Selasa, 04 Mei 2021

Batik, Karya Seni Budaya Bangsa

 


Tanggal 2 Oktober 2009, Batik menggema pertama kali di ruang sidang UNESCO yang bertempat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguard of the Intangible Cultural Heritage, batik resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) milik Indonesia, menyusul Keris dan Wayang sebagai pendahulunya.

Pada naskah yang disampaikan, batik merupakan teknik menghias kain yang mengandung nilai, makna, dan simbol-simbol budaya karena sejatinya batik adalah sebuah proses dan memiliki nilai lebih dari selembar kain bermotif.

Sudah sepuluh tahun batik menjadi WBTb yang diakui UNESCO. Berbagai upaya terus dilakukan untuk membawa batik semakin luas dikenal dunia. Mari kita kenal apa itu Batik.

Batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan

Batik sebagai karya seni telah menjadi kekayaan budaya bangsa Indonesia yang banyak dikagumi khalayak dari berbagai penjuru dunia. Batik tidak hanya mempunyai nilai-nilai pada penampilannya, tetapi juga memiliki keindahan melalui ragam hiasnya. 

Batik oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.

Secara etimologi, kata batik berasal dari bahasa Jawa ambhatik, dari kata amba yang berarti lebar, luas, kain; dan titik yang berarti titik atau matik (kata kerja dalam bahasa Jawa berarti membuat titik) dan kemudian berkembang menjadi istilah batik, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar. 

Batik juga mempunyai pengertian sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan membuat titik-titik tertentu pada kain mori. Dalam bahasa Jawa, batik ditulis dengan bathik,

Jenis Batik di Indonesia

  1. Batik Kalimantan
  2. Batik Papua
  3. Batik Maluku
  4. Batik Nusa Tenggara
  5. Batik Sumatra
  6. Batik Bali
  7. Batik Cianjur

Menurut tekniknya, Batik dibedakan ke dalam beberapa jenis:

  1. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  2. Batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
  3. Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.


Ada dua makna besar batik bagi masyarakat Indonesia. Pertama. batik merupakan warisan kebudayaan dari nenek moyang bangsa Indonesia. Kedua, sebagai sebuah karya industri, batik ' merupakan sandaran kehidupan atau lapangan kerja bagi masyarakat yang teriibat di dalamnya. Dari ujung barat hingga timur Indonesia, batik memiliki karakteristik sendiri.

Seiring berjalannya waktu, dapat kita lihat bahwa batik berkembang sangat dinamis. Batik dapat menyesuaikan posisinya dalam dimensi ruang, waktu, dan bentuk. Dalam hal ini, dimensi ruang pada batik adalah dimensi yang berkaitan dengan wilayah persebaran batik di Indonesia yang pada akhimya menghasilkan sebuah gaya kedaerahan, seperti batik Yogyakarta, batik Surakarta, dan batik Pekalongan. 

Adapun dimensi waktu adalah dimensi yang berkaitan dengan perkembangan batik dari masa lalu hingga masa sekarang. Ada pula dimensi bentuk, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan dari makna batik itu sendiri. Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa batik tidak hanya memiliki nilai sent, namun juga telah menjelma menjadi karya industri yang bernilai ekonomis dan multifungsi.

Beberapa waktu yang lalu, bangsa Indonesia disibukkan dengan adanya 'pencaplokan' atau klaim kekayaan budaya batik oleh negara tetangga kita, Malaysia. Untuk menghindari tergugahnya rasa memiliki kekayaan budaya kita setelah terjadi klaim oleh pihak luar, sudah seharusnya kita mengenal dan mencintai budaya-budaya Indonesia sepanjang waktu. 

Jika bukan kita yang mencintai, menjaga, dan memilikinya, siapa lagi yang akan melakukannya? Apakah hati dan rasa kita baru tergerak dalam rasa memiliki setelah negara lain melakukan klaim terhadap budaya kita? Yuk. kita lestarikan dan majukan budaya-budaya yang ada di Indonesia agar tetap selalu ada dan semakin berkembang seiring laju perkembangan zaman.

keterangan: Sumber gambar dan tulisan dari Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar