientasi utamanya adalah untuk mencapai target kurikulum
 

Orientasi utamanya adalah untuk mencapai target kurikulum.
1. sebelum belajar guru melakukan Asesmen awal (proses asesmen), ini disebut Asesmen Diagnostik di awal pembelajaran
2. setelah itu disusun Kurikulum (tujuan pembelajaran) “Teaching at The Right Level”
3. Pembelajaran (proses pembelajaran)

Konsep Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka = “Teaching At The Right Level”, guru memberikan pelajaran sesuai level kemampuan peserta didik.

Asesmen bertujuan agar peserta didik mendapatkan treatmen yang mereka butuhkan selama proses pembelajaran. 
Guru harus kembali melakukan asesmen untuk monitoring peserta didik, yang dikenal dengan asesmen formatif (di awal sebelum dan saat pembelajaran) dan asesmen sumatif ( di akhir pembelajaran)

Yang kita lakukan muhasabah
1. Apa landasan saat menentukan ketercapaian kompetensi peserta didik dalam proses pembelajaran
2. Bagaimana pola yang digunakan oleh guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran? mengikuti buku atau mengembangkan mandiri?

Dalam kurikulum merdeka, guru tidak lagi menemui pemilahan kompetensi sikap, pengetahuan keterampilan. Namun semuanya diintegrasikan dalam CP capaian pembelajaran

CP = kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase.

KUR 2013 = KD sifatnya spesifik sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik
KUR MERDEKA = CP siklus pembelajaran hanya 1 fase, digunakan untuk beberapa tingkatan/kelas sekaligus.

Pembagian Fase di dalam CP
 
Fase Pondasi = PAUD/RA
Fase A = Kelas 1-2
Fase B = kelas 3-4
Fase C = kelas 5-6
Fase D = MTS kelas 7-9
Fase E = MA/MAK Kelas 10
Fase F = Kelas 11-12

Alur Perancangan Kegiatan Pembelajaran
1. Memahami CP (konteks dan konten)
2. Merumuskan tujuan pembelajaran TP
3. Menyusun ATP/alur tujuan pembelajaran dari TP yang sudah diurutkan
4. merancang pembelajaran


2 Komponen TP yaitu:
1. Kompetensi ; kemampuan yang mencakup sikap pengetahuan dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai TP
2. Lingkup Materi ; ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran.

-------

3 Teknik perumusan TP :
1, merumuskan TP secara langsung melalui CP
2. merumuskan TP dengan menganalisis kompetensi dan lingkup materi
3. Merumuskan TP lintas elemen

Pada masing-masing mata pelajaran memiliki sejumlah elemen. ELEMEN 2, TPnya saja

TPnya diurutkan disusun menjadi sebuah Alur TUjuan Pembelajaran (ATP) TPnya diurutkan disusun menjadi sebuah Alur TUjuan Pembelajaran (ATP) yang berlaku sejak awal fase sampai akir fase . Jika berkaitan dengan beberapa kelas, maka ATP dirumuskan dan disepakati oleh dua guru dari kelas yang berbeda, juga disepakati mulai di TP mana dan berakhir di TP mana.

Dokumen rencana pembelajaran, guru menentukan menggunakan RPP atau Modul ajar. Keduanya sama, Cuma berbeda pada komponennya.
1. Komponen RPP : Tujuan Pembelajaran, Langkah2 pembelajaran, Asessmen
2. Komponen Modul Ajar : - Tujuan Pembelajaran,-  Langkah2 pembelajaran, - Rencana Asesmen awal, - rencana asesment akhir, - media pembelajaran.

Kekuatan dari Kur-Ma adalah bahwa guru mau mengenali dan mengetahui karaktetistik peserta didik guru. Untuk itu guru perlu melakukan asesmen awal (asesmen diagnostik) untuk mengetahui kebutuhan belajar.

Pembelajaran berdiferensiasi sesuai keragaman siswa, yaitu perbedaan dalam: 
- kesiapan belajar
- minat
- profil belajar (visual, auditorym kinestetik)
Caranya: guru melakukan tanya jawab, mengajukan pertanyaan, 


Setelah melihat adanya Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi :
- membedakan kontennya
- membedakan produknya
- membedakan prosesnya
- membedakan lingkungan belajarnya


Teaching at the right level: guru tidak dianjurkan hanya memiliki 1 design rancangan pembelajaran untuk satu kelas

Pembelajaran berdiferensasi : pembelajaran yang memberikan layanan yang berbeda kepada peserta didik

Selama guru belum bisa menuntaskan TP, maka pada peserta didik diberikan keluasan waktu untuk menyelesaikan pembelajaran yang belum dikuasai.

Materi: Pengembangan KOM Pada Madrasah


 

4 Tahapan Pengembangan KOM :

1. memahami garis besar kurikulum

2. memahami pembelajarna dan assesmen

3- memahami pengembangan KOM

4- pengemangan project pelajaran pancasila dan pelajar rahmatan lil alamin


KOM Kurikulum operasional madrasah adalah rencana proses belajar yang diselanggarakan di madrasah sebagai pedoman menyeluruh penyelenggaraan pembelajaran


Prinsip-prinsip pengembangan KOM

1. Berprinsip berpusat pada peserta didik = keragaman potensi peserta didik

2. Kontekstual= menunjukkan kekhasan madrasah, konteks sosial budaya dan lingkungan

3. Essensial= memuat seluruh informasi paling penting, bahasanya lugas dan ringkas, mudah dipahami

4. Akuntabel= dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data aktual

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stake holder)

6. Pemerataan dan peningkatan mutu


Komponen-komponen dalam KOM

1. analisis karakteristik madrasah

2. visi misi dan tujuan

3. pengorganisasian pembelajaran

4. perencanaan pembelajaran


Penyusunan KOM bersifat tetap dan fleksibel

1.Tetap = mengikuti kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan pemerintah (kurikulum merdeka)

2.Fleksibel = memperhatikan karakteristik dan kebutuhan madrasah


Langkap-langkah Penyusunan KOM:

1. Menganalisis konteks karakteristik madrasah (jangka panjang=4-5 tahun)

2. meninjau visi misi tujuan (jangka panjang=4-5 tahun)

3. meninjau pengorganisasian pembelajaran

4. menyusun rencana pembelajaran

5. merancang evaluasi pendampingan pengembangan profesional


Evaluasi jangka panjang point 1-2

Evaluasi jangka pendek 3-5


Komponen KOM:

1. Analisis karakteristik madrasah= gambaran keunikan madrasah, mulai dari peserta didik, tenaga pendidik, kependidikan, sarana prasarana, kemitraan, sumber daya sampai lingkungan sosial budaya

Pilihan cara mengumpulkan informasi ttg karakteristik madrasah:

a. kuesioner

b. wawancara

c. diskusi kelompok terpumpun/FGD

d. observasi

e. rapor pendidikan atau evaluasi diri madrasah


Beberapa pilihan teknik analisis karakteristik madrasah:

a. analisis kekuatan dan perbaikan madrasah dalam perencanaan dan pengelolaan pembelajaran, pilihan internal madrasah sendiri

b. mempertimbangkan sudut pandang peserta didik

c. mempertimbangkan sudut pandang peserta didik dan orang tua

d. mempetimbangkan sudut pandang kebijakan daerah nasional dan pemangku kepentingan


Contoh analisis karakteristik madrasah adalah dengan ANALISIS SWOT

- kekuatan-strength

- kelemahan-weakness

- peluang-opportunity

- tantangan


2. VISI, MISI dan TUJUAN

visi = cita-cita warga madrasah pada masa mendatang

misi  = pernyataan bagaimana madrasah mencapai visi

tujuan = gambaran dari hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu


Beberapa pilihan cara meninjau/menyusun visi misi tujuan:

a. menggunakan visi misi tujuan yang sudah ada

b. meninjau ulang visi misi tujuan sesuai kondisi internal madrasah

c. meninjau ulang visi misi tujuan disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal eksternal madrah, aspirasi peserta didik dan orang tua

d. mempertimbangkan sudut pandang/masukan dari seluruh stake holder madrasah


Dalam menyusun tujuan, mempertimbangkan PRINSIP SMART"

- Spesific, dengan bahasa yang jelas

- Measurable, bisa diukur kemajuannya

- Achievable= realistis dan bisa tercapat

- Relevan = sesuai target 

- Time Base - ada waktunya


3. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN , ada 3 komponennya yaitu:

a. Intrakurikuler = muatan mata pelajaran dan mmuatan tambahan jika ada (muatan lokal)

b. Kokurikuler = project penguasan profil pelajar pancasila dan rahmatan lil alamin, komponen ini dapat diintegrasikan dengan intrakurikuler dan ekstrakurikuler

c. ekstrakurikuler = kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar


Pendekatan-pendekatan dalam  Pengorganisasian Pembelajaran:

1. pendekatan mata pelajaran; setiap pembelajaran dilakukan secara terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya

2. pendekatan tematik, disusun berdasar tema 

3. pendekatan terintegrasi = konsep-konsep mapel diajarkan secara kolaboratif oleh team teaching guru

4. pendekatan bergantian dengan blok-blok waktu dengan macam pengelompokan, contoh mengajarkan muatan IPA atau IPS ...


4. PERENCANAAN PEMBELAJARAN, meliputi:

a. ruang lingkup madrasah, yaitu penyusunan alur tujuan pembelajaran (silabus) ATP (lama: silabus); 

b. ruang lingkup kelas yaitu - penyusunan modul ajar atau RPP

Didalam dokumen KOM , keduanya cukup dilampirkan contohnya saja


Bagaimana mengevaluasi KOM ada dua aspek yang dievaluasi yaitu:

- aspek evaluasi pembelajaran, bertujuan mengukur keberhasilan pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran

- aspek evaluasi kurikulum, bertujuan mengukur keberhasilan kepala madrasan dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan


SUMBER INFORMASI dalam meninjau ulang pembelajaran dan kurikulum operasioanal

1 hasil asesmen siswa per unit

2. artefak siswa, projek siswa, portofolio siswa, pameran karya, pertunjukan

3. survei lulusan

4. refleksi proses belajar oleh pendidik

5. observasi kepala madrasah

6. rapor madrasah atau evaluasi diri madrasah


KEPALA MADRASAH DAN PENGAWAS melakukan pendampingan dan pengembangan profesional

1. Coaching, proses pendmpingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran pendidik thd masalah

2. Mentoring, berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala

3. Pelatihan, menguatkan pengetahuan dan keterampilan

Materi: Moderasi Beragama

 


Pembangunan agama diperlukan karena :

1. kita bangsa yang religius

2. amanah dan cita-cita konstitusi

3. nawacita presiden jokowi


Hubungan agama dan negara:

- bangsa indonesia memilih negara tidak dipisahkan antara agama dan negara, indonesia bukan negara sekuler, juga bukan negara teokrasi (negara agama), tetapi Indonesia adalah negara Pancasila

- lahirnya kementerian agama sebagai wujud keseriusan negara mengayomi agama

- 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara + PS, UUD, NKRI, Bhineka Tunggal Ika

- Indonesia adalah negara yang beragam, bhineka, merawat kebhinekaan, 


Pengertian toleransi dan moderasi

- Toleransi = keberanian untuk menghormati, menghargai orang yang berbeda. Toleransi adalah bagian dari nilai-nilai bangsa dan juga ajaran agama

- Moderasi beragama = sikap atau perilaku beragama yang tidak ekstrim kiri, juga tidak ekstrim kanan. 


Orang yang moderat = tidak menjalankan agamanya secara ekstrim

4 Indikator orang yang moderat:

- anti kekerasan

- toleran 

- komitmen kebangsaan

- ramah terhadap budaya lokal


Pelatihan Kurikulum Merdeka pada Madrasah, PINTAR 2023


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia, menyelenggarakan "Pelatihan Kurikulum Merdeka pada Madrasah" pada tanggal 3 Februari 2023 s.d 14 Februari 2023. 

Pelatihan yang diselenggarakan di https://pintar.kemenag.go.id ini berbobot 60 JP dan memiliki struktur kurikulum sebagai berikut

Section 1 : PENDAHULUAN
  1. Video Selamat Datang di MOOC
  2. Filosofi dan Landasan Kurikulum Merdeka pada Madrasah
  3. Building Learning Commitment

Section 2 : KELOMPOK DASAR
  1. Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional
  2. Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah
  3. Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM Kementerian Agama

Section 3 : KELOMPOK INTI
  1. Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah 
  2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada Madrasah 
  3. Capaian Pembelajaran – Tujuan Pembelajaran – Alur Tujuan Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah 
  4. Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka di Madrasah 
  5. Pengembangan Proyek Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin pada Madrasah 
  6. Pengembangan Modul Ajar/RPP Bahasa Arab pada Madrasah
  7. Pengembangan Modul Ajar/RPP Pendidikan Agama Islam pada Madrasah 
  8. Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi pada Kurikulum Merdeka di Madrasah
Berbeda dengan pelatihan serupa pada tahun sebelumnya (2022) di mana evaluasi dilakukan pada setiap topik materi pelatihan, tahun ini evaluasi pemahaman dilaksanakan hanya pada akhir pelatihan sebagai syarat mendapatkan sertifikat pelatihan.

Pelatihan Pelatihan Kurikulum Merdeka pada Madrasah yang digelar melalui PINTAR ini menggunakan media Video sebagai media utama, di mana setiap peserta diwajibkan menyimak tayangan video dari awal sampai akhir. Pada beberapa bagian juga terdapat materi PPT yaitu materi Panduan Pengembangan KOM Pada Madrasah, CP  Kekhasan Madrasah (PAI, Bahasa Arab) dan Pendidikan Inklusi yang bisa disimpan dalam bentuk PDF.

Berikut adalah ringkasan materi pelatihan yang diambil dari video pemateri:

  1. Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional
  2. Panduan Pengembangan KOM Pada Madrasah
  3. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
  4. CP, TP, ATP Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab
  5. Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka
  6. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5-PRA) 
  7. Pembelajaran Bahasa Arab
  8. Pengembangan Modul Ajar-RPP
  9. Pendidikan Inklusi
Ada pun Materi dan PPT dalam bentuk pdf adalah:
1. KMA No 347  Tahun 2022 Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah
2. Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah, KSKK 2022
3.3. Panduan-Pembelajaran dan Asesmen
3.5. SK No 3211 Tahun 2022 Tentang Capaian Pembelajaran PAI BA
3.5. TP, ATP dan Modul Bahasa Arab (CONTOH)
3.9. Panduan P5 PPRA, KSKK 2022
3.9. P5 PPRA slide
3.15. Layanan Pendidikan Inklusi slide

Silahkan download klik link di bawah ini: 
  1. Laporan Pelatihan Kurikulum Merdeka (untuk Bukti Fisik DUPAK)
  2. Latihan Soal Pelatihan Kurikulum Merdeka
  3. Download Materi dan PPT Pelatihan

Jumat, 10 Februari 2023

Simetri Lipat dan Simetri Putar

Simetri lipat adalah banyaknya jumlah lipatan yang bisa membagi bangun datar tersebut menjadi setengah bagian yang bisa menutupi setengah bagian yang lain dengan sama besar.

Singkatnya, simetri lipat adalah jumlah lipatan yang terdapat pada bangun datar ketika dilipat menjadi 2 bagian sama besar dari ukuran aslinya. Coba bayangkan sebuah kertas lipat berbentuk persegi atau bujur sangkar. Kertas lipat berbentuk persegi ini memiliki 4 sisi sama panjang.

Lalu, lipat kertas tersebut menjadi dua bagian sama besar, maka ukurannya akan menjadi setengah lebih kecil dari ukuran semula. Inilah yang dinamakan simetri lipat pada bangun datar. Hanya saja, tidak semua bangun datar bisa dilipat menjadi dua bagian sama besar.

Ciri-Ciri Simetri Lipat

Tentu saja terdapat beberapa ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh sebuah bangun datar. Secara garis besar, terdapat ciri-ciri simetri lipat yang perlu kamu pelajari dan mengingatnya.

  1. Lipatan saling menutupi: Jika bangun datar dilipat, maka antara lipatan yang satu dengan lipatan yang lain akan saling menutupi dengan pas.
  2. Membagi bangun datar menjadi dua bagian yang sama: Simetri lipat akan membagi bangun datar tersebut menjadi dua bagian yang sama, baik bentuk maupun ukurannya.
  3. Memiliki sebuah sumbu simetri: Sumbu simetri adalah sebuah garis yang bisa membagi suatu bangun datar menjadi dua dengan sama besar.

Perbedaan Simetri Lipat dan Simetri Putar

Selain simetri lipat, dalam bangun datar juga terdapat simetri putar.. Secara sederhana, simetri putar bisa diartikan menjadi putaran yang bisa dihasilkan oleh sebuah bangun datar yang akan membentuk sebuah pola perputaran yang sama, baik ukuran dan bentuknya pada saat sebelum diputar hingga kembali ke posisi awalnya.

Dengan demikian, bisa ditarik kesimpulan bahwa simetri lipat adalah lipatan yang bisa dihasilkan oleh bangun datar yang akan membagi bangun datar menjadi dua bagian yang sama besar dan sama bentuknya.

Sedangkan simetri putar adalah banyaknya putaran yang bisa dihasilkan bangun datar yang dibantu dengan sebuah titik sumbu putar yang terletak di tengahnya.

- Persegi memiliki 4 simetri lipat.

- Persegi panjang memiliki 2 simetri lipat.

- Segitiga sama sisi memiliki 3 simetri lipat.

- Segitiga sama kaki memiliki 1 simetri lipat.

- Segitiga siku siku sama kaki memiliki 1 simetri lipat.

- Segitiga siku-siku bukan sama kaki tidak memiliki simetri lipat.

- Segitiga sembarang tidak memiliki simetri lipat.

- Jajar genjang tidak memiliki simetri lipat.

- Lingkaran memiliki simetri lipat tidak terhingga.

- Trapesium sama kaki memiliki 1 simetri lipat.

- Trapesium siku-siku tidak memiliki simetri lipat.

- Trapesium sembarang tidak memiliki simetri lipat.

- Layang layang memiliki 1 simetri lipat.

- Belah ketupat memiliki 2 simetri lipat.