Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) telah berhasil mengeluarkan berbagai inovasi kebijakan yang diharapkan dapat mengakselerasi transformasi pendidikan. Upaya itu tercermin dalam beberapa kebijakan prioritas, seperti Merdeka Belajar, Pendidikan Guru Penggerak, Program Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, termasuk menyediakan Platform Merdeka Mengajar sebagai strategi peningkatan kompetensi guru yang mendorong transformasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek berkolaborasi bersama dengan berbagai pihak telah menyusun berbagai regulasi dan pedoman teknis bagi guru dan tenaga kependidikan, diantaranya Model Kompetensi Guru yang dikembangkan dengan mengacu pada standar kompetensi guru di negara lain sehingga kedepannya guru-guru Indonesia dapat memiliki kompetensi yang kompetitif secara global.
Panduan Operasional Model Kompetensi Guru disusun sebagai dokumen operasional yang berisi deskripsi fokus area dari masing-masing indikator kompetensi guru, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru. Kita akan lihat di bawah ini.
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terbitnya buku Panduan Operasional Model Kompetensi Guru ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) telah berhasil mengeluarkan berbagai inovasi kebijakan yang diharapkan dapat mengakselerasi transformasi pendidikan. Upaya itu tercermin dalam beberapa kebijakan prioritas, seperti Merdeka Belajar, Pendidikan Guru Penggerak, Program Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, termasuk menyediakan Platform Merdeka Mengajar sebagai strategi peningkatan kompetensi guru yang mendorong transformasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek berkolaborasi bersama dengan berbagai pihak telah menyusun berbagai regulasi dan pedoman teknis bagi guru dan tenaga kependidikan, diantaranya Model Kompetensi Guru yang dikembangkan dengan mengacu pada standar kompetensi guru di negara lain sehingga kedepannya guru-guru Indonesia dapat memiliki kompetensi yang kompetitif secara global.
Panduan Operasional Model Kompetensi Guru disusun sebagai dokumen operasional yang berisi deskripsi fokus area dari masing-masing indikator kompetensi guru, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru.
Harapan kami, panduan operasional ini mampu menjawab kebutuhan akan adanya alat bantu yang rinci dan terukur dari setiap indikator kompetensi sehingga dapat lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh Guru dan pemangku kebijakan. Selain itu, dengan diterbitkannya panduan ini, diharapkan dapat semakin memotivasi para Guru untuk terus mengembangkan kemampuannya dan menjadi pendidik yang paripurna dan pembelajar sepanjang hayat.
Panduan operasional ini juga dapat digunakan oleh Kepala Sekolah dan pemangku kebijakan lainnya dalam rangka pembinaan, pengembangan kompetensi, serta peningkatan mutu dan kinerja guru pada satuan pendidikan di bawah kewenangannya.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan panduan ini. Bergerak bersama semarakkan Merdeka Belajar!
Daftar Isi
A. Pendahuluan
Satu dari sekian banyak cara mengukur kualitas Guru dilaksanakan melalui uji kompetensi. Hasil dari uji kompetensi digunakan untuk pemetaan kompetensi. Pemetaan kompetensi dilakukan melalui proses mengidentifikasi, menilai, dan mengevaluasi tingkat penguasaan pengetahuan/keterampilan melalui instrumen pemetaan kompetensi dengan menggunakan rujukan model kompetensi Guru yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru, sebagai pemutakhiran atas Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565/B/GT/2020 tentang Model Kompetensi Dalam Pengembangan Profesi Guru.
Hasil dari pemetaan kompetensi dapat menjadi acuan bagi Guru untuk merefleksikan, merencanakan, dan melakukan pengembangan diri, pengembangan kompetensi berkelanjutan, serta pengembangan karier. Bagi pemangku kebijakan dan berbagai pihak yang berkepentingan, hasil pemetaan kompetensi digunakan untuk menyusun strategi kebijakan dan atau memperluas akses dalam rangka pembinaan dan peningkatan kompetensi guru.
Penyusunan Model Kompetensi Guru ini menggunakan rujukan UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mendefinisikan ‘kompetensi’ sebagai “seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Guru atau Dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan” (Pasal 1 angka 10). Selanjutnya, Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, standar kompetensi memuat pengelompokan kompetensi dan uraian indikator masing-masing kompetensi.
Untuk memudahkan para Guru dan pemangku kebijakan dalam memahami Model Kompetensi Guru, Direktorat Jenderal GTK menerbitkan Panduan Operasional Model Kompetensi Guru yang menggambarkan kerangka kerja berisi indikator-indikator perilaku sesuai tingkat penguasaan setiap kompetensi yang dibutuhkan bagi Guru dalam menjalankan tugas profesinya.
Tujuan Panduan Operasional Model Kompetensi Guru
Secara umum, panduan operasional ini bertujuan untuk:
1) Menjadi alat bantu bagi Guru dalam mengoperasikan kompetensi teknis dalam rangka menjalankan tugas profesinya; dan
2) Menjadi dokumen rujukan bagi Guru dalam merefleksikan, mengukur, dan mengevaluasi kompetensinya sebagai dasar merencanakan pengembangan diri yang berdampak pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Secara khusus, panduan operasional ini diperuntukkan bagi:
1) Instansi Pembina dalam merancang desain pengembangan kompetensi guru, pengembangan instrumen pemetaan kompetensi, termasuk pengembangan materi, dan instrumen pada Pendidikan Profesi Guru;
2) Kepala Sekolah dan pemangku kebijakan, sebagai tolok ukur dalam pengelolaan kinerja, perencanaan pengembangan kompetensi berkelanjutan, dan pengembangan karier; dan
3) Mitra pembangunan dan/atau pemangku kepentingan lainnya yang akan berkontribusi dalam peningkatan kompetensi guru.
B. Pengorganisasian Model Kompetensi Guru
Model Kompetensi Guru terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait, yaitu kompetensi, indikator, sub-indikator, dan level kompetensi. Komponenkomponen ini dapat disusun dan diorganisasikan sebagai berikut:
Kompetensi
Mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi Guru terdiri atas:
1. Kompetensi pedagogik, yakni kemampuan mengelola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran;
2. Kompetensi kepribadian, yakni kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kemampuan kepribadian tersebut dilakukan melalui refleksi dalam menjalankan tanggung jawab sebagai guru sesuai kode etik profesi dan berorientasi pada peserta didik;
3. Kompetensi sosial, yakni kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dilakukan dalam pembelajaran dan pengembangan diri; dan
4. Kompetensi profesional, yakni Kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kemampuan penguasaan materi tersebut untuk menetapkan tujuan pembelajaran dan pengorganisasian konten pengetahuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Indikator dan Sub-Indikator Kompetensi
Indikator kompetensi merupakan perilaku kunci yang esensial dalam sebuah kompetensi. Sementara sub-indikator kompetensi merupakan deskripsi operasional dari tiap-tiap fokus area dalam indikator kompetensi guru yang menunjukkan ketercapaian suatu indikator.
Masing-masing kompetensi memuat tiga indikator kompetensi yang mengikuti urutan penomoran setiap kompetensi. Selanjutnya, setiap indikator kompetensi terdiri atas beberapa sub-indikator yang mengacu pada penomoran setiap lingkup indikator kompetensi sebagaimana tercantum dalam Tabel 1.
Kompetensi |
Indikator Kompetensi |
Sub-Indikator Kompetensi |
|
|
1. Pedagogik |
1.1. Lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman
bagi peserta didik |
1.1.1. Pengelolaan perilaku peserta didik yang
sulit |
|
|
1.1.2. Pengelolaan kelas untuk mencapai
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik |
|
|||
1.1.3. Rasa aman dan nyaman peserta didik dalam
proses pembelajaran |
|
|||
1.2. Pembelajaran efektif yang berpusat pada
peserta didik |
1.2.1. Desain pembelajaran yang terstruktur dan
berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran |
|
||
1.2.2. Desain pembelajaran yang relevan dengan
kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik |
|
|||
1.2.3. Pemilihan dan penggunaan sumber belajar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran |
|
|||
1.2.4. Instruksi pembelajaran yang mencakup
strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta
didik |
|
|||
1.2.5. Penggunaan teknologi Informasi dan
komunikasi (TIK) secara adaptif dalam pembelajaran |
|
|||
1.3. Asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang
berpusat pada peserta didik |
1.3.1. Perancangan asesmen yang berpusat pada
peserta didik |
|
||
|
1.3.2. Pelaksanaan asesmen yang berpusat pada
peserta didik |
|
||
|
1.3.3. Umpan balik terhadap peserta didik
mengenai pembelajarannya |
|
||
|
1.3.4. Penyusunan laporan capaian belajar peserta
didik |
|
||
|
1.3.5. Komunikasi laporan capaian belajar peserta
didik |
|
||
2. Kepribadian |
2.1. Kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk
berperilaku sesuai dengan kode etik guru |
2.1.1. Makna, tujuan, dan pandangan hidup guru
berdasarkan prinsip moral dan keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa |
|
|
2.1.2. Pengelolaan emosi dalam menjalankan peran
sebagai pendidik |
|
|||
2.1.3. Penerapan kode etik guru dalam bekerja dan
pembelajaran |
|
|||
2.2. Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
|
2.2.1 Refleksi dan perencanaan kebutuhan
pengembangan diri yang berpusat pada peserta didik |
|
||
2.2.2. Cara adaptif melakukan pengembangan diri
untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik |
|
|||
|
2.2.3. Penerapan hasil pengembangan diri untuk
meningkatkan pembelajaran peserta didik |
|
||
2.3. Orientasi berpusat pada peserta didik |
2.3.1. Interaksi aktif dan empatik terhadap
peserta didik |
|
||
2.3.2. Respek terhadap hak peserta didik dalam
menjalankan peran sebagai guru |
|
|||
2.3.3. Kepedulian terhadap keselamatan dan
keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok |
|
|||
3. Sosial |
3.1. Kolaborasi untuk peningkatan pembelajaran |
3.1.1. Komunikasi efektif dengan warga sekolah
yang mengarah pada peningkatan pembelajaran |
|
|
3.1.2. Pengorganisasian tugas-tugas bersama rekan
sejawat untuk peningkatan pembelajaran |
||||
3.1.3. Inisiatif berkontribusi untuk mencapai
tujuan bersama dalam peningkatan pembelajaran |
||||
3.2. Keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat
dalam pembelajaran |
3.2.1. Pendampingan orang tua/wali dalam
mendukung pembelajaran di rumah yang berpusat pada peserta didik |
|||
3.2.2.Pelibatan pengetahuan, keahlian, dan
perspektif orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik |
||||
3.3. Keterlibatan dalam organisasi profesi dan
jejaring yang lebih luas untuk peningkatan pembelajaran |
3.3.1. Berpartisipasi pada beragam peran untuk
pemecahan masalah pembelajaran dalam organisasi profesi dan jejaring yang
lebih luas. |
|||
3.3.2. Berbagi praktik baik dan karya untuk
peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam organisasi
dan jejaring yang lebih luas. |
||||
4. Profesional |
4.1. Pengetahuan konten pembelajaran dan cara
mengajarkannya |
4.1.1. Struktur dan alur pengetahuan dari suatu
bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran. |
||
4.1.2. Identifikasi pengetahuan konten yang
relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran. |
||||
4.1.3. Pengorganisasian pengetahuan konten yang
relevan terhadap pembelajaran. |
||||
4.2. Karakteristik dan cara belajar peserta didik
|
4.2.1. Tahapan perkembangan dan karakteristik
yang relevan dengan kebutuhan belajar. |
|||
4.2.2. Latar belakang sosial, budaya, agama dan
ekonomi yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik. |
||||
4.2.3. Potensi, minat dan cara belajar peserta
didik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik. |
||||
|
|
4.2.4. Karakteristik dan
cara belajar peserta didik penyandang disabilitas |
||
4.2.5. Keragaman kebutuhan
belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif. |
||||
|
4.3. Kurikulum dan cara menggunakannya |
4.3.1. Penggunaan
kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. |
||
4.3.2. Penggunaan asesmen
untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta |
||||
didik |
||||
4.3.3. Penggunaan strategi untuk meningkatkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik |
||||
4.3.4. Penggunaan strategi pembelajaran yang
efektif untuk capaian belajar literasi dan numerasi peserta didik |
Level Kompetensi
Level kompetensi merepresentasikan tingkat penguasaan kompetensi pada setiap sub-indikator untuk masing-masing indikator kompetensi yang melingkupi setiap kompetensi teknis guru. Level yang dimaksud terdiri atas lima tingkat taksonomi. Penjelasan mengenai tingkat penguasaan kompetensi, mulai dari level terendah sampai dengan tertinggi, adalah sebagai berikut:
Level 1 - Tingkat Penguasaan Kompetensi Paham
Pemaknaan level penguasaaan kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan Guru memahami pengetahuan tentang prinsip-prinsip teori dan praktik dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan profesional, pengelolaan diri, serta pengelolaan relasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Level 2 - Tingkat Penguasaan Kompetensi Dasar
Pemaknaan level penguasaan kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan Guru menerapkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip teori dan praktik dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan profesional, pengelolaan diri, serta pengelolaan relasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Level 3 - Tingkat Penguasaan Kompetensi Menengah
Pemaknaan level penguasaan kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan Guru mengevaluasi dan merancang perbaikan terhadap pengetahuan tentang prinsip-prinsip teori dan praktik dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan profesional, pengelolaan diri, serta pengelolaan relasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Level 4 - Tingkat Penguasaan Kompetensi Mumpuni
Pemaknaan level penguasaan kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan Guru berkolaborasi dan berbagi praktik baik dengan guru-guru lainnya untuk mengembangkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip teori dan praktik dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan profesional, pengelolaan diri, serta pengelolaan relasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Level 5 - Tingkat Penguasaan Kompetensi Ahli
Pemaknaan level penguasaan kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan Guru membimbing guru lain dalam mengembangkan dan menggunakan pengetahuan tentang prinsip-prinsip teori dan praktik dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan profesional, pengelolaan diri, serta pengelolaan relasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Uraian lengkap tingkat penguasaan kompetensi pada setiap sub-indikator dijabarkan dalam Kerangka Operasional Model Kompetensi Guru pada bagian selanjutnya.
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami penting dan manfaat lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
- Menerapkan strategi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
- Mengevaluasi strategi implementasi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik dan merancang perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait strategi implementasi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam melakukan strategi implementasi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami teknik dasar pengelolaan perilaku peserta didik yang sulit
- Mengaplikasikan teknik pengelolaan perilaku peserta didik yang sulit
- Mengevaluasi dan merancang strategi pengelolaan perilaku peserta didik yang lebih efektif yang sulit
- Berkolaborasi dalam pengelolaan perilaku peserta didik yang sulit dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam mengelola perilaku peserta didik yang sulit
Sub-Indikator 1.1.2. Pengelolaan kelas untuk mencapai pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Indikator 1.1.3. Rasa aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya rasa aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran
- Mengaplikasikan prinsip-prinsip yang menumbuhkan rasa aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang strategi yang menumbuhkan rasa aman dan nyaman peserta didik yang lebih efektif dalam proses pembelajaran
- Berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik yang menumbuhkan rasa aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik
Indikator 1.2. Pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami penting dan manfaat pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
- Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik dan merancang perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pemilihan strategi implementasi pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Sub-Indikator 1.2.1. Desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami prinsip-prinsip desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
- Mengaplikasikan desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
- Berkolaborasi dengan berbagi ide dan sumber desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan dengan rekan sejawat untuk mencapai tujuan pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam menyusun desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Sub-Indikator 1.2.2. Desain pembelajaran yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya desain pembelajaran yang relevan dan melibatkan peserta didik
- Mengembangkan desain pembelajaran yang relevan dan melibatkan peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan desain pembelajaran yang relevan dan melibatkan peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik dalam desain pembelajaran yang relevan dan melibatkan peserta didik dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam desain pembelajaran yang relevan dan melibatkan peserta didik
Sub-Indikator 1.2.3. Pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami kriteria pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Memilih dan menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan optimalisasi pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Berkolaborasi dan berbagi sumber belajar dan strategi pemilihan dengan rekan sejawat dengan tujuan pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Indikator 1.2.4. Instruksi pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami prinsip-prinsip instruksi pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
- Mengaplikasikan instruksi pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan instruksi pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi strategi instruksi pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam pengembangan dan penerapan instruksi pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik
Sub-Indikator 1.2.5. Penggunaan teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) secara adaptif dalam pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami potensi TIK yang adaptif dalam mendukung pembelajaran
- Menggunakan TIK secara adaptif dalam proses pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang strategi penggunaan TIK yang lebih adaptif dalam pembelajaran
- Berkolaborasi serta berbagi teknik dan praktik baik penggunaan TIK yang adaptif dalam pembelajaran dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam penggunaan TIK yang adaptif dan efektif dalam pembelajaran
Indikator 1.3. Asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami penting dan manfaat asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
- Melakukan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik dan merancang perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pelaksanaan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam melakukan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Sub-Indikator 1.3.1. Perancangan asesmen yang berpusat pada peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami prinsip-prinsip dasar rancangan asesmen yang berpusat pada peserta didik
- Mengembangkan rancangan asesmen yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan asesmen yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi ide, strategi, dan sumber asesmen yang berpusat pada peserta didik dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam pengembangan rancangan asesmen yang berpusat pada peserta didik
Sub-Indikator 1.3.2. Pelaksanaan asesmen yang berpusat pada peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami teknik-teknik pelaksanaan asesmen yang berpusat pada peserta didik
- Melaksanakan asesmen yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang pelaksanaan asesmen yang lebih baik berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat dalam pelaksanaan asesmen yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam pelaksanaan asesmen yang berpusat pada peserta didik
Sub-Indikator 1.3.3. Umpan balik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya umpan balik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya
- Memberikan umpan balik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya
- Mengevaluasi dan merancang strategi umpan balik yang lebih baik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya
- Berkolaborasi dan berbagi strategi umpan balik terhadap peserta didik mengenai pembelajarannya dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam pengembangan dan penerapan umpan balik efektif pada peserta didik
Indikator 1.3.4. Penyusunan laporan capaian belajar peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami prinsip-prinsip penyusunan laporan capaian belajar peserta didik
- Menyusun laporan capaian belajar peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan laporan capaian belajar peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi format dan prinsip penyusunan laporan capaian belajar dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam pengembangan laporan capaian belajar peserta didik
Sub-Indikator 1.3.5. Komunikasi laporan capaian belajar peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami teknik-teknik komunikasi laporan capaian belajar peserta didik
- Mengkomunikasikan laporan capaian belajar peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi komunikasi laporan capaian belajar peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi teknik dan strategi komunikasi laporan capaian belajar peserta didik dengan rekan sejawat
- Membimbing rekan sejawat dalam pengembangan dan penerapan strategi komunikasi laporan capaian belajar peserta didik
2. Kompetensi Kepribadian
Kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kemampuan kepribadian tersebut dilakukan melalui refleksi dalam menjalankan tanggung jawab sebagai guru sesuai kode etik profesi dan berorientasi pada peserta didik.
Indikator 2.1. Kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami penting dan manfaat kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
- Menerapkan perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
- Mengevaluasi perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru dan merencanakan perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait penerapan perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
- Membimbing rekan sejawat dalam penerapan perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
Sub-Indikator 2.1.1. Makna, tujuan, dan pandangan hidup guru berdasarkan prinsip moral dan keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami makna, tujuan, dan pandangan hidup guru berdasarkan prinsip moral dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Menerapkan makna, tujuan, dan pandangan hidup guru berdasarkan prinsip moral dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Mengevaluasi makna, tujuan, dan pandangan hidup yang dimiliki berdasarkan prinsip moral dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk memperbaiki perilaku kerja sebagai guru
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menerapkan makna, tujuan, dan pandangan hidup guru berdasarkan prinsip moral dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Membimbing rekan sejawat dalam menerapkan makna, tujuan, dan pandangan hidup guru berdasarkan prinsip moral dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Sub-Indikator 2.1.2. Pengelolaan emosi dalam menjalankan peran sebagai pendidik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami strategi pengelolaan emosi secara efektif dalam menerapkan perilaku kerja sebagai guru
- Menggunakan strategi pengelolaan emosi secara efektif dalam menerapkan perilaku kerja sebagai guru
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi pengelolaan emosi dalam menerapkan perilaku kerja sebagai guru
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mengembangkan strategi pengelolaan emosi secara efektif dalam menerapkan perilaku kerja sebagai guru
- Membimbing rekan sejawat dalam menerapkan strategi pengelolaan emosi secara efektif dalam menerapkan perilaku kerja sebagai guru
Indikator 2.1.3. Penerapan kode etik guru dalam bekerja dan pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami penerapan kode etik guru dalam bekerja dan pembelajaran
- Menerapkan kode etik guru dalam bekerja dan pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan penerapan kode etik guru dalam bekerja dan pembelajaran
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menerapkan kode etik guru dalam bekerja dan pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat untuk menerapkan kode etik guru dalam bekerja dan pembelajaran
Indikator 2.2. Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami penting dan manfaat pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
- Menerapkan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
- Mengevaluasi penerapan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi serta merancang perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait penerapan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
- Membimbing rekan sejawat dalam membudayakan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
Sub-Indikator 2.2.1 Refleksi dan perencanaan kebutuhan pengembangan diri untuk peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya refleksi dan perencanaan kebutuhan pengembangan diri yang berpusat pada peserta didik
- Melakukan refleksi dan perencanaan kebutuhan pengembangan diri yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi refleksi untuk perbaikan rancangan kebutuhan pengembangan diri yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam melakukan refleksi dan perencanaan kebutuhan pengembangan diri yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat untuk dapat melakukan refleksi dan perencanaan kebutuhan pengembangan diri yang berpusat pada peserta didik
Sub-Indikator 2.2.2. Cara adaptif melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami cara adaptif dalam melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Menggunakan cara adaptif dalam melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menggunakan cara adaptif melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam mengimplementasikan cara adaptif melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Sub-Indikator 2.2.3. Penerapan hasil pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami penerapan hasil pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik
- Menerapkan hasil pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik
- Mengevaluasi penerapan hasil pengembangan diri sebagai dasar untuk merancang perbaikan dalam rangka meningkatkan pembelajaran peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menerapkan hasil pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam menerapkan hasil pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik
Indikator 2.3. Orientasi berpusat pada peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
- Membiasakan pentingnya menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
- Mengevaluasi kebiasaan dalam menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran dan merancang perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait kebiasaan dalam menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam meningkatkan kebiasaan untuk menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
Sub-Indikator 2.3.1. Interaksi aktif dan empatik terhadap peserta didik
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya interaksi aktif dan empatik dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Menerapkan interaksi aktif dan empatik dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi kualitas interaksi aktif dan empatik yang sudah dilakukan untuk merancang strategi dan teknik yang lebih efektif yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam melaksanakan strategi dan teknik interaksi aktif dan empatik yang efektif dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam pengembangan kompetensi interaksi aktif dan empatik yang efektif dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Sub-Indikator 2.3.2. Respek terhadap hak peserta didik dalam menjalankan peran sebagai guru
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya respek terhadap peserta didik dalam menjalankan peran sebagai guru
- Menghormati / menghargai (respek) hak peserta didik dalam menjalankan peran sebagai guru
- Mengevaluasi cara menghargai (respek) hak peserta didik untuk merancang perbaikan yang lebih baik dalam menjalankan peran sebagai guru
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam membangun kebiasaan dalam menghargai (respek) hak peserta didik dalam menjalankan peran sebagai guru
- Membimbing rekan sejawat dalam membangun kebiasaan dalam menghargai (respek) hak peserta didik dalam menjalankan peran sebagai guru
Sub-Indikator 2.3.3. Kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok
- Menerapkan kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok
- Menganalisis kepedulian yang telah diterapkan untuk merancang perbaikan dalam rangka keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam membangun kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok
- Membimbing rekan sejawat dalam membangun kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok
3. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dilakukan dalam pembelajaran dan pengembangan diri Indikator 3.1. Kolaborasi untuk peningkatan pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami fungsi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
- Melakukan kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
- Mengevaluasi strategi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan merancang perbaikannya
- Berbagi praktik baik dengan rekan sejawat terkait strategi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam melakukan strategi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Sub-Indikator 3.1.1. Komunikasi efektif dengan warga sekolah yang mengarah pada peningkatan pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami pentingnya komunikasi efektif dalam peningkatan pembelajaran
- Mengaplikasikan komunikasi efektif dengan warga sekolah yang mengarah pada peningkatan pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi komunikasi efektif yang meningkatkan pembelajaran
- Berkolaborasi dan berbagi strategi komunikasi efektif bersama rekan sejawat dengan warga sekolah yang mengarah pada peningkatan pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam mengembangkan dan menerapkan komunikasi efektif dengan warga sekolah untuk peningkatan pembelajaran
Sub-Indikator 3.1.2. Pengorganisasian tugas-tugas bersama rekan sejawat untuk peningkatan pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami strategi yang efektif dalam mengorganisasi tugas bersama rekan sejawat untuk peningkatan pembelajaran
- Menyusun strategi yang efektif dalam mengorganisasi tugas bersama rekan sejawat untuk peningkatan pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang strategi yang lebih efektif dalam mengorganisasi tugas bersama rekan sejawat untuk peningkatan pembelajaran
- Berkolaborasi dan berbagi strategi yang efektif dalam mengorganisasi tugas bersama rekan sejawat untuk peningkatan pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam strategi pengorganisasian tugas bersama rekan sejawat untuk peningkatan pembelajaran
Sub-Indikator 3.1.3. Inisiatif berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama dalam peningkatan pembelajaran
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
- Memahami strategi yang efektif dalam berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menerima dan memberikan umpan balik secara konstruktif untuk mencapai peningkatan pembelajaran peserta didik
- Menerapkan strategi yang efektif dalam berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menerima dan memberikan umpan balik secara konstruktif untuk mencapai peningkatan pembelajaran peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang strategi yang efektif dalam berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menerima dan memberikan umpan balik secara konstruktif untuk mencapai peningkatan pembelajaran peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi strategi yang efektif dengan rekan sejawat dalam berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menerima dan memberikan umpan balik secara konstruktif untuk mencapai peningkatan pembelajaran peserta didik
- Membimbing rekan sejawat untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam berbagi pengetahuan dan keahlian, serta menerima dan memberikan umpan balik secara konstruktif untuk mencapai peningkatan pembelajaran peserta didik
- Memahami penting dan manfaat keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran
- Melibatkan orangtua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran
- Mengevaluasi pelibatan orangtua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran dan merancang strategi pelibatan yang lebih efektif
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pelibatan orangtua/wali dan masyarakat yang efektif dalam pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat untuk dapat melibatkan orangtua/wali dan masyarakat secara efektif dalam pembelajaran
- Memahami kebutuhan pendampingan orang tua/wali dalam mendukung pembelajaran di rumah yang berpusat pada peserta didik
- Mengaplikasikan strategi pendampingan orang tua/wali dalam mendukung pembelajaran di rumah yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang pendekatan pendampingan yang lebih efektif untuk orang tua/wali yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik pendampingan orang tua/wali dengan rekan sejawat yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam pendampingan orang tua/wali untuk mendukung pembelajaran di rumah yang berpusat pada peserta didik
- Memahami pelibatan pengetahuan, keahlian, dan perspektif orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Mengaplikasikan strategi pelibatan pengetahuan, keahlian, dan perspektif orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang strategi pelibatan pengetahuan, keahlian, dan perspektif orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat dalam pelibatan pengetahuan, keahlian, dan perspektif orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam pelibatan pengetahuan, keahlian, dan perspektif orang tua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
- Memahami pentingnya keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
- Berperan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
- Mengevaluasi peran dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk mengoptimalkan keterlibatan dalam peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait peran yang optimal dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
- Membimbing rekan sejawat untuk berperan lebih optimal di organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
- Memahami pentingnya dan manfaat dari partisipasi pada beragam peran untuk pemecahan masalah pembelajaran dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.
- Berpartisipasi pada beragam peran untuk pemecahan masalah pembelajaran dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.
- Mengevaluasi peran dan merancang partisipasi untuk pemecahan masalah pembelajaran dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat pada beragam peran untuk pemecahan masalah pembelajaran dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.
- Membimbing rekan sejawat pada beragam peran untuk pemecahan masalah pembelajaran dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas.
- Memahami pentingnya dan manfaat berbagi praktik baik dan karya untuk peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam organisasi dan jejaring yang lebih luas.
- Berbagi praktik baik dan karya untuk peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam organisasi dan jejaring yang lebih luas.
- Mengevaluasi berbagi praktik baik dan merancang karya untuk peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam organisasi dan jejaring yang lebih luas.
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam proses berbagi praktik baik dan karya untuk peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam organisasi dan jejaring yang lebih luas.
- Membimbing rekan sejawat dengan tujuan berbagi praktik baik dan karya untuk peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam organisasi dan jejaring yang lebih luas.
- Memahami konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
- Menggunakan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
- Mengevaluasi konten pembelajaran dan merancang cara perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
- Membimbing rekan sejawat dalam meningkatkan pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
- Memahami struktur dan alur pengetahuan dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran
- Mengimplementasikan struktur dan alur pengetahuan dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang struktur dan alur pengetahuan yang lebih efektif dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk mengimplementasikan struktur dan alur pengetahuan dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam mengimplementasikan dan mengevaluasi struktur dan alur pengetahuan dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk merancang perbaikan pembelajaran
- Memahami pengetahuan konten yang relevan untuk menentukan tujuan pembelajaran
- Menggunakan pengetahuan konten yang relevan untuk menentukan tujuan pembelajaran
- Mengevaluasi isi dan struktur dari pengetahuan konten yang relevan untuk merancang perbaikan tujuan pembelajaran
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mengidentifikasi pengetahuan konten yang relevan untuk menentukan tujuan pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam mengidentifikasi pengetahuan konten yang relevan untuk menentukan tujuan pembelajaran
- Memahami hubungan antara pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
- Mengorganisasikan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan alur tujuan pembelajaran
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mengorganisasikan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam mengorganisasikan pengetahuan konten yang relevan untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
- Memahami pengetahuan tentang karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
- Menggunakan pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
- Mengevaluasi pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik dan merencanakan perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam meningkatkan pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
- Memahami tahap perkembangan dan karakteristik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik
- Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan dan karakteristik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan dan karakteristik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menganalisis tahap perkembangan dan karakteristik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk merancang pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam menganalisis tahap perkembangan dan karakteristik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk merancang pembelajaran
- Memahami latar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik
- Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, agama, dan ekonomi yang relevan untuk menetapkan kebutuhan belajar peserta didik
- Memahami kebutuhan belajar peserta didik yang sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik
- Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik
- Membimbing rekan sejawat dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan potensi, minat, dan cara belajar peserta didik
- Memahami karakteristik dan cara belajar peserta didik penyandang disabilitas
- Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mendukung pembelajaran peserta didik penyandang disabilitas
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mendukung pembelajaran peserta didik penyandang disabilitas
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mendukung pembelajaran peserta didik penyandang disabilitas
- Membimbing rekan sejawat dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mendukung pembelajaran peserta didik penyandang disabilitas
- Memahami keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif
- Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif
- Mengevaluasi dan merancang perbaikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif
- Membimbing rekan sejawat dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman kebutuhan belajar peserta didik untuk pembelajaran yang inklusif
- Memahami komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
- Menggunakan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
- Mengevaluasi pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran dan merencanakan perbaikannya
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
- Membimbing rekan sejawat dalam meningkatkan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
- Memahami penggunaan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Menggunakan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi penggunaan kurikulum dan merancang perbaikan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menggunakan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat untuk menggunakan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Memahami penggunaan asesmen untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Menggunakan asesmen untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Mengevaluasi penggunaan asesmen untuk merancang peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk meningkatkan penggunaan asesmen untuk menyusun dan mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Membimbing rekan sejawat untuk menyusun dan mengimplementasikan asesmen untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Anggreana, Y. dkk. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses dari https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf, tanggal 15 Mei 2023.
- Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives. New York: David McKay.
- Brown, G. Atkins, M. (1988). Effective Teaching in Higher Education. London: Routledge.
- Cameron, K. (2012). Positive Leadership: Strategies for Extraordinary Performance. San Francisco: Berrett-Koehler Publishers.
- Covey, S. (1989). The 7 Habits of Highly Effective People. New York: Simon & Schuster.
- Creswell, J. W. (2009). Research designs: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. California: Sage.
- DeWitt, P. (2017). Collaborative leadership: Six influences that matter most. California: Corwin Press.
- Dunn, R. Honigsfeld, A. (2003). Teaching every student in the digital age: Universal design for learning. Association for Supervision and Curriculum Development. Fredrickson, B. (2001). "The Role of Positive Emotions in Positive Psychology: The Broaden-and-Build Theory of Positive Emotions". American Psychologist (56): 218-226.
- Fullan, M. Langworthy, M. (2013). Towards a New End: New Pedagogies for Deep Learning. Washington: Collaborative Impact.
- Griffin, E. (2018). A First Look at Communication Theory. New York, NY: McGraw-Hill Education.
- Hall, R. H. (2011). Professionalization and Performance in Public Sector Organizations. London: Routledge.
- Hattie, J. (2012). Visible learning for teachers: Maximizing impact on learning. London: Routledge/Taylor & Francis Group. https://doi.org/10.4324/9780203181522. Hattie, J. (2009). Visible Learning: A Synthesis of Over 800 Meta-Analyses Relating to Achievement. New York: Routledge/Taylor & Francis.
- Hattie, J., & Yates, G. C. (2013). Visible learning and the science of how we learn. New York: Routledge.
- Indonesia. (2005). Undang-Undang tentang Guru dan Dosen. UU Nomor 14 Tahun 2005. Lembaran Negara Nomor 157. Tambahan Lembaga Negara Nomor 4586.
- Indonesia. (2003). Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Nomor 20 Tahun 2003. Lembaran Negara Nomor 78. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301.
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (2022). Peraturan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tentang Kerangka Kompetensi Literasi dan Numerasi bagi Guru pada Sekolah Dasar. Perdirjen Nomor 0340/B/HK.01.03/ 2022.
- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2017). Peraturan tentang Standar Kompetensi Aparatur Sipil Negara. Permenpan RB Nomor Nomor 38 Tahun 2017.
- Korthagen, F. Vasalos, A. (2005). “Levels in reflection: Core reflection as a means to enhance professional growth”. Teachers and teaching, 11(1): 47-71.
- Lancaster, J. M., & Conti, D. C. (2015). Understanding and Preventing Misconduct in School and College Communities. New York: Springer.
- Lounsbury, J. H., & Dretzke, J. M. “Student Interest and Its Impact on Learning”. S. L. Christenson, A. L
- Marzano, R. J., Marzano, J. S., & Pickering, D. J. (2003). Classroom Management That Works: Research-Based Strategies for Every Teacher. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.
- Marzano, R. J., Pickering, D. J., & Pollock, J. E. (2001). Classroom Instruction that Works: Research-Based Strategies for Increasing Student Achievement. Vancouver: ASCD.
- Morrison, G.R., Ross, S.M., & Kemp, J.E. (2013). Designing effective instruction. (7th ed.). New York: John Wiley & Sons.
- Northouse, P. G. (2012). Leadership: Theory and practice. Sage Publications.
- Piaget, J. Inhelder, B. (1969). The psychology of the child. New York: Basic Books.
- Popham, W. J. (2008). Instruction That Measures Up: Successful Teaching in the Age of Accountability. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.
- Reschly, & C. Wylie (eds.). (2016). Handbook of Research on Student Engagement. New York: Springer.
- Rosenberg, R. S., & Kosslyn, S. M. (2011). Psychology: Perspectives and connections. Cengage Learning.
- Schmitt, N., & Newman, D. A. (1999). “Is there a universal validity ceiling for situational judgement tests?”. Journal of Applied Psychology, 84(3): 346-357.
- Slavin, R. E. (2015). Educational psychology: Theory and practice. New York: Pearson.
- Stanford Encyclopedia of Philosophy. (n.d.). “Moral Principles”. Diakses dari https://plato.stanford.edu/entries/moral-principles/, tanggal 15 Mei 2023.
- Subotnik, R. F. Olszewski-Kubilius, P. Worrell, F. C. (Eds.). (2011). Talent Development and Excellence in Education. Washington, DC: American Psychological Association.
- Thompson, N. (2019). Effective Communication: A Guide for the People Professions. Macmillan International Higher Education.
- UNESCO. ICT Competency Framework for Teachers. (2011). Diakses dari https://iite.unesco.org/pics/publications/en/files/3214694.pdf, tanggal 15 Mei 2023. World Health Organization (WHO). (n.d.). World Report on Disability. Diakses dari www.who.int, tanggal 16 Mei 2023.
Silahkan lihat lebih lengkap di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar