Senin, 27 Oktober 2025

PMA Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

 

I. Latar Belakang dan Tujuan

Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 38 Tahun 2018 ini ditetapkan sebagai landasan hukum untuk melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru di lingkungan Kementerian Agama.

Tujuan utama PKB Guru, sebagaimana diatur dalam Pasal 2, adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional Guru dalam mengemban tugas sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai, dan pengevaluasi peserta didik.

II. Sasaran Guru dan Prinsip Pelaksanaan

A. Sasaran PKB Guru (Pasal 3)

PKB Guru ditujukan kepada seluruh Guru, baik Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Guru Bukan PNS, yang bertugas di:

1. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.

2. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, kementerian lain, atau masyarakat (khususnya Guru Pendidikan Agama dan Guru Kementerian yang ditugaskan).

B. Prinsip Pelaksanaan PKB Guru (Pasal 4)

PKB Guru wajib dilaksanakan berdasarkan enam prinsip utama:

1. Komprehensif: Pengembangan kompetensi Guru dilaksanakan secara utuh meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

2. Mandiri: Penyelenggaraan dilakukan atas kesadaran dan inisiatif Guru serta pemangku kepentingan.

3. Terukur: Hasil pengembangan kompetensi dapat dipantau, diukur, dan dievaluasi.

4. Terjangkau: Mudah dijangkau dari segi pembiayaan dan tempat penyelenggaraan.

5. Multipendekatan: Dilakukan dengan metode, pendekatan, dan modus yang beragam.

6. Inklusif: Dilakukan tanpa diskriminasi berdasarkan perbedaan latar belakang.

III. Komponen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru

PKB Guru terdiri dari tiga komponen utama yang saling terkait untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja Guru (Pasal 5):

Komponen PKB Guru Lingkup Kegiatan

1. Pengembangan Diri Meliputi: Pendidikan dan pelatihan fungsional, serta kegiatan pengembangan diri lainnya yang dilakukan oleh Guru sendiri, forum kerja Guru (seperti KKG, MGMP), atau asosiasi/organisasi profesi Guru.

2. Publikasi Ilmiah Meliputi: Presentasi dan publikasi karya ilmiah yang relevan dengan bidang tugas Guru.

3. Karya Inovatif Meliputi: Penyusunan pedoman pembelajaran dan instrumen penilaian, pembuatan media dan sumber belajar, serta pengembangan atau penemuan teknologi pembelajaran.

Halaman 2 dari 2

IV. Tahapan Penyelenggaraan PKB Guru

PKB Guru diselenggarakan melalui empat tahapan berjenjang, dari tingkat satuan pendidikan hingga pusat (Pasal 6):

A. Perencanaan (Pasal 7-10)

1. Seleksi Peserta: Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana/diploma empat (D-IV), terdaftar dalam sistem data dan informasi manajemen Guru Kementerian, dan menunjukkan surat tugas. Pengecualian diberikan bagi Guru dalam jabatan dan Guru di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.

2. Asesmen Guru: Dilakukan untuk mengetahui kompetensi dan kinerja awal Guru, yang hasilnya menjadi dasar penyusunan profil individual kompetensi Guru dan rencana pengembangan profesi.

3. Pengembangan Bahan dan Pedoman: Harus sesuai dengan penjenjangan hasil asesmen Guru, memuat ruang lingkup materi, dan penilaian.

B. Pelaksanaan (Pasal 11)

PKB Guru dapat dilakukan melalui metode tatap muka dan/atau dalam jaringan (daring). Penyelenggara PKB dapat berupa:

Pemerintah (Kementerian)

Pemerintah Daerah

Penyelenggara Pendidikan

Forum Kerja Guru

Asosiasi/Organisasi Profesi Guru

Lembaga atau Organisasi terkait.

Penyelenggara wajib menyusun rencana program, kurikulum, melakukan penilaian, menerbitkan sertifikat, dan membangun komunitas belajar.

C. Pemantauan dan Evaluasi (Pasal 13)

Pemantauan dan evaluasi (P&E) dilakukan oleh Kementerian, Kantor Wilayah, dan Kantor Kementerian Agama terhadap efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas penyelenggaraan.

D. Pelaporan (Pasal 14)

Penyelenggara PKB (selain pemerintah) wajib melaporkan kegiatan kepada Kantor Kementerian Agama, yang kemudian diteruskan kepada Sekretaris Jenderal atau Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kantor Wilayah.

V. Sistem Data dan Informasi (Pasal 15)

Kementerian wajib mengembangkan dan mengelola sistem data dan informasi PKB Guru. Sistem ini harus diintegrasikan dengan sistem data dan informasi terkait lainnya pada Kementerian Agama.

VI. Biaya (Pasal 16)

Biaya penyelenggaraan PKB Guru dapat bersumber dari:

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

3. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat, antara lain biaya mandiri Guru, hibah, zakat, hasil pemanfaatan harta benda wakaf, dan tanggung jawab sosial korporasi (CSR).

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yaitu 27 Desember 2018.

Senin, 29 September 2025

Petunjuk Penulisan Soal Pilihan Ganda

 


Untuk pelaksanaan ujian sekolah, kecenderungan lebih mengarah pada pilihan pemberian soal dalam bentuk pilihan ganda. Terkait dengan penulisan soal pilihan ganda terdapat beberapa ketentuan yang harus dijadikan landasan oleh setiap pembuatnya.
1. Pokok soal atau stem harus dirumuskan dengan jelas;
2. Alternatif jawaban harus homogen, baik dari segi materi maupun panjang pendeknya;
Setiap soal hanya memiliki satu jawaban benar atau paling benar;
3. Pokok soal jangan menggunakan pernyataan yang bersifat negatif;
4. Alternatif jawaban harus logis dan pengecoh atau distraktor diupayakan mirip dengan jawaban yang benar;
5. Jika alternatif jawaban dalam bentuk angka, harus disusun secara hierarki, dari yang terkecil hingga yang terbesar;
6. Pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan penyataan yang benar-benar diperlukan;
7. Jangan sampai menggunakan alternatif jawaban yang semua jawaban benar atau semua jawaban salah.
8. Pokok soal tidak menggunakan kata yang tidak jelas maknanya, sehingga tafsiran pembaca soal tidak beragam;
9. Soal yang satu tidak bergantung pada soal lainnya, sehingga soal memiliki otonomi masing-masing;
10. Soal jangan memberi petunjuk terhadap jawaban atas soal lainnya;
11. Jumlah alternatif jawaban harus sama;
12. Jawaban yang benar harus tersebar dan letaknya acak, sehingga jawaban tidak sistematis.

Petunjuk Penggunaan Kaidah Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Soal



A. Pendahuluan
Pada dasarnya penulisan soal berpegang pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar. Untuk mendapatkan soal-soal yang baik dengan keahlian yang memadai, para guru harus memperhatikan:
1. masalah materi pelajaran meliputi Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dan kisi-kisinya,
2. konstruksi soal, 3. bahasa.

Masalah bahasa dalam soal, yang terpenting adalah pembahasan ide soal dan bahasa tulisan soal. Soal yang baik berdasarkan pembahasan ide soal adalah soal yang dapat mengukur apa yang hendang diukur, yaitu dengan menggunakan bahasa yang jelas, hubungan antara stem dan option jelas dan logis, tidak berbelit-belit, dapat difahami oleh siswa sesuai dengan tingkat sekolahnya. Mengenai bahasa tulisan dalam menulis soal pada prinsipnya berpedoman pada kaidah-kaidah Ejaan Yang Disempurnakan. Guna keseragaman penulisan soal maka harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.

B. Penulisan Huruf
1. Huruf Besar
a. Huruf besar selalu dipakai di awal stem,
b. Huruf besar dipakai diawal option bila:
1) Stem diakhiri dengan tanda tanya (?) atau tanda seru (!).
    Contoh:
    Pilihlah satu kalimat tanya yang benar berikut ini: a.  Nama siapa orang itu?
b. Orang itu siapa namanya?
c. Siapa nama orang itu?
d. Nama orang itu siapa?

2) Option berbentuk kalimat, peribahasa, atau tema suatu bacaan Contoh:
Susunlah kalimat yang baik pada kelompok kata “ayah – disuruh – siapa - ? – yang” adalah . . . . a.  Siapa ayah yang disuruh?
b. Siapa yang disuruh ayah?
c. Yang disuruh ayah siapa?
d. Ayah yang siapa disuruh?

3) Penulisan huruf besar yang lain dapat dilihat pada Ejaan Yang Disempurnakan. 2. Huruf Kecil
Huruf kecil selalu dipakai di awal option, kecuali pada ketentuan A diatas.
Contoh:
Bahasa Indonesia telah ditetpkan sebagai . . . .
(1) bahasa resmi
(2) bahasa nasional
(3) bahasa pengantar disekolah 
(4) bahasa pengantar dirumah 
Kunci: 1,2,3 betul.

C. Tanda Baca
1. Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakai pada akhir stem atau option yang berbentuk pertanyaan.
b. Setelah tanda tanya (?) atau tand seru (!) tidak diperkenankan memberi tanda titik (.).

2. Tanda Titik (.)
a. Jumlah titik pada akhir stem yang tidak di akhiri dengan tanda tanya atau tanda seru sebanyak 4 titik (tiga titik untuk penghilangan teks dan sati titik untuk menandai akhir kalimat). Contoh: lambang Negara kita adalah . . . . 
a)  Pancasila
b) Bhineka Tunggal Ika
c) Burung Garuda
d) Garuda Pancsila

b. Jumlah titik pada bagian kalimat yang dihilangkan sebanyak tiga titik di tengah kalimat dan empat titik di akhir kalimat. Hal ini berlaku juga untuk teks puisi.
Contoh:
Aku tidah tahu . . . ayah pergi. 
a) dari mana
b) ke mana
c) siapa
d) apa

Wajahnya cantik seperti . . . .
Isian yang tepat titik-titik kalimat di atas adalah . . . 
a.  bulan pernama
b. bulan kesiangan
c. bulan pagi-pagi
d. bulan sabit

c. Tanda titik dipakai di akhir option apabila:
a. option berbentuk kalimat.
b. option berbentuk peribahasa.
c. Stem diakhiri dengan tanya atau tanda seru. (contoh: lihat B 1b)

d. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table dan lain sebagainya.
Contoh:
Salah Asuhan
Kunjungan Mendikbud

3. Garis Bawah
a. Garis bawah dipakai untuk nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutup.
Contoh:
Majalah Horison
Salah Asuhan karya Abdul Muis

b. Garis bawah dipakai pada penekanan maksud soal.
Contoh:
Himpunan  bilangan kelipatan  3 dan 4 yang terletak diantara 10 dan 40 adalah . . . .

c. Kata tidak atau bukan ditulis bergaris bawah pada pernyataan soal yang berbentuk negatif.
Contoh:
Berikut ini yang bukan karya Pramoedya Ananta Toer adalah . . . .

d. Kata kecuali dalam stem ditulis dengan huruf kecil dan bergaris bawah.
Contoh:
Berikut ini adalah karya-karya Hamka, kecuali . . . .

e. Kata sebab (dalam analisis hubungan antara hal) ditulis dengan huruf kecil dan bergaris bawah. Pada pernyataan kedua (setelah kata sebab) dimulai dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik pada akhir kalimat.
Contoh:
Penulisan ilmu dan pengetahuan tidak perlu EYD, sebab EYD hanya berguna untuk penulisan pengetahuan bahasa.

f. Penulisan awalan, akhiran, dan konflik diberi tanda pemisah (-) dan bergaris bawah. Contoh:
Awalan ber-
Sisipan –el
Akhiran –kan
Konflik ka-an

g. Penggunaan garis bawah pada setiap kalimat yang diperlukan, harus setiap kata Contoh:
Salah   : Ayah pergi ke kantor.
Benar  :  Ayah pergi ke  kantor.

h. Penggunaan garis bawah pada kata ulang harus penuh.
Contoh:
Salah   : berlari-lari
Benar  : berlari-lari

i. Garis lurus dipakai pada kolom jawaban atau kolom isian tes essay, bukan tanda titik-titik dengan ketentuan panjang dan jumlahnya sama untuk setiap soal.
Contoh:
Salah   : kalimat elips ialah …………………………………..
Benar  : kalimat elips ialah                                                     .                                           .
Perkecualian
a. Dalam cetakan kata yang bergaris bawah menjadi huruf miring.
b. Pada huruf Braile garis bawah diganti dengan tanda petik (“. . .”). hal ini untuk PSLB (Pendidikan Sekolah Luar Biasa).

4. Tanda Koma
Tanda koma (,) dipakai sebelum kata:
a. Sebab (bentuk analisis hubungan antara hal).
Contoh: lihat C 3e
b. Kecuali (bentuk melengkapi empat pilihan).
Contoh: lihat C 3d.

5. Tanda petik (“. . . . .”)
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit kalimat atau memperjelas maksud soal pada pernyataan soal. Contoh:
Sinonim kata evaluasi yang tepat pada kalimat “Evaluasi Belajar Tahap Akhir” ialah . . . .

b. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,naskah, atau bahasa tertulis lain.
Dan perhatikan pula penulisan tanda bacanya pada contoh berikut:
Kata ibu,”saya gembira sekali”.
“saya gembira sekali,” kata ibu; ”karena kamu lulus.” 
“Berdiri lurus-lurus” perintahnya.
“Di mana Saudara tinggal?” tanya kemarin.

D. Penulisan Tanda/Lambang
1. Tanda / . . / untuk penulisan fonem. Contoh:
Fonem h ditulis fonem / h /
Fonem m ditulis fonem / m /

2. Tanda / / menandai batas klausa.
Contoh:
Kalimat yang menyatakan dua kejadian adalah . . . . 
a.  Adi // melempar // ayam // mati.
b. Adi  melempar // ayam mati.
c. Adi melempar ayam // mati.
d. Adi // melempar // ayam mati.

E. Penulisan Kata
1. Menghindarkn penggunaan kata tersebut pada soal / stem. Guna kata di atas, di bawah, berikut sebagai gantinya.
Contoh salah:
Ia harap dapat naik ke kelas tiga. Kata yang bergaris bawah tersebut yang tepat adalah . . .
Contoh benar:
Ia harap dapat naik ke kelas tiga. Kata bergaris bawah di atas yang tepat adalah . . . .

2. Menghindarkan pengulangan kata/ungkapan pada stem dan option yang memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.

3. Menghindari penulisan kata/ungkapan yang bermakna luas atau bersifat tidak tentu seperti kata kebanyakan, seringkali, kadang-kadang, dan lain sebagainya.

4. Penggunaan nama orang, nama tempat yang harus sudah dikenal umum (di seluruh indonesia).

5. Kesatuan nama/frase harus ditulis dengan lengkap dan utuh, tidak boleh dipisahkan antara stem dan option.

6. Kata depan dan awalan
a. Kata depan di, ke, dan dari harus diitulis terpisah dari kata yang mengikutinya, karena kata depan itu mempunyai kedudukan sebagai kata. Dan fungsinya menyatakan ‘tempat’.
b. Di, ke, dan dari selalu dituliskan serangkaian pada kata:
Kepada
Daripada
Kemari (tidak ada pasangan di mari dan dari mari)
Keluar (lawan masuk)

c. Awalan di- ditulis serangkaian pada kata yang mengikutinya bila:
1) Terdapat pada kata kerja, baik kata kerja itu berakhiran –kan atau –I manapun tanpa akhiran, 
2)  Kata kerja berawalan di- mempunyai bentul lawan awalan me-

7. Partikel “pun”
a. Kata pun yang menyertai kata kerja, kata ganti, kata benda, dan kata sifat harus dituliskan terpisah dari kata yag mendahuluinya.
b. Kata pun yang ditulis serangkai pada kata yang mendahuluinya terdapat pada:
1) Pun yang berfungsi sama dengan kata-kata yang menyatakan perlawanan.
2) Pun yang merupkan klitika.

Jumat, 19 September 2025

Pantun Teka Teki

 


1. Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian, saya turun ke sawah Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah?
(Jawaban: Kelelawar)

2. Berlayar kapal dari Berandan
Menuju arah Selat Malaka
Lebar kepala dari pada badan
Apakah itu cobalah terka?
(Jawaban: Ikan Pari)

3. Burung nuri burung gereja
Terbang santai di tengah taman
Cobalah cari wahai saudara,
Makin diisi semakin ringan
(Jawaban: Balon)

4. Melihat bintang di langit kelam
Adapun bulan tertutup abu
Apa binatang darahnya hitam
Janggut delapan tulangnya satu?
(Jawaban: Cumi-cumi)

5. Jikalau tuan tajuk cendana
Ambil gantang jemurkan pala,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa ekor di kepala?
(Jawaban: Gajah)

6. Berdengung bukannya kumbang
Berbelalai bukannya gajah
Kelam kabut saja terbang
Hampir kepada kaum bernyawa
(Jawaban: Lalat)

7. Diukur dijangka-jangka
Burung Merak burung Angkasa
Dengar tuan saya meneka
Layang-layang gagah perkasa
(Jawaban: Pesawat)

8. Ada si tuan pakai celana
Melihat bintang di malam hari
Jikalau tuan memang bijaksana
Binatang apa tanduk di kaki?
(Jawaban: Ayam jantan)

9. Bukan kerang atau siput
Berkaki bertangan bukannya kompot
Terkelip-kelip duduk terseliput
Merayap sepanjang di paya di rumput
(Jawaban: Penyu)

10. Anak ayam mati tercekik
Dibuang orang di tepi lumbung
Kalau adik orang yang cerdik
Binatang apa tanduk di hidung?
(Jawaban: Badak)

11. Makan nasi berulam raja
Ditambah dengan sambal sotong
Kalau adik pandai menerka
Binatang apa tidurnya tergantung?
(Jawaban: Kelelawar)

12. Adik manis mukanya bersih
Selepas dimandi oleh bunda
Kulit hitam isinya putih
Manis rasanya seperti gula
(Jawaban: Manggis)

13. Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?
(Jawaban: Usia)

14. Bukan ular bukan cacing
Badannya kuat memanjang
Suaranya kuat melengking
Memuat banyak penumpang
(Jawaban: Kereta api)

15. Bukan karung tetapi berisi
Berbau khas dan tidak amis
Coba tebak apakah ini?
Ekor dibakar kepala yang habis
(Jawaban: Kembang api)

16. Jalan-jalan ke Kota Kendari
Jangan lupa membeli lemari
Bila kau pandai dan baik hati
Coba terka nasi apa yang tidak pernah basi?
(Jawaban: nasihat)

Gadis cantik bertopi baret
Cantiknya seperti bunga mekar
Putih-putih duduk berderet
Di luar tebing di dalam pagar?
(Jawaban: Gigi)

Jika ingin ke rumah Rina
Hati-hati banyak tilangan
Memiliki mata tiga warna
Satu kaki tanpa tangan?
(Jawabannya: lampu merah)

Tertawa mengusir duka
Bahkan sedih pun akan berbalik
Jika kamu mampu menerka
Binatang apa tidur terbalik?
(Jawaban: kelelawar)

Pergi melancong ke pesta dansa
Dansa sampai pagi jika kuat
Coba tebak jika bisa
Becak apa yang tak dapat dicat?
(Jawaban: becak yang hilang)

Ke Batu membeli ketan,
Paling enak yang warna hitam.
Kalau siang mata tak kelihatan,
kalau malam matanya tajam.
(Jawaban: burung hantu)

Terjebak hujan di taman mini,
membuat baju jadi basah kuyup.
Coba tebak barang apa ini
Saat dipegang mati dilempar hidup
(Jawaban: gangsing)

Mendengar ibu sedang masak,
ternyata masak kue panggang.
Kalau kamu pintar menebak,
ular apa yang ada di pinggang.
(Jawaban: ikat pinggang)

Ke kebun panen kentang,
pulangnya membeli putu.
Punya daun, tak punya batang,
coba tebak apakah itu?
(Jawaban: pintu)

Perut ini lapar sekali,
ingin ke pantai makan kerang.
Menemukan ia sulit sekali,
sekali bertemu malah dibuang.
(Jawaban: upil)

Ke rumah Hendi malam-malam,
sampai sana bertemu Shela.
Berisi putih, berkulit hitam,
rasanya manis serupa gula.
(Jawaban: manggis)

Ke kebun bertemu katak,
jalan lagi bertemu ular.
Jika kamu mampu menebak,
buah apa biji di luar?
(Jawaban: jambu mente)

Bambu runcing adalah senjata
Untuk melawan penjajah Belanda
Kaki satu runcing ujungnya
Menari-nari ada bekasnya?
(Jawaban: pulpen)

Naik biduk takut rasanya
Pergi ke laut hendak memancing
Kalau duduk diam saja
Kalau nungging dia kencing?
(Jawaban: teko)

Baju bagus dari Milan
Anak manis anak sulung
Kalau tidur dia berjalan
Mengikuti garis sambil meraung?
(Jawaban: kereta api)

Pergi ke pasar membeli tahu
Makan sepiring minum segelas
Kalau kamu memang tahu
Apa yang hijau-hijau angka sebelas?
(Jawaban: ingus)

Ikan kecil berenang saja
Kambing putih memakan rumput
Yang punyanya tenang saja
Orang lain yang malah ribut?
(Jawaban: suara kentut)

Alpukat enak buahnya,
kalau makan tak lupa kasih gula.
Jika engkau tahu jawabannya,
Binatang apa yang ekornya di kepala?
(Jawaban: gajah)

Jalan-jalan ke rumah teman,
pulangnya bertemu luwak.
Lebih lebar kepala dibanding badan,
hewan apa itu coba tebak?
(Jawaban: ikan pari)

Hari Minggu menanam semangka
Hari Senin menanam kedondong
Hei adik jangan suka tertawa
Coba tebak raja apa yang kepalanya bisa dipegang?
(Jawaban: raja catur)

Jalan-jalan ke pasar malam,
malah datang orang marah.
Saat kecil berbaju hitam,
sudah besar bajunya merah?
(Jawaban: cabai merah)

Berkumpul keluarga di hari raya,
naik sepeda hingga jatuh.
Bersisik bukan ular,
punya telur bukan puyuh?
(Jawaban: buah salak)

Burung nuri burung gereja,
terbang santai di tengah taman.
Cobalah cari wahai saudara,
makin diisi semakin ringan?
(Jawaban: balon)

Orang menggali ikan gelama
bulan terang pagi hari
Kalau tuan bijak laksana
apa binatang keris di kaki?
(Jawaban: ayam)

Dua tiga pohon tinggi tidak berdahan,
isinya putih berair pula.
Terkenal karena banyak kegunaan
buahnya bersabut apakah dia?
(Jawaban: kelapa)

Bunyinya sekeras halilintar
cahayanya seterang matahari
Jika kamu mengaku anak pintar,
bola apa yang panjang rambutnya?
(Jawaban: buah rambutan)

Budak-budak bermain batu,
batu dikira satu persatu.
Badannya lurus bermata satu,
ekornya tajam apakah itu?
(Jawaban: jarum)

Piknik bersama ke kebun binatang
Siang-siang saat matahari sedang di tengah
Siapa orang yang berenang,
Namun, rambutnya senantiasa basah?
(Jawaban: orang botak)

Terjebak hujan di taman mini,
membuat baju jadi basah kuyup.
Coba tebak barang apa ini
Saat dipegang mati dilempar hidup
(Jawaban: gasing)

Tolong orang tanpa pamrih
Itulah kebajikan yang nyata
Berbaju loreng-loreng hitam putih
Punya empat kaki mirip kuda
(Jawaban: binatang zebra)

Ke kebun bertemu katak
jalan lagi bertemu ular
Jika kamu mampu menebak
buah apa biji di luar?
(Jawaban: jambu mete)

Pagi-pagi makan pepaya
Jangan lupa dikasih mentega
Jikalau kau bijaksana
Coba tebak negara apa yang paling banyak bunganya?
(Jawaban: negara berkembang)

Berlari pagi menuju rawa
Melihat pedagang membungkus nasi
Jika kalian pintar coba tebak jawabannya
Apa bedanya demo dan aksi?
(Jawaban: d'b'emo punya tiga roda, 't'aksi punya roda empat)

Sakit mata itu menular
Membuat abi tidak berangkat kerja
Bersisik tapi bukan ular
buah apa yang bermahkota tapi bukan raja?
(Jawaban: buah nanas)

Ke batu makan ketan,
jangan lupa membawa buku
Berkaki empat tanpa badan
Coba tebak siapa namaku?
(Jawaban: kursi atau meja)

Pergi ke pasar membeli kain,
Jangan lupa membawa payung.
Kepala besar dari badan,
Coba terka binatang apa itu?
Jawaban: Ikan pari

Mentari terbit ketika pagi,
Orang tidur mulai terjaga.
Hilang muncul, datang lagi,
Terbang dia ke bunga-bunga.Jawaban: Kupu-kupu

Coba tebak, nasi apa yang tidak pernah basi?
Coba tebak, nasi apa yang tidak pernah basi?
Jawaban: Nasihat

Jika ingin menangkap laba,
Cobalah pasang dengan pulut.
Jikalau kamu bisa menerka,
Apa namanya bertanduk di mulut?
Jawaban: Ular 

Pantun Ketika Hendak Berpisah


 1. Burung Elang Terbang Rendah

Sudah waktunya pulang, kita semua sudah Lelah

2. Bunga melati harum mewangi,
Ditemani bunga kamboja.
Pergi dulu teman-teman sekalian,
Sampai jumpa di lain masa.

3. Pergi jauh tidak terasa,
Kaki melangkah penuh semangat.
Semoga cepat sampai di rumah,
Jalanan lancar, hati selamat.

4. Jauhkan hati dari adu domba
Agar silaturahmi tetap aman
Cuti bersama sudah tiba
Waktunya mudik ke kampung halaman.

Pantun Untuk Menutup Acara

 


1. Siang hari makan kuaci
Makan bareng sama ibu Asih
Cukup sekian acara hari ini
Saya ucapkan banyak terima kasih.

2. Ibu Hajah pergi mengaji
Pulang-pulang bawa bingkisan
Saya akhiri acara hari ini
Terima kasih semoga acaranya berkesan.

3. Buah nanas buah ceri
Dicampur gula enak sekali
Cukup sekian pertemuan kali ini
Semoga bisa bertemu lagi kemudian hari.

4. Burung dara burung cenderawasih
Cari dulu di Papua
Cukup sekian terima kasih
Semoga bermanfaat untuk semua.

5. Jalan-jalan ke kota Mekah
Ingin sembahyang berlama-lama
Semoga pidato ini membawa berkah
Membawa rahmat untuk bersama.
 
6. Kalau ada sumur di ladang
Boleh saya menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Boleh dong saya pidato lagi.

7. Bunga mekar di perbukitan
Sawah luas di pedesaan
Terima kasih untuk perhatian
Mohon maaf untuk kesalahan.

8. Dari Irian banyak cenderawasih
Roti mengembang diberi ragi
Cukup sekian terima kasih
Semoga esok berjumpa lagi.

9. Tidur nyenyak di atas ranjang
Air mengalir di kolam ikan
Pidato saya memang panjang
Walau panjang tapi menyenangkan.
 
10. Hari panas sawah membelah
Hutan rimba tempat si rusa
Maafkan kalau ada salah
Namanya juga manusia.

11. Untuk apa jadi bujang
Hidup sepi sendiri saja
Ingin hati ceramah panjang
Apa daya masih ada acara.
 
12. Angin berembus berkelana
Hujan indah rintik-rintiknya
Tidak ada yang sempurna
Mohon saran dan kritiknya.

13. Batu pecah dibenturkan
Rusak bunga di tengah taman
Terima kasih kami haturkan
Untuk semua teman-teman.

14. Bunga melati di pekarangan
Tumbuh cepat segera besar
Saya masih banyak kekurangan
Maklum masih tahap belajar.

15. Kalau ada sumur di ladang
Airnya segar untuk mandi
Kalau ada umur yang panjang
Boleh saya presentasi lagi.

16. Indah bunga di tengah taman
Duduk santai makan ketan
Sampai jumpa teman-teman
Sampai jumpa di lain kesempatan.

17. Badan gemuk banyak lemak
Kalau lebaran buat ketupat
Terima kasih sudah menyimak
Semoga presentasi kali ini bawa manfaat.
 
18. Duduk santai di waktu petang
Taman indah airnya memancar
Kepada hadirin yang datang
Semoga rezekinya makin lancar.
 
19. Petik mangga dapat lima
Cuci dulu supaya bersih
Pidato saya tidak lama
Cukup sekian terima kasih.
 
20. Sungguh indah pulau Jawa
Singapura kotanya rapih
Semoga manfaat untuk semua
Saya undur terima kasih.
 
21. Sakit demam sejak kemarin
Jika lemas itu bahaya
Menerima kasih para hadirin
Telah berkenan mendengarkan saya.

22. Mahal harganya si batu bacan
Bacan dibeli hijau warnanya
Salam penutup aku ucapkan
Semoga semua dalam Lindungan-Nya.

23. Siang-siang pergi ke kota
Jangan lupa beli alpukat
Demikian presentasi kita
Semoga bisa bermanfaat.

24. Menggoreng ikan dicampur bakmi
Digoreng terpisah, jangan sekaligus
Cukup sekian presentasi kami
Semoga mendapat nilai yang bagus.

25. Hari Senin bersih-bersih
Pasang bendera biar berkibar
Cukup sekian dan terima kasih
Maaf jika sambutannya panjang lebar.

26. Jalan-jalan ke Surabaya
Tidak lupa membeli makanan
Demikian pidato saya
Jika ada yang salah mohon dimaafkan.

27. Di toko besi ada kayu tertata
Kayu dilem sangat melekat
Beginilah presentasi materi kita
Silahkan ambil yang bermanfaat.

28. Jalan ke lembah tidaklah rata
Di ujung kali tumbuh melati
Ku mohon maaf segala kata
Cermah kali ini semoga mengena di hati.

29. Anak kecil duduk di papan
Memakai dasi dan juga celana
Puluhan menit berdiri di depan
Semoga presentasi kami memberi makna.

30. Di kota Berlin banyak melati
Melati putih buat seremoni
Semua audiens yang kami hormati
Terima kasih menyimak presentasi ini.

31. Beli kain buat kebaya
Kebaya merah hadiah pacar
Cukup sekian sambutan saya
Semoga acara berjalan lancar.

32. Mentari senja telah tenggelam
Hujan turun mulai terjatuh
Kami tutup presentasi dengan salam
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

33. Petik mangga dapat lima
Cuci dulu supaya bersih
Sambutan saya tidaklah lama
Cukup sekian terima kasih.

34. Sungguh gagah raja Malaya
Dari Malaka ke negeri Campa
Sampai di sini presentasi saya
Wassalamualaikum sampai jumpa.

35. Pergi memancing ikan nila
Nila dipancing di hari senja
Salam undur diri dari saya
Untuk teman-teman semuanya.

Pantun Untuk Membuka Acara

 


Pantun Pembuka Acara
1. Mentari terbit belumlah tinggi
Jalan sendiri menunggu pacar
Assalamualaikum selamat pagi
Semoga acara ini berjalan lancar.

2. Tebing tinggi di atas gunung
Merapi hati-hati bila sedang mendaki
Hidup ini tak bisa diulangi
Mari kita mulai saja acara ini

3. Badan kekar umurnya tua
Bawa pedang bukanlah petani
Apa kabar hadirin semua
Selamat datang di acara ini.

4. Berlibur ke Tanjung Pinang naik kapal selam
Nunggunya di pinggir dermaga
Ketika ada yang mengucap salam
Harap dijawab dengan lantang dan bertenaga
 
5. Bertemu teman yang lama tak sua
Ternyata dia bergelar sarjana hukum
Assalamualikum kawan semua
Semoga bibir berhias senyum.

6. Duduk meja sambil makan
Pemandangannya hutan ilalang
Beribu terima kasih kami haturkan
Teruntuk saudara-saudari yang telah datang

7. Singgah sebentar di rumah Basir
Meminta tomat dan pepaya
Untuk Anda yang telah hadir
Salam hormat dari saya.

8. Sakit perut jangan ditahan
Karena banyak makan makaroni
Puji syukur kepada Tuhan
Kita bertemu di acara ini.

9. Nasi ketan ditambah ragi
Jadikan tape buat nostalgia
Hadirin sekalian selamat pagi
Semoga selalu sehat bahagia.

10. Jangan berisik naik sepeda motor
Dari kota Solo membawa gitar
Terima kasih saudara moderator
Izinkan saya berpidato sebentar.

11. Air beriak tanda tak dalam
Air tenang seperti berlian
Izinkan saya ucapkan salam
Untuk para hadirin sekalian.

12. Pagi hari makan kelapa
Rasanya enak bikin tertawa
Kita di sini telah berjumpa
Untuk acara yang istimewa.

13. Biarkan kayu menjadi abu
Abunya putih bagaikan susu
Selamat datang bapak dan ibu
Tetap semangat janganlah lesu.

14. Mentari tenggelam menjelang petang
Burung kasuari mondar-mandir
Kami ucapkan selamat datang
Terima kasih berkenan hadir.

15. Wanita jelita menjadi biduan
Bingung sejenak cari alamat
Selamat datang tuan dan puan
Semoga acara ini membawa manfaat.

16. Petik sekuntum bunga pematang
Bunganya kecil dimakan ngengat
Assalamualaikum selamat datang
Ku sapa hadirin dengan hangat.

17. Tanjung Pinang Tanjung Pura
Pantainya indah dekat bandara
Hati senang jiwa gembira
Kita bersua di sebuah acara.
 

18. Jauh pulau dare Malaka
Pergi haji ke Kota Makkah
Dengan Bismillah acara dibuka
Semoga semuanya mendapat berkah.

19. Semua tulisan harus dirangkum
Sebelum dikirim ke Kota Belgia
Ku ucapkan assalamualaikum
Untuk hadirin hadirat yang berbahagia.

20. Petiklah mangga dengan galah
Jatuh dua menjadi terpencar
Izinkan saya ucapkan bismillah
Semoga acara berlangsung lancar.

21. Tujuh kereta kita sandarkan
Biar tak lelah mengangkut vanila
Sebelum acara kita lanjutkan
Mari sejenak tundukkan kepala.

22. Cinta perih dititik nadir
Pacar menjauh, sedihlah hati
Terima kasih berkenan hadir
Semoga Tuhan selalu memberkati.

23. Nelayan menangkap ikan tongkol
Dijual dua ke pasar raya
Saya di sini sebagai protokol
Semoga bisa membawakan acara.

24. Mendapat daun si anak dara
Di bawah sarang burung tempua
Salam santun pembuka bicara
Selamat datang untuk semua.

25. Ingin rasa memakan kari
Kari cendawan batang keladi
Girang rasa tidak terperi
Bertemu rekan yang baik budi. 

26. Motor rusak jangan dipukul
Nanti bisa menjadi mati
Karena semua sudah berkumpul
Mari kira buka acara ini 

27. Ada anak pergi dengan ibunya
Jalan-jalan bermain di labirin
Izinkan saya menyapa semuanya
Selamat pagi untuk para hadirin.

28. Jalan-jalan membawa kolintang
Dari kota makan soto babat
Terima kasih telah berkenan datang
Meski cuaca kurang bersahabat.

29. Pohon nangka tinggal sebatang
Nangka unik berbuah tomat
Saya ucapkan selamat datang
Untuk para hadirin yang terhormat.

30. Ada burung diatas dahan
Dahannya ada di pohon beringin
Saya ucapkan salam pembukaan
Kepada semua para hadirin.

31. Di kota Padang ada goa keramat
Letaknya dekat dari rumah Si Mamat
Selamat datang hadirin yang terhormat
Semoga senantiasa mendapat rahmat.

32. Hidung mampet berisi lendir
Bersin-bersin kaki terkilir
Terimakasih telah berkenan hadir
Semoga rezeki terus mengalir.
 
33. Adik mendengkur jangan ditahan
Dia bermimpi bertemu bekantan
Puji syukur panjatkan kepada Tuhan
Telah memberi nikmat berupa kesempatan.

34. Pergi ke gunung pagi hari
Di atas ada hujan petir
Selamat datang para hadirin
Beribu terimakasih karena telah hadir

35. Kopi luwak mahal sekali
Kopi hitam pahit sekali
Hormat kami untuk hadirin
Ijinkan saya mulai acara ini

36. Nelayan pergi mencari ikan
Untuk anak istrinya makan
Salam cinta saya haturkan
Untuk para hadirin sekalian

37. Taman hijau yang asri bersih
Selalu dijaga sepenuh hati
Beribu terimakasih dari kami
Telah berkenan hadir ke reuni ini

38. Air beriak tanda tak dalam
Air tenang seperti berlian
Izinkan saya ucapkan salam
Untuk para hadirin sekalian.

39. Pagi hari makan kelapa
Rasanya enak bikin tertawa
Kita di sini telah berjumpa
Untuk acara yang istimewa. 

40. Wanita jelita menjadi biduan
Bingung sejenak cari alamat
Selamat datang tuan dan puan
Semoga acara ini membawa manfaat.

sumber disini

ANEKA PANTUN

 


PANTUN UNTUK MEMBUKA ACARA

PANTUN UNTUK MENUTUP ACARA

PANTUN KETIKA HENDAK BERPISAH

PANTUN TEKA TEKI

Syair Maulid Nabi 2025

  



Shalawat Asyhgil


Sholawat Nabi - M Tarek


Kumpulan Maher Zain Lagu Terbaik 2025


Shalawat Jibril M Hasballah 


NADHOM ALFIYAH - MAZRO ( COVER ) Lirik



MAHALUL QIYAM (SIMTUDDUROR) - VARIOUST ARTIST


Kamis, 18 September 2025

Lirik Lagu Bulan Maulid (untuk Fatiyah)


bulan maulid bulan yang suci

yang senantiasa kita hormati

bulan maulid bulan yang suci

 yang senanbasa kita hormati

tersebut dalam alkitab

isa almash putera maryanm

tersebut dalam alkitab

isa almasih putera maryam

tersebut ahlan wa sahlan


wa sammuhuu muhammad

'ala wasfihil mahmuud

 wa sammuhuu muhammad

ala wasfihil mahmuudi

huwa awwamul anbiyaa

huwa sayyidul anaami

huwa awwamul anbiyaa

huwa sayyidul anaamı

huwa sayyidul anaam


bulan maulid bulan yang suci

yang senantiasa kita hormati

bulan maulid bulan yang suci

yang senantiasa kita hormati

tersebut dalam kitab

isa almasih putera mary am

tersebut dalam alkitab

isa almash putera maryam

 tersebut ahlan wa sahlan


mauliduhuu bi malkata

wahijratuhuu fil madiinah

mauliduhuu bi malkata

wahijratuhuu fil madinah

tauba li man kaana tabii'u hu

shallallahu alaihi wa sallam

tauba li man kaana tabiiu hu

shallallahu alaihi wa sallam

Rabu, 03 September 2025

SINGKRONISASI DATA ASN TAHUN 2025 (SIMPEG 5 KEMENTERIAN AGAMA)

 

Sinkronisasi data ASN di SIMPEG adalah proses penyelarasan dan pembaruan data kepegawaian antara sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di tingkat instansi daerah dan sistem informasi aparatur sipil negara (SIASN) nasional. Tujuannya adalah menciptakan satu data ASN yang akurat, terintegrasi, dan valid untuk mendukung proses administrasi kepegawaian seperti pangkat, gaji, mutasi, dan pensiun, serta mempercepat reformasi birokrasi melalui peningkatan efisiensi dan transparans.

Pembaruan Simpeg5 per tanggal 01 September 2025

Salam, Bapak/Ibu Pegawai Kementerian Agama! Berikut beberapa hal yang dapat kami sampaikan:

  1. Dalam rangka pengoptimalan validasi data kepegawaian, harap menggunakan simpeg5 untuk memperbarui data
  2. NIK bersifat wajib dan dapat disesuaikan pada menu Profil > Data Nomor, atau dapat menghubungi Admin PBDK masing-masing satuan kerja 
  3. Beberapa layanan simpeg4 telah tersedia pada simpeg5, hrms, maupun simsdm yang menjadi data satu kesatuan
  4. Per September 2025, simpeg4 discontinue
  5. Dalam waktu dekat akan dilakukan pengembangan sistem secara paralel
  6. Dalam hal dukungan pengembangan serta layanan yang belum tersedia atau mengalami kendala, anda dapat mengajukan tiket untuk dapat ditindaklanjuti
  7. Informasi akan selalu diperbarui pada laman ini
  8. Informasi dapat berupa dokumen tutorial ataupun video

Tujuan Utama Sinkronisasi Data ASN di SIMPEG: 

  1. Memastikan Satu Data ASN: Menghasilkan data kepegawaian yang akurat, terpadu, dan terpercaya secara nasional.
  2. Meningkatkan Efisiensi Administrasi: Mempercepat proses administrasi kepegawaian, seperti pengajuan kenaikan pangkat, mutasi, dan pensiun, karena data sudah terintegrasi.
  3. Memperkuat Pengambilan Keputusan: Mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih baik di tingkat daerah maupun nasional. 
  4. Mengurangi Beban Kerja Manual: Mengurangi pekerjaan manual dalam pengelolaan data kepegawaian.
  5. Mendukung Reformasi Birokrasi: Mempercepat implementasi reformasi birokrasi dan pembangunan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).

Proses Umum Sinkronisasi:
  1. Pemutakhiran Data Mandiri (PDM) oleh ASN: ASN melakukan pembaruan data secara mandiri melalui portal seperti MySAPK atau SIMPEG instansi, dengan menyiapkan file pendukung yang dibutuhkan. 
  2. Verifikasi Data: Data yang telah diperbarui kemudian diverifikasi oleh instansi terkait atau sistem untuk memastikan akurasi dan keabsahan. 
  3. Integrasi dengan Sistem Nasional: Data yang telah diverifikasi diselaraskan dan disinkronkan dengan sistem informasi nasional seperti SIASN atau aplikasi gaji (SIMGAJI). 
  4. Pengambilan Data: Jika terdapat perbedaan data antara SIMPEG instansi dengan data di sistem nasional, sistem akan memungkinkan penarikan data yang benar ke SIMPEG. 

Data yang Perlu Disinkronkan:

  1. Identitas Diri: Nama, nomor KTP, nomor KK, NIK. 
  2. Data Riwayat Hidup: Pendidikan, riwayat karir. 
  3. Data Keluarga: Nama pasangan, pekerjaan pasangan, nama anak, status tertanggung. 
  4. Dokumen Kepegawaian: Akta nikah, akta anak, SKP Tahunan, KGB, SK CPNS/PNS, SK Kenaikan Pangkat dan Jabatan, ijazah, transkrip nilai, dan sertifikat diklat. 
  5. Detail Jabatan: Nama jabatan, grade, nomor dan tanggal SK Jabatan. 
  6. Data Keuangan: Nomor rekening gaji, nomor NPWP, nama bank, dan data lain yang relevan. 

Pemuktahiran Data Mandiri My ASN BKN Tahun 2025 | Profil & Riwayat Sertifikasi terbaru


Cara Update dan Menambah Data Keluarga Suami, Istri & anak di Simpeg 5 Kemenag Tahun 2025


Tutorial Sinkronisasi Data Simpeg dengan Gaji WEB Kemenag RI


Cara Merekam & Menambahkan SK KGB Di Simpeg 5 Kemenag Tahun 2025 | Terbaru


Tata Cara Perubahan dan Penambahan Data Pegawai pada Simpeg 5


PENGISIAN DATA DIRI PADA SIMPEG 5 KEMENAG


SIMTEM INFORMASI GAJI KEMENAG 2025



Rabu, 06 Agustus 2025

Pembelajaran Mendalam 2025

 


Pada awalnya istilah Deep learning merujuk pada cabang dari machine learning (pembelajaran mesin) yang menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) berlapis-lapis untuk belajar dari data. Metode ini meniru cara kerja otak manusia untuk mengenali pola kompleks, gambar, suara, dan teks secara otomatis, serta menghasilkan wawasan dan prediksi yang akurat untuk berbagai aplikasi seperti pengenalan wajah, asisten virtual, hingga analisis data kesehatan. 

Oleh karena itu, pada awalnya ada dua jenis deep learning yang memiliki dua makna berbeda:

1. Deep Learning dalam AI:Merujuk pada sistem jaringan saraf tiruan yang meniru cara manusia berpikir dan belajar, digunakan untuk memproses data dalam jumlah besar. 

2. Deep Learning dalam Pendidikan:Merujuk pada pendekatan pembelajaran mendalam yang berfokus pada pemahaman dan penguasaan kompetensi. 

Dalam konteks pendidikan, Pendekatan pembelajaran deep learning (pembelajaran mendalam) adalah metode belajar yang menekankan pada pemahaman konsep secara mendalam dan penguasaan kompetensi, bukan hanya menghafal. Tujuannya adalah menciptakan suasana pembelajaran yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful), dengan siswa aktif mengaitkan teori dengan dunia nyata. 

Menurut Kemendikbudristek melalui Mendikdasmen Abdul Mu'ti, deep learning (pembelajaran mendalam) adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan membuat siswa memahami konsep secara mendalam dan mengaplikasikannya secara lebih baik dalam kehidupan nyata, tidak sebatas hafalan. Pendekatan ini berfokus pada pengalaman belajar yang bermakna, menyenangkan, dan menyadarkan siswa, bukan pada kurikulum. Siswa menjadi lebih aktif, sementara guru berperan sebagai fasilitator, serta proses belajar menjadi lebih berkesadaran dan holistik. 

Tujuan Deep Learning

  1. Pemahaman Mendalam: Siswa tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami konsep dan kompetensi yang dipelajari secara mendalam. 
  2. Mengaplikasikan Konsep: Siswa dapat menerapkan pengetahuan yang dipelajari untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari. 
  3. Belajar yang Bermakna (Meaningful): Pembelajaran menjadi lebih berharga dan relevan bagi siswa. 
  4. Belajar yang Menyenangkan (Joyful): Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk meningkatkan motivasi belajar. 
  5. Belajar yang Menyadarkan (Mindful): Siswa menjadi lebih sadar akan proses belajar dan kebutuhan belajarnya. 

Peran Guru dan Siswa 

  1. Siswa Aktif: Siswa menjadi subjek aktif dalam  pembelajaran, terlibat secara aktif dalam diskusi dan eksperimen.
  2. Guru Sebagai Pembimbing: Guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing, bukan hanya penyampai materi satu arah.

Penerapan dalam Pendidikan

  1. Deep learning adalah sebuah pendekatan, bukan kurikulum baru, yang akan diadaptasikan ke dalam kurikulum yang ada, termasuk di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). 
  2. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi dan kompetensi siswa secara menyeluruh, membentuk manusia pembelajar sepanjang hayat. 

Tujuan Deep Learning dalam Pendidikan:

  1. Menciptakan ekosistem pembelajaran yang dinamis dan inovatif. 
  2. Mewujudkan generasi yang lebih adaptif, berdaya saing global, inovatif, dan kreatif. 
  3. Membantu siswa mengaitkan teori dengan realitas dunia nyata, menjadikan pembelajaran lebih relevan dan bermakna. 

Konsep Deep Learning Kementerian Pendidikan Tahun 2025 memformulasikan Deep Leraning dalam Rumus 8-3-3-4. Komponen=Unsur dan Makna

  • 8=Dimensi profil lulusan yang ingin dibentuk
  • 3 (Prinsip)=Pedagogi: mindful, meaningful, joyful
  • 3 (Tahap)=Pengalaman belajar: memahami → mengaplikasi → merefleksi
  • 4=Pilar ekosistem pembelajaran: pedagogi, lingkungan, teknologi, kemitraan


1. Angka 8: Delapan Dimensi Profil Lulusan. Menunjukkan tonggak pembentukan karakter holistik peserta didik:

  1. Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kewargaan (citizenship)
  3. Penalaran Kritis
  4. Kreativitas
  5. Kolaborasi
  6. Kemandirian
  7. Kesehatan
  8. Komunikasi

2. Angka 3 (Pertama): Tiga Prinsip Pembelajaran Mendalam. Sebagai fondasi pedagodik, yakni:

  1. Mindful Learning — pembelajaran yang berkesadaran
  2. Meaningful Learning — pembelajaran yang bermakna
  3. Joyful Learning — pembelajaran yang menggembirakan


3. Angka 3 (Kedua): Tiga Tahap Pengalaman Belajar. Menandai tahapan berkelanjutan dalam proses pembelajaran:

  1. Memahami — membangun pemahaman esensial, aplikatif, dan nilai-karakter
  2. Mengaplikasikan — menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata
  3. Merefleksi — mengevaluasi proses dan belajar secara metakognitif

4. Angka 4: Empat Kerangka Penopang Pembelajaran. Menjadi komponen penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung:

  1. Praktik Pedagogis
  2. Lingkungan Pembelajaran
  3. Pemanfaatan Teknologi Digital
  4. Kemitraan Pembelajaran (antara sekolah, orang tua, dan komunitas)


Relevansi dan Implementasi

  1. Tujuan utamanya adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik, mendalam, dan bermakna, bukan sekadar transfer pengetahuan.
  2. Rumus 8-3-3-4 memandu pendidik, perancang kurikulum, dan pemangku kebijakan dalam merancang RPP, mengembangkan ekosistem belajar, serta menciptakan pengalaman belajar yang transformat

Rumus 8-3-3-4 adalah pendekatan sistematis untuk menerapkan Pembelajaran Mendalam secara praktis. Dengan berpijak pada pengembangan karakter, prinsip pedagogi yang kuat, pengalaman belajar berkelanjutan, dan dukungan ekosistem pendidikan, formula ini bertujuan membentuk generasi yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah


 Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 


Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 merupakan revisi atas Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Dokumen ini mengatur perubahan dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum, termasuk intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, untuk mendukung pendidikan yang relevan dengan perkembangan sosial, budaya, dan kebutuhan nasional.

1. Dasar Hukum

Peraturan ini didasarkan pada:
  • Pasal 17 ayat (3) UUD 1945, yang mengatur tanggung jawab negara dalam pendidikan.
  • Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  • Peraturan lain yang relevan, termasuk Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024.

2. Kerangka Dasar Kurikulum (Pasal 3)
Kerangka dasar kurikulum mencakup:
  • Tujuan: Menyiapkan peserta didik untuk berkontribusi positif dalam masyarakat.
  • Prinsip: Pembelajaran mendalam yang relevan, berbasis nilai, dan berorientasi pada perkembangan karakter.
  • Landasan Filosofis: Pendidikan sebagai transformasi sosial, sebagaimana diajarkan oleh tokoh seperti Ki Hajar Dewantara dan K.H. Ahmad Dahlan.
  • Landasan Sosiologis: Menyesuaikan pendidikan dengan keberagaman budaya, suku, dan bahasa di Indonesia untuk membangun bangsa yang maju.
  • Landasan Psikopedagogis: Pembelajaran yang mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik.
  • Pendekatan Pembelajaran Mendalam: Berfokus pada pemahaman, aplikasi, dan refleksi untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

3. Komponen Kurikulum
Kurikulum terdiri dari tiga komponen utama:
  • Intrakurikuler: Kegiatan pembelajaran wajib yang mencakup mata pelajaran seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan lainnya. Alokasi waktu intrakurikuler bervariasi berdasarkan jenjang pendidikan (misalnya, 1 JP = 30-45 menit, tergantung jenjang).
  • Kokurikuler: Kegiatan penguatan kompetensi melalui pemberdayaan dan keterampilan, seperti proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Untuk pendidikan kesetaraan, kokurikuler mencakup keterampilan okupasional, fungsional, dan vokasional.
  • Ekstrakurikuler: Kegiatan di luar intrakurikuler yang bertujuan mengembangkan potensi, bakat, minat, kepribadian, dan kemandirian peserta didik. Contohnya meliputi kepramukaan, seni, olahraga, dan kegiatan keagamaan.

4. Perubahan Utama
Beberapa perubahan penting dalam peraturan ini meliputi:
Pasal 3 ayat (2): Penyempurnaan kerangka dasar kurikulum untuk memasukkan pendekatan pembelajaran mendalam.
Pasal 6: Penguatan kokurikuler untuk pendidikan kesetaraan melalui pemberdayaan dan keterampilan, dengan panduan yang ditetapkan oleh pejabat tinggi madya.
Pasal 17: Kompetensi kurikulum difokuskan pada:
Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penguatan karakter dan nilai-nilai sosial.
Ekstrakurikuler wajib, seperti kepramukaan, diselenggarakan oleh satuan pendidikan formal.
Pasal 32: Revisi ketentuan untuk mendukung fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum oleh satuan pendidikan.

5. Struktur Kurikulum Berdasarkan Jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): Pembelajaran dilakukan melalui bermain bermakna untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, dengan pendekatan terapeutik untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus.

Pendidikan Dasar dan Menengah:
Mata pelajaran wajib mencakup Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, PJOK, serta Seni dan Budaya.
Mata pelajaran pilihan seperti Koding dan Kecerdasan Artifisial dapat ditawarkan sesuai sumber daya satuan pendidikan.
Peserta didik dengan kecerdasan istimewa dapat mengikuti percepatan atau pengayaan pembelajaran secara individual.

Pendidikan Kesetaraan (Paket A, B, C): Terdiri dari mata pelajaran wajib dan muatan pemberdayaan serta keterampilan, seperti keterampilan okupasional dan wirausaha.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK): Struktur kurikulum mencakup mata pelajaran umum, kejuruan, dan pilihan, dengan alokasi waktu intrakurikuler dan kokurikuler (misalnya, 72 JP/tahun untuk muatan lokal).

Sekolah Luar Biasa (SLB): Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan khusus, seperti pengembangan orientasi, mobilitas, dan komunikasi untuk penyandang disabilitas.

6. Ekstrakurikuler

Visi: Mengembangkan potensi, bakat, minat, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal.

Misi:
Menyediakan kegiatan sesuai kebutuhan dan minat peserta didik.
Memberikan kesempatan untuk pengembangan sosial, moral, dan keterampilan karier.

Jenis Kegiatan:
  • Krida: Kepramukaan, PMR, Paskibraka, dll.
  • Karya Ilmiah: Penelitian, penguasaan akademik.
  • Latihan Olah-Bakat: Olahraga, seni, teknologi informasi, dll.
  • Keagamaan: Pesantren kilat, ceramah keagamaan.

Prinsip:
  • Berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
  • Bersifat pilihan dan menyenangkan.
  • Membangun etos kerja dan dampak sosial positif.
Mekanisme:
  • Pengembangan ekstrakurikuler melibatkan analisis sumber daya, identifikasi kebutuhan peserta didik, dan penyusunan program yang terintegrasi dalam Rencana Kerja Sekolah.
  • Pelaksanaan didukung oleh pembina, sarana, dan prasarana, serta melibatkan komite sekolah dan orang tua.

7. Filosofi dan Pendekatan
  • Pendidikan bertujuan mencerdaskan dan memerdekakan, sesuai dengan gagasan Ki Hajar Dewantara, K.H. Ahmad Dahlan, dan K.H. Hasyim Asy’ari.
  • Pembelajaran mendalam menekankan:
  • Pemahaman, aplikasi, dan refleksi.
  • Suasana belajar yang menyenangkan dan bebas tekanan.
  • Keterlibatan aktif peserta didik dalam menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya.
  • Profil lulusan mencakup delapan dimensi: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.

8. Alokasi Waktu
  • Intrakurikuler: Contoh alokasi untuk mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia (108 JP/tahun), Pendidikan Pancasila (72 JP/tahun), dan lainnya, tergantung jenjang dan fase.
  • Kokurikuler: Alokasi untuk penguatan kompetensi, misalnya 18-36 JP/tahun untuk mata pelajaran tertentu.
  • Ekstrakurikuler: Disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya satuan pendidikan, dengan fokus pada pengembangan minat dan bakat.

9. Ketentuan Khusus
  • Satuan pendidikan dapat mengembangkan muatan lokal (seni budaya, prakarya, bahasa, teknologi) yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran atau sebagai kegiatan terpisah.
  • Peserta didik SMK/MAK kelas XI wajib mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal satu bulan.
  • Kurikulum untuk SLB mencakup program kebutuhan khusus, seperti pengembangan keterampilan untuk penyandang disabilitas.

10. Penutup
Peraturan ini diterbitkan untuk memastikan kurikulum pendidikan mendukung perkembangan peserta didik secara holistik, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan selaras dengan nilai-nilai nasional. Dokumen ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti, dan diundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Rabu, 30 Juli 2025

KURIKULUM BERBASIS CINTA 2025

 

Kurikulum Berbasis Cinta adalah sebuah pendekatan pendidikan yang menekankan pada penanaman nilai-nilai cinta kasih, toleransi, dan keadilan sosial dalam seluruh aspek pembelajaran. Kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang lebih humanis, inklusif, dan peduli terhadap sesama, serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Sekalipun disebut kurikulum, nampaknya pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama ini hanya menawarkan pendekatan baru dalam kurikulum, dan bukan perubahan atau pergantian kurikulum itu sendiri.

KBC diatur berdasar Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6077 Tahun 2025 tentang Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)

Tujuan Kurikulum Berbasis Cinta:

  1. Melahirkan generasi yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai cinta kasih, toleransi, dan keadilan sosial.
  2. Menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, harmonis, dan suportif bagi semua peserta didik. 
  3. Mendorong peserta didik untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, dan berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. 
  4. Mengurangi potensi konflik dan intoleransi yang mungkin timbul akibat perbedaan keyakinan atau pandangan.
Kurikulum Cinta tidak diperkenalkan sebagai mata pelajaran baru, melainkan akan diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran yang sudah ada. Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam telah menyiapkan buku panduan yang akan menjadi acuan bagi para pendidik dalam menyisipkan nilai-nilai cinta, toleransi, dan spiritualitas ke dalam pembelajaran.

Strategi implementasi kurikulum ini akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Misalnya, di tingkat Pendidikan Raudhatul Athfal (RA/PAUD), metode pembelajaran akan menggunakan permainan dan pembiasaan positif. Sementara itu, di jenjang pendidikan lebih tinggi, pendekatan berbasis pengalaman dan refleksi akan lebih ditekankan.



Untuk struktur kurikulum di madrasah saat ini masih mengacu pada KMA Nomor 450 Tahun 2024. KMA 450 ini merupakan pedoman implementasi Kurikulum Merdeka di lingkungan madrasah, yang mencakup jenjang Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). 

Kamis, 17 Juli 2025

KURIKULUM NASIONAL 2025

 

Kurikulum Nasional 2025

Kurikulum nasional 2025 mengintegrasikan teknologi digital sebagai bagian dari proses pembelajaran dan penilaian. Guru diarahkan untuk menggunakan perangkat digital dalam asesmen formatif, proyek siswa, hingga pelaporan belajar. Ini ditujukan agar siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu berpikir kritis dan produktif dalam ekosistem digital.

Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum ini mendorong deep learning, yakni proses belajar mendalam yang menumbuhkan kesadaran, makna, dan keceriaan. Guru difasilitasi untuk menciptakan pembelajaran kolaboratif yang menggugah rasa ingin tahu dan reflektif. Sehingga siswa tidak sekadar menghafal, tetapi memahami, mengeksplorasi, dan menyampaikan kembali hasil belajarnya secara autentik.

Struktur kurikulum memuat tiga komponen utama, yaitu intrakurikuler, kokurikuler, dan projek penguatan karakter. Model ini membuka ruang fleksibilitas bagi sekolah dalam mengatur jam belajar dan mengaitkannya dengan konteks lokal. Setiap satuan pendidikan diberikan kewenangan menyusun kurikulum operasional sekolah berdasarkan kebutuhan peserta didik.

Bahasa pengantar yang digunakan tetap Bahasa Indonesia sebagai standar nasional. Namun, siswa tetap diajarkan bahasa asing dalam mata pelajaran tersendiri secara bertahap dan terstruktur. Hal ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kemampuan literasi global tanpa menggeser identitas kebangsaan.

Salah satu keunggulan kurikulum baru 2025 ini adalah penguatan evaluasi berbasis proses, bukan hanya hasil akhir. Penilaian formatif digunakan untuk memantau perkembangan belajar siswa dari waktu ke waktu. Dengan cara ini, guru bisa lebih mudah menyesuaikan strategi pengajaran dan mendeteksi hambatan belajar sejak dini.

Pembelajaran lintas mata pelajaran menjadi bagian penting dalam penguatan proyek tematik. Siswa belajar menyelesaikan masalah nyata dengan pendekatan kolaboratif antar-disiplin. Ini menjadi cara yang efektif untuk menanamkan keterampilan, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.

Tantangan utama dalam penerapan kurikulum nasional 2025 terletak pada kesenjangan infrastruktur dan kompetensi guru di berbagai daerah. Oleh karena itu, pemerintah mengalokasikan pelatihan dan pendampingan intensif kepada guru serta penyediaan sarana digital secara bertahap. Pendekatan bertahap ini diharapkan mampu menjaga kualitas implementasi secara merata.

Kurikulum ini tidak berdiri sendiri, tetapi ditopang oleh kolaborasi antara sekolah, pemerintah daerah, dan orang tua. Peran masyarakat menjadi bagian dari proses pendidikan, khususnya dalam mendukung proyek berbasis komunitas. 

"REVISI KURIKULUM PENDIDIKAN 2025: PERKUAT PEMBELAJARAN MENDALAM DAN EKSTRAKURIKULER UNTUK ANAK USIA DINI HINGGA MENENGAH"

REGULASI KURIKULUM NASIONAL TAHUN 2025

Permendikbud Nomor 10 Tahun 2025 adalah peraturan tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah di Indonesia

Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 12 Tahun 2025 tentang Standar Isi 

Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 Tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

Keputusan Kepala BSKAP Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran (CP) pada PAUD, jenjang Pendidikan Dasar dan Menangah

Keputusan Kepala BSKA tentang Panduan KSP (Kurikulum Satuan Pendidikan) Revisi 2025

Keputusan Kepala BSKAP tentang Panduan Kokurikuler 2025

Keputusan Kepala BSKAP tentang Panduan Pembelajaran dan Asesmen

Permendikdasmen Nomor 11 Tahun 2025 mengatur tentang pemenuhan beban kerja guru

Suplemen

Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam

Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Pendidikan Dasar dan Menengah

Paparan Pembelajaran Mendalam