Senin, 03 Desember 2018

Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran Pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Proses dan hasil belajar dapat berupa kesulitan penguasaan peserta didik terhadap satu atau dua KD pada subtema tertentu. Jika peserta didik telah menguasai KD, maka peserta didik dapat mengikuti pembelajaran pengayaan untuk memperluas wawasan dan pemahamannya.

Panduan Teknis Remedial Dan Pengayaan di Sekolah Dasar yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada bulan Juli 2015 menjelaskan tentang kegiatan pengayaan sebagai berikut. 

A. Pengertian  Pengayaan
Dalam kurikulum dirumuskan secara jelas KI dan KD yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Penguasaan KI dan KD setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem penilaian acuan kriteria (PAK). Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dipandang telah mencapai ketuntasan. Oleh karena itu pembelajaran pengayaan dapat diartikan memberikan tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum.

Metode yang digunakan bervariasi sesuai dengan bahan kajian, muatan pelajaran yang dipelajari peserta didik. Dalam pembelajaran pengayaan, media belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat memfasilitasi peserta didik untuk memperkaya pengetahuan, melatih keterampilan, dan membentuk sikap yang baik.

Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah maupun yang akan dipelajari sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan kemampuannya.

2. Apa saja yang dapat dilakukan dalam  pengayaan?
Guru melakukan  pengayaan sesuai dengan bahan kajian atau muatan pelajaran yang sedang dipelajari, seperti membaca materi diikuti dengan menulis laporan, melakukan percobaan dan menjadi tutor sebaya bagi teman yang memerlukan pembelajaran remedial.

Guru mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas, membuat hasil karya, melakukan suatu proyek, membahas masalah, atau mengerjakan permainan yang harus diselesaikan peserta didik. Apapun kegiatan yang dipilih guru, hendaknya kegiatan pengayaan tersebut menyenangkan dan mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga mendorong peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

3. Mengapa diperlukan  pengayaan?
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar menganut sistem pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, sistem pembelajaran tuntas, dan pelayanan perbedaan individu peserta didik. Dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut, maka pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran pengayaan, guru memfasilitasi peserta didik untuk memperkaya wawasan dan keterampilan serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Kapan dilakukan pembelajaran pengayaan?
Pembelajaran pengayaan dilakukan ketika peserta didik telah menguasai KD (teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum). Guru perlu mengantisipasi dengan menyiapkan program-program atau aktivitas yang sesuai KD untuk memfasilitasi peserta didik. Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan bersama-sama dengan kegiatan pembelajaran atau dilakukan di luar jam pelajaran.

5. Bagaimana pembelajaran  pengayaan  dilakukan?
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu yang masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk memperdalam/memperluas atau mengembangkan bahan kajian, muatan pelajaran, maupun mempraktikkan bahan kajian yang dipelajari. Guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet, bahan praktik, demonstrasi dll.

6. Siapa yang terlibat dalam pembelajaran pengayaan?
Pihak utama yang berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pengayaan adalah guru kelas, mengingat guru kelas adalah orang yang memahami kelebihan peserta didik. Dalam praktiknya, jika diperlukan, guru dapat melakukan kerjasama dengan narasumber dalam melaksanakan pembelajaran pengayaan.

B. Jenis-jenis Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.

2. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.

3. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek, dan penelitian ilmiah.

Pemecahan masalah ditandai dengan:
• Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;
• Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
• Penggunaan berbagai sumber;
• Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
• Analisis data;
• Penyimpulan hasil investigasi.

C. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran pengayaan, guru diharapkan lebih peka dalam mengenali peserta didik yang memiliki karakteristik khusus, dikarenakan mereka memiliki kebutuhan yang juga berbeda dibandingkan dengan teman-temannya. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan yang dapat dilakukan guru sebagai berikut.

1. Identifikasi Awal
Sebelum pembelajaran pengayaan dilakukan, guru harus melakukan identifikasikasi awal terhadap minat dan gaya belajar peserta didik. Kegiatan ini dimaksudkan agar pengayaan yang dilakukan dengan tepat sehingga peserta didik merasa senang dalam pembelajaran pengayaan yang dilakukan.

2. Perencanaan Pengayaan
Setelah identifikasi awal dilakukan guru membuat perencanaan sesuai dengan minat dan gaya belajar peserta didik. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam perencanaan adalah alternatif kegiatan apa yang akan diberikan untuk dilakukan peserta didik. Guru menentukan berdasarkan kebutuhan pengayaan anak, apakah aktifitas yang dipilih penekanannya pada K1 dan K2, K3 atau K4. Penentuan fokus ini dapat pula ditentukan dengan berdiskusi atau menanyakan pada peserta didik yang bersangkutan. Guru harus selalu menyiapkan pembelajaran pengayaan dengan menyiapkan materi pengayaan dan alat atau perangkat pendukung aktifitas pengayaan.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dilakukan dalam proses pembelajaran dilaksanakan sesuai perencanaan dengan memperhatikan gaya dan minat belajar. Pengayaan dilakukan saat proses pembelajaran selain untuk melayani kebutuhan pengembangan potensi peserta didik juga dimaksudkan agar peserta tersebut tidak merasa jenuh sehingga dapat berperilaku mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

4. Penilaian Otentik
Setelah pelaksanaan pembelajaran pengayaan guru melakukan penilaian otentik sesuai dengan jenis kegiatan dan aktifitas pengayaan tersebut misalnya mereview hasil karangan, membuat rekaman atau dokumen proses aktifitas peserta didik, membuat deskripsi kemajuan dan portofolio.

D. Contoh Rancangan Pembelajaran Pengayaan

Contoh 1
Pembelajaran Pengayaan terkait K1-K4

Identifikasi
Melalui hasil identifikasi awal di kelas I SD, tema Diriku, subtema Tubuhku, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar PJOK “Melakukan gerak lokomotor menggunakan kaki,” Guru menemukan peserta didik yang memiliki keterampilan gerak dan olah tubuh yang sangat baik, memiliki gerak lokomotor yang baik dan tangkas. Peserta didik tersebut juga memiliki bentuk tubuh yang tegap, sehat dan kuat. Ia juga berminat pada pelajaran olahraga atau kegiatan seni bela diri. Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran pengayaan sebagai berikut.


 Kompetensi Dasar
 Indikator : 
Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
 4.1. Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak (seperti konsep tubuh, ruang, hubungan, dan usaha) dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional
Melakukan gerak lokomotor menggunakan kaki 
Metode : 
Guru melakukan pembelajaran pengayaan dengan metode penugasan dan
peningkatan keterampilan.

Perencanaan : Dilakukan dalam jam belajar efektif.

Pelaksanaan : Peserta didik diberi peran lebih dibandingkan dengan teman yang lain, seperti diminta memimpin memberi contoh teman serta menjadi tutor sebaya.

Penilaian Otentik : Penilaian otentik dilakukan dengan membuat rekaman /dokumentasi proses
aktivitas peserta didik, membuat deskripsi kemajuan dan portofolio.

Contoh 2
Pembelajaran Pengayaan Terkait K1 – K3

Identifikasi
Melalui hasil identifikasi awal di kelas IV SD, tema Indahnya Kebersamaan, subtema Budaya Bangsaku, dengan indikator muatan pelajaran pada Kompetensi Dasar PPKn : (1) menuliskan makna dari tiap sila dari pancasila dalam bentuk peta pikiran, (2) menjelaskan perilaku yang sesuai dengan sila-sila panca sila dalam bentuk tulisan, (3) mendesain poster tentang persatuan, guru menemukan peserta didik yang dapat menuntaskan materi ajar dengan cepat dan baik. Peserta didik menunjukkan kemampuan berpikir kritis, menjawab pertanyaan dengan baik, mengajukan pertanyaan yang relevan dan kritis, melakukan analisis dan mengaitkan
bersatu dalam keberagaman dengan konteks kehidupan sehari-hari. 

Berdasarkan kondisi tersebut, guru dapat merancang rencana pembelajaran pengayaan sebagai berikut.


Kompetensi
Dasar 
 Indikator 
 Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
3.4. Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, di sekolah, dan masyarakat.
 1. Menuliskan
makna dari tiap
sila dari
pancasila dalam
bentuk peta
pikiran,
2. Menjelaskan
perilaku yang
sesuai dengan
sila-sila pancasila
dalam bentuk
tulisan,
3. Mendesain
poster tentang
persatuan.
Metode :
Guru melakukan pembelajaran pengayaan
dengan membuat alternatif pembelajaran
pengayaan yaitu dengan metode penugasan.

Perencanaan
Peserta didik diminta untuk menuliskan
pengalaman sehari-harinya terkait dengan
menjaga persatuan dalam keberagaman, dalam
sebuah karangan yang benar secara tata
bahasa dan indah. Atau membuat poster
tentang persatuan dalam keberagaman.
Guru menyiapkan alat perangkat pendukung
pembelajaran pengayaan.
Guru juga akan membuat
dokumentasi/mengumpulkan hasil kerja
(portofolio).

Pelaksanaan
Dilakukan langsung saat proses pembelajaran.
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
menuliskan pengalaman sehari-hari terkait dengan menjaga persatuan dalam
keberagaman, dalam sebuah karangan.
Kemudian peserta didik diminta untuk menjelaskan hasil karangannya.
Sedangkan peserta didik yang membuat poster tentang persatuan dalam keberagaman , hasil karyanya dipajang di kelas.

Penilaian Otentik
Penilaian otentik dilakukan dengan mereview hasil kerja (tulisan/karangan/poster) yang dilakukan oleh peserta didik dan mendokumentasikannya

Format Pengayaan bisa didownload disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar