WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim hujan tahun 2025.
Peringatan ini disampaikan menyusul tren peningkatan kasus yang terjadi usai puncak musim hujan, serta dampak dari kemarau ekstrem panjang akibat El Nino tahun lalu.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menerangkan, puncak kasus DBD diperkirakan bakal terjadi sampai akhir April 2025 mendatang.
“Siklus kasus DBD itu selalu 1 bulan setelah puncak musim hujan. Jika Maret hujan paling deras, maka April biasanya puncaknya. Tahun lalu El Nino memperpanjang musim kemarau, sehingga risiko kasus meningkat di awal musim hujan ini,” kata Ngabila melalui keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).
Ngabila menyarankan agar masyarakat rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, kata dia, jumlah kasus DBD meningkat dipengaruhi beberapa faktor seperti cuaca, kelembaban udara, hingga perilaku masyarakat.
Dinas Kesehatan DKI mencatat, kasus DBD banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah yang lebih sering beraktivitas di luar rumah.Ngabila menerangkan, jam aktif nyamuk Aedes aegypti mulai dari pukul 08.00–10.00 WIB dan 15.00–17.00 WIB.
Demi menekan angka kematian akibat DBD, lanjut Ngabila, Pemprov DKI Jakarta menggalakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). "Kami mengajak warga Jakarta menunjuk satu orang di rumah, bisa ibu, bapak, anak, atau ART sebagai kader jumantik. Pemeriksaan dilakukan setiap Jumat pagi jam 10 selama minimal 10 minggu,” ungkap Ngabila.
Adapun lima penyebab peningkatan kasus DBD:
1. Faktor cuaca, iklim, kelembaban mendukung reproduksi nyamuk, telur, jentik (pasca el nino panjang tahun 2023).
2. Masyarakat abai PSN 3M plus terutama di luar pemukiman (banyak kena pada anak SD, SMP yang banyak aktivitas di luar rumah di jam nyamuk aedes aegepty aktif jam 08.00-10.00 WIB saat jam sekolah dan 15.00-17.00 WIB jam main di luar rumah).
3. Masyarakat lebih peduli untuk memeriksakan kesehatannya pasca pandemi Covid19.
4. Hasil penapisan infeksi pernapasan dan pencernaan yang banyak muncul saat musim pancaroba (karena imunitas tubuh menurun), ternyata saat cek darah trombosit turun.
5. Mutasi virus dengue baru (selain DEN 1,2,3,4) belum dapat disingkirkan, karena pada orang dewasa yang biasanya dengue tidak bergejala / gejala ringan saat ini bergejala sedang dan sebagian berat.
Manfaat buah Jambu Biji:
1. Mengandung antioksidan untuk melawan peradangan / inflamasi penyebab trombosit terus turun.
2. Mengandung flavonoid jenis kuersetin yang dapat menghambat virus dengue untuk memperbanyak diri di dalam tubuh sehingga trombosit tidak terus turun.
3. Ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan virus dengue dalam tubuh, mencegah perdarahan dengan meningkatkan jumlah trombosit 100.000/mikroliter dalam waktu 16 jam.
4. Obat utama demam berdarah adalah pemberian cairan dan menghentikan peradangan.
Sumber Berita:
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Waspada Nyamuk Aedes Aegypti Sasar Anak-anak, Puncak Kasus DBD Terjadi Akhir April, https://wartakota.tribunnews.com/2025/04/22/waspada-nyamuk-aedes-aegypti-sasar-anak-anak-puncak-kasus-dbd-terjadi-akhir-april?page=2.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar