Minggu, 04 Mei 2025

Teks "Menyelamatkan Bumi"

 

Bacalah teks berikut ini dengan saksama!

Menyelamatkan Bumi

Tina merupakan siswi kelas V SD 2 Pangkal Ponorogo. Siang hari ini sepulang sekolah, Tina tidak langsung menuju rumah. Sebab, dua hari yang lalu Pak Rois mengumumkan kepada seluruh siswa supaya membawa tanaman.

Tina bersama dua sahabatnya pergi ke kebun rambutan milik Bu Lia. Sampainya di sana, Bu Lia langsung mengarahkan mereka ke kebunnya. Di kebun itu terdapat beberapa pohon rambutan yang cukup besar. Ada yang ditanam di poly bag dan masih dicangkok.

"Wah, buah rambutannya banyak, ya!" seru Rehan.

Bu Lia yang tengah memilih bibit rambutan tersenyum. Sementara Tina dan Ria asyik mengelilingi kebun rambutan. Usai mendapat calon bibit rambutan, mereka mengucapkan terima kasih dan pamitan pulang.

Keesokan harinya, semua siswa berkumpul di halaman belakang sekolah. Pak Rois selaku guru olahraga mengarahkan supaya siswa mengumpulkan tanaman yang dibawa berdasarkan jenisnya. Tanaman berbuah dikelompokkan menjadi satu. Tanaman berbunga pun sama. Selanjutnya, dari masing-masing tanaman diberi nama, misalnya rambutan, bunga mawar, bunga melati, jeruk, dan lainnya.

Semangat siswa terlihat begitu gerakan menanam dimulai. Tiba-tiba, salah satu siswa bertanya, "Mengapa sih, Pak, harus menanam pohon? Kan, di sekitar kita sudah banyak pepohonan?"

Pak Rois pun menjawab, "Semakin banyak pohon yang kita tanam, udara di sekitar akan terasa sejuk dan segar. Pepohonan itu nantinya akan memproduksi oksigen yang dapat menyelamatkan Bumi."

"Menyelamatkan Bumi?" seru Refa tidak mengerti.

Sebelum menjawab pertanyaan itu, dengan lantang Pak Rois memanggil seluruh siswa supaya berkumpul sejenak, Semua siswa pun berhamburan menuju tempat Pak Rois di bawah pohon mangga.

"Anak-anak, apakah yang kalian rasakan siang ini?" tanya Pak Rois.

"Panas , Pakl" suara siswa saling bersahutan.

"Nah, karena panas, silakan kalian mendekat di bawah pohon ini!" pinta Pak Rois agar seluruh siswa berteduh di bawah pohon mangga.

Tanpa basa-basi, Pak Rois memberikan perhatian bahwa tujuan gerakan menanam pohon adalah salah satu cara menyelamatkan Bumi. Ketika Bumi kekurangan oksigen, Bumi akan dipenuhi dengan gas-gas polutan yang dapat merusak lapisan ozon.

"Nah, dampak dari menipisnya lapisan ozon itu akan terjadi perubahan suhu secara global atau global warming, sehingga udara di Bumi terasa panas," jelas Pak Rois.

"Berarti kita harus banyak-banyak menanam pohon ya, Pak, supaya lapisan ozon tidak menipis dan Bumi kita selamat?" lanjut Refa.

Pak Rois menganggukkan kepala. Beliau juga menambahkan, lingkungan yang banyak ditumbuhi tanaman akan terasa nyaman. Kadar karbon dioksida akan berkurang karena produksi oksigen dari dedaunan bertambah. Mendengar keterangan itu, semua siswa semakin bersemangat menanam pohon demi menyelamatkan Bumi. Pak Rois merasa senang, la yakin, dengan begitu anak-anak akan mencintai alam sejak dini. Tidak saja cinta, tetapi juga menjaga alam dengan baik.

Sumber: https://www.stkippgriponorogo, ac id/2019/09/dongeng-anak-menyelamatkan-bumi/


Selasa, 29 April 2025

Waspada Nyamuk Aedes Aegypti Sasar Anak-anak, Puncak Kasus DBD Terjadi Akhir April

 

sumber photo disini

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim hujan tahun 2025.

Peringatan ini disampaikan menyusul tren peningkatan kasus yang terjadi usai puncak musim hujan, serta dampak dari kemarau ekstrem panjang akibat El Nino tahun lalu.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menerangkan, puncak kasus DBD diperkirakan bakal terjadi sampai akhir April 2025 mendatang.

“Siklus kasus DBD itu selalu 1 bulan setelah puncak musim hujan. Jika Maret hujan paling deras, maka April biasanya puncaknya. Tahun lalu El Nino memperpanjang musim kemarau, sehingga risiko kasus meningkat di awal musim hujan ini,” kata Ngabila melalui keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).

Ngabila menyarankan agar masyarakat rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, kata dia, jumlah kasus DBD meningkat dipengaruhi beberapa faktor seperti cuaca, kelembaban udara, hingga perilaku masyarakat.

Dinas Kesehatan DKI mencatat, kasus DBD banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah yang lebih sering beraktivitas di luar rumah.Ngabila menerangkan, jam aktif nyamuk Aedes aegypti mulai dari pukul 08.00–10.00 WIB dan 15.00–17.00 WIB.

Demi menekan angka kematian akibat DBD, lanjut Ngabila, Pemprov DKI Jakarta menggalakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). "Kami mengajak warga Jakarta menunjuk satu orang di rumah, bisa ibu, bapak, anak, atau ART sebagai kader jumantik. Pemeriksaan dilakukan setiap Jumat pagi jam 10 selama minimal 10 minggu,” ungkap Ngabila.


Adapun lima penyebab peningkatan kasus DBD:

1. Faktor cuaca, iklim, kelembaban mendukung reproduksi nyamuk, telur, jentik (pasca el nino panjang tahun 2023).

2. ⁠Masyarakat abai PSN 3M plus terutama di luar pemukiman (banyak kena pada anak SD, SMP yang banyak aktivitas di luar rumah di jam nyamuk aedes aegepty aktif jam 08.00-10.00 WIB saat jam sekolah dan 15.00-17.00 WIB jam main di luar rumah).

3. ⁠Masyarakat lebih peduli untuk memeriksakan kesehatannya pasca pandemi Covid19.

4. ⁠Hasil penapisan infeksi pernapasan dan pencernaan yang banyak muncul saat musim pancaroba (karena imunitas tubuh menurun), ternyata saat cek darah trombosit turun.

5. ⁠Mutasi virus dengue baru (selain DEN 1,2,3,4) belum dapat disingkirkan, karena pada orang dewasa yang biasanya dengue tidak bergejala / gejala ringan saat ini bergejala sedang dan sebagian berat.


Manfaat buah Jambu Biji: 

1. Mengandung antioksidan untuk melawan peradangan / inflamasi penyebab trombosit terus turun.

2. Mengandung flavonoid jenis kuersetin yang dapat menghambat virus dengue untuk memperbanyak diri di dalam tubuh sehingga trombosit tidak terus turun.

3. Ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan virus dengue dalam tubuh, mencegah perdarahan dengan meningkatkan jumlah trombosit 100.000/mikroliter dalam waktu 16 jam.

4. Obat utama demam berdarah adalah pemberian cairan dan menghentikan peradangan. 


Sumber Berita:

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Waspada Nyamuk Aedes Aegypti Sasar Anak-anak, Puncak Kasus DBD Terjadi Akhir April, https://wartakota.tribunnews.com/2025/04/22/waspada-nyamuk-aedes-aegypti-sasar-anak-anak-puncak-kasus-dbd-terjadi-akhir-april?page=2.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry


Sabtu, 08 Februari 2025

Hubungan Antara Makanan dan Intelektualitas

 

  1. Sebuah penelitian neurologi mengungkapkan bahwa sebanyak 50% otak anak terbentuk pada usia 0-4 tahun 
  2. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa otak manusia berhenti tumbuh pada usia 25 tahun, namun terus berkembang hingga mencapai puncaknya pada usia 40 tahun. Jadi jika anda belum berusia 25 tahun, teruslah rangsang otak anda untuk tumbuh berkembang, baik dengan memberikan nutrisi gizi yang cocok sebagai asupan otak maupun dnegan memberikan rangsangan intelektual seperti membaca, mendengar, melihat, berbicara dan berdiskusi, termasuk berdebat dan mengajar orang lain. Ingat piramida belajar.
  3. Sebuah penelitian menyebutkan, "eggs are one of the richest sources of nutrients, and if kids are served 1 egg daily, it can increase their IQ levels by 15 points".  Telur dikatakan kaya akan nutrisi penting seperti asam amino, zat besi, vitamin, mineral, dan karotenoid, serta nutrisi penangkal penyakit seperti lutein dan zeaxanthin.  Menurut para ahli, mengonsumsi satu butir telur setiap hari dapat memberi tubuh Anda sebanyak 75–76 kalori, 7-8 gram protein, 5 gram lemak, dan 1,6 gram lemak jenuh, beserta banyak nutrisi yang tidak hanya membantu pembentukan otot dan meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi juga membantu regenerasi sel dan jaringan.
  4. Menurut para ahli, dengan lebih dari 6 gram protein per butir telur, telur merupakan pilihan yang tepat untuk memenuhi hampir setengah dari asupan makanan yang direkomendasikan untuk balita dan hampir sepertiga dari asupan makanan yang direkomendasikan untuk anak-anak yang lebih besar. 
  5. Selain itu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutritional Neuroscience yang melibatkan 79 peserta berusia antara 18 dan 75 tahun, diamati bahwa telur meningkatkan fungsi kognitif. 
  6. Hasil penelitian Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengungkapkan bahwa telur dapat membantu perkembangan "intelligence quotient" (IQ/inteligensi) dan mengatasi kekurangan yodium pada anak. "Telur sangat penting untuk dikonsumsi oleh anak usia sekolah.
  7. Studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan di Universitas Cornell menemukan bahwa nutrisi kolin dapat meningkatkan kemampuan kognitif bayi. Dokter menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya 480 mg kolin setiap hari, tetapi studi tersebut menemukan bahwa hampir dua kali lipat jumlah tersebut dapat membantu perkembangan otak janin dan menghasilkan IQ yang tinggi. Kolin dapat ditemukan dalam daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, dan polong-polongan, tetapi telur mengandung sejumlah besar nutrisi tersebut. Rata-rata, kuning telur mengandung sekitar 115 mg kolin. Ingin memastikan buah hati Anda juga cerdas? Telur mungkin menjadi kunci untuk memastikan IQ tinggi pada bayi – tetapi ibu hamil perlu mengonsumsi hingga sembilan telur per hari untuk hasil terbaik. 
  8. Studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan di Universitas Cornell menemukan bahwa nutrisi kolin dapat meningkatkan kemampuan kognitif bayi. Dokter menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya 480 mg kolin setiap hari, tetapi studi tersebut menemukan bahwa hampir dua kali lipat jumlah tersebut dapat membantu perkembangan otak janin dan menghasilkan IQ yang tinggi.
  9. Perlu diingat bahwa Kolin dapat ditemukan dalam daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, dan polong-polongan, tetapi telur mengandung sejumlah besar nutrisi tersebut. Rata-rata, kuning telur mengandung sekitar 115 mg kolin.
  10. Para peneliti menemukan, kebanyakan wanita termasuk wanita hamil tidak mengonsumsi kolin, bahkan dalam jumlah yang direkomendasikan setiap hari.
  11. Studi Harvard selama 75 tahun menunjukkan bahwa anak yang terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sejak dini lebih sukses dan bahagia di masa depan. Dari merapikan mainan hingga membantu menyapu, membersihkan kamar tidur, tugas-tugas sederhana ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan etos kerja yang kuat. Anak-anak yang ikut serta dalam pekerjaan rumah juga lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan hidup.