KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIDKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
TAHUN 2013
A. Pengertian Penilaian di SD
Penilaian
pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, dan ulangan akhir semester yang diuraikan sebagai berikut.
1.
Penilaian
otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input),
proses, sampai keluaran (output)
pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana
tertekan.
2.
Penilaian
diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
3.
Penilaian
berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan
perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas dalam kurun
waktu tertentu.
4.
Ulangan
merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan
dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
5.
Ulangan
harian merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik.
6.
Ulangan
tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran.
7.
Ulangan
akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Penilaian
dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan
untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian
proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil
belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih
diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik.
B. Karakteristik Penilaian Kelas
Penilaian Kelas dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai
berikut:
- Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan
yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang
belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama,
dibandingkan peserta didik pada umumnya.
Untuk kompetensi pada kategori
pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.
- Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran
adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai
cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang
diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
Berikut contoh-contoh tugas autentik:
• Pemecahan masalah matematika
• Melaksanakan percobaan
• Bercerita
• Menulis laporan
• Berpidato
• Membaca puisi
• Membuat peta perjalanan
- Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan
dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan
berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
- Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat
berupa tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
- Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta
didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya
ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing
dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya
dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui
kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini
mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang
optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini
mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan
sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan
yang berharga dalam proses pembelajarannya.
Ketuntasan
belajar ditentukan seperti pada tabel berikut:
Predikat
|
Nilai
Kompetensi
|
||
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
Sikap
|
|
A
|
4
|
4
|
SB
|
A-
|
3.66
|
3.66
|
|
B+
|
3.33
|
3.33
|
B
|
B
|
3
|
3
|
|
B-
|
2.66
|
2.66
|
|
C+
|
2.33
|
2.33
|
C
|
C
|
2
|
2
|
|
C-
|
1.66
|
1.66
|
|
D+
|
1.33
|
1.33
|
K
|
D
|
1
|
1
|
Keterangan:
SB
= Sangat Baik
B
= Baik
C
= Cukup
K
= Kurang
Kriteria
ketuntasan belajar minimal untuk kompetensi pada kategori KI-3 dan KI-4 adalah
B- (2.66). Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada
kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Untuk KD pada
KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66
dari hasil tes formatif. Seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥
2.66 dari hasil tes formatif. Bagi peserta didik yang belum tuntas untuk
kompetensi tertentu harus mengikuti pembelajaran remedial, sedangkan bagi yang
sudah tuntas boleh mempelajari kompetensi berikutnya.
Untuk mengetahui
apakah peserta didik sudah atau belum tuntas menguasai suatu kompetensi dapat
melihat posisi nilai yang diperoleh berdasarkan tabel konversi nilai berikut.
Tabel konversi nilai
Konversi nilai akhir
|
Predikat
(Pengetahuan dan Keterampilan)
|
Sikap
|
|
Skala 100
|
Skala 4
|
||
86 -100
|
4
|
A
|
SB
|
81- 85
|
3.66
|
A-
|
|
76 – 80
|
3.33
|
B+
|
B
|
71-75
|
3.00
|
B
|
|
66-70
|
2.66
|
B-
|
|
61-65
|
2.33
|
C+
|
C
|
56-60
|
2
|
C
|
|
51-55
|
1.66
|
C-
|
|
46-50
|
1.33
|
D+
|
K
|
0-45
|
1
|
D
|
Apabila peserta
didik memperoleh nilai antara 66 sd. 70, dia ada pada posisi predikat B- untuk kategori pengetahuan atau
keterampilan. Artinya, peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dalam
menguasai kompetensi tertentu.
A. Teknik Penilaian di SD
Penilaian
di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang
dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan .
- Sikap
Aspek
Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
a.
Observasi
Merupakan teknik
penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera,
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat
pembelajaran maupun diluar pembelajaran
Contoh Observasi
Lembar Pengamatan Sikap
No
|
Nama
Peserta didik
|
Perilaku
yang diamati
|
|||
Percaya
Diri
|
Disiplin
|
Bekerjasama
|
Dsb…
|
||
1
|
Ahmad
|
4
|
2
|
3
|
|
2
|
Anis
|
2
|
3
|
1
|
Keterangan:
Berilah kriteria Penilaian
dengan angka dari 1 sampai 4 sebagai berikut:
4 :
sangat baik
3
: Baik
2
: sedang
1
: kurang
b. Penilaian Diri
Merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri.
Contoh Penilaian diri
Penilaian diri
terhadap sikap
Aspek yang dinilai
|
Ya
|
Tidak
|
·
Mengikuti pembelajaran
dengan penuh perhatian
·
Mengerjakan
tugas yang diberikan guru tepat waktu
·
Mengajukan
pertanyaan jika ada yang tidak dipahami
·
Membuat
catatan
·
Aktif
dalam diskusi kelompok
·
Memberi
tanggapan
·
Menyerahkan
tugas tepat waktu
·
dll
……………………..
|
c. Penilaian Antarteman
Merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian
peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta
didik.
Contoh Penilaian antar peserta didik
No
|
Nama
|
Perduli
|
Disiplin
|
Kebersihan
|
Jujur
|
DSB
|
1
|
Ahmad
|
|||||
2
|
Yenni
|
|||||
3
|
Nasrudin
|
Keterangan:
Format bisa ditempel di suatu tempat, masing masing
anak menuliskan angka 1 sampai 4 di setiap nama.
1
= kurang
1
=
Cukup
2
=
Baik
3
=
Sangat Baik
d.
Jurnal
Merupakan
catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan
dari hasil observasi.
Contoh penilaian Jurnal
Hari/tanggal :
Nama
|
Catatan
pengamatan
|
Tindak lanjut
|
Aziz
|
||
Mutiara
|
||
Yenni
|
||
dst…
|
Penilaian
sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial
Sikap
spiritual yang diamati meliputi :
·
Ketaatan
beribadah
·
Perilaku
syukur
·
Berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
·
Toleransi
dalam beribadah
Contoh lembar
penilaian sikap spiritual :
·
Tema
: ……
·
Sikap yang diamati :
Ketaatan beribadah
No
|
Nama siswa
|
Sumber
penilaian
|
Skala-
predikat
|
|||||||||||||||
Observasi
|
Penilaian diri
|
Antar- teman
|
Jurnal
|
|||||||||||||||
1
|
Egalita
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3 (B)
|
|||||||||
2
|
Panji
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2 (C)
|
Keterangan:
·
Kolom
pada skala / predikat diperoleh dari kecenderungan perilaku yang muncul dari
peserta didik
·
Format sikap spiritual dibuat setiap tema per
aspek perilaku yang diamati (meliputi 4 sikap yaitu : ketaatan beribadah,
perilaku syukur dan berdoa sebelum , sesudah melakukan kegiatan dan toleransi
dalam beribadah)
·
Dalam
format diatas pada tema…… sikap ketaatan beribadah dilakukan penilaian
observasi sebanyak 3 kali, penilaian diri 1 kali, antar teman 1 kali dan jurnal
2 kali (frekuensi penilaian tergantung pada rancangan pembelajaran)
·
Setelah
nilai sikap spiritual pada satu tema diperoleh, maka akan dituangkan dalam
format rekap nilai sikap spiritual per semester. Skala akhir / predikat itu
yang nanti akan digunakan untuk mengisi nilai aspek spiritual di rapor (KI.1)
·
Deskripsi
dalam rapor mengacu pada sikap spiritual yang paling menonjol.
Contoh
nilai Panji:
o
Ananda
sudah bisa menunjukkan perilaku syukur yang baik, dan masih memerlukan
bimbingan dalam ketaatan beribadah, membiasakan berdoa dan bersikap toleransi
dalam beribadah
No
|
Nama
|
Perilaku yang
diamati
|
Skala akhir/ predikat
|
|||
Ketaatan
beribadah
|
Perilaku
syukur
|
Berdoa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan
|
Toleransi
dalam beribadah
|
|||
1
|
Egalita
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3 (B)
|
2
|
Panji
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2 (C)
|
Rubrik penilaian
sikap spiritual:
Kriteria
|
Baik sekali
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
4
|
3
|
2
|
1
|
|
Ketaatan
beribadah
|
Selalu taat
beribadah
|
Sering taat
dalam beribadah
|
Kadang-kadang
taat beribadah
|
Tidak taat
dalam beribadah
|
Perilaku
syukur
|
Selalu
menunjukkan rasa syukur
|
Sering
menunjukkan rasa syukur
|
Kadang-kadang
menunjukkan rasa syukur
|
Tidak
bersyukur
|
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan
|
Selalu
melakukan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
|
Sering berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
|
Kadang-kadang
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
|
Tidak berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
|
Toleransi
dalam beribadah
|
Selalu
menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah
|
Sering
menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah
|
Kadang-kadang
menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah
|
Tidak
menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah
|
Sikap
sosial yang diamati meliputi :
· Jujur
· Disiplin
· Tanggung jawab
· Santun
· Peduli
· Percaya diri
· Bisa ditambahkan
lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja
sama, ketelitian, ketekunan, dll..
Contoh Lembar Pengamatan Sikap sosial:
Tema : …….
Perilaku : Jujur
No
|
Nama siswa
|
Sumber penilaian
|
Skala / predikat
|
|||||||||||||||
Observasi
|
Penilaian
diri
|
Antar teman
|
Jurnal
|
|||||||||||||||
1
|
Egalita
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3 (B)
|
|||||||||
2
|
Panji
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2 (C)
|
Keterangan:
·
Kolom
pada skala / predikat diperoleh dari kecenderungan perilaku yang muncul dari
peserta didik
·
Format
sikap sosial dibuat setiap tema per aspek perilaku yang diamati (seperti :
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dll)
·
Penilaian
sikap bisa dilakukan melalui beberapa sumber diantaranya: observasi, penilaian
diri, penilaian antar teman dan jurnal
·
Dalam
format di atas pada tema….. sikap jujur telah observasi sebanyak 3 kali,
penilaian diri sebanyak 1 kali, antar teman sebanyak 1 kali dan jurnal sebanyak
2 kali, (frekuensi penilaian tergantung pada rancangan pembelajaran)
·
Setelah
nilai sikap sosial pada satu tema diperoleh, maka akan dituangkan dalam format
rekap nilai sikap sosial per semester. Skala akhir / predikat itu yang nanti
akan digunakan untuk mengisi nilai aspek sosial di rapor (KI.2).
·
Deskripsi
dalam rapor mengacu pada sikap sosial yang paling menonjol.
Contoh
nilai sikap Panji:
o
Ananda
sudah bisa menunjukkan perilaku disiplin yang baik, dan masih memerlukan
bimbingan dalam bertanggung jawab dan jujur
No
|
Nama
|
Perilaku yang
diamati
|
Skala akhir/
predikat
|
|||
Jujur
|
Disiplin
|
Tanggung
jawab
|
Dsb
|
|||
1
|
Egalita
|
3
|
3
|
3
|
…
|
3 (B)
|
2
|
Panji
|
2
|
3
|
2
|
…
|
2 (C)
|
Rubrik
penilaian sikap sosial :
Kriteria
|
Baik sekali
4
|
Baik
3
|
Cukup
2
|
Kurang
1
|
Jujur
|
Tindakan
selalu sesuai dengan ucapan
|
Tindakan kadang-kadang
sesuai dengan ucapan
|
Tindakan
kurang sesuai dengan ucapan
|
Tindakan tidak
sesuai dengan ucapan
|
Disiplin
|
Mampu
menjalankan aturan dengan kesadaran sendiri
|
Mampu
menjalankan aturan dengan pengarahan guru
|
Kurang mampu
menjalankan aturan
|
Belum mampu menjalankan
aturan
|
Tanggung Jawab
|
Tertib
mengikuti instruksi dan selesai tepat waktu
|
Tertib
mengikuti instruksi, selesai tidak tepat waktu
|
Kurang tertib
mengikuti instruksi, selesai tidak tepat waktu
|
Tidak tertib
dan tidak menyelesaikan tugas
|
Santun
|
Berbahasa
positif dan bersikap sopan
|
Berbahasa
positif tapi bersikap kurang sopan
|
Berbahasa
negative dan bersikap kurang sopan
|
Berbahasa
negative dan tidak sopan
|
Peduli
|
Selalu
care/empati dengan lingkungan sekitar dan temannya
|
Sering care
/empati dengan lingkungan sekitar dan temannya
|
Kadang-kadang
care /empati dengan lingkungan dan temannya
|
Belum / tidak
care/empati dengan lingkungan dan temannya
|
Percaya diri
|
Tidak terlihat
ragu-ragu
|
Terlihat
ragu-ragu
|
Memerlukan
bantuan guru
|
Belum
menunjukkan kepercayaan diri
|
Catatan:
·
Pada
penilaian sikap dirapor sekurang-kurangnya B (baik)
2. Pengetahuan
Aspek
Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.
Tes tulis
Tes tulis adalah
tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
b.
Tes Lisan
Tes lisan berupa
pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta
didik merespon pertanyaan tersebut
secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa
kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
Contoh soal tes lisan:
“Ini ada buah Tomat, Coba kamu Ahmad,
ceritakan tentang buah tomat ini!” (peragakan buah tomat tersebut)
Pedoman penskroran:
- bercerita jelas skor 1
- kata kata jelas skor 1
- cerita runtut skor 1
- sesuai waktu/tdal diam skor 1
- dan lainnya skor 1 (jika masih ada unsur yang dinilai)
Jadi skor
maksimal 5 ( tergantung banyak unsur yang dinilai)
c.
Penugasan
Penugasan adalah
penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah dan
atau proyek baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik
tugasnya.
Format penilaian pengetahuan dibuat
setiap tema dan setiap muatan
Contoh format nilai pengetahuan:
Tema ;
……
Muatan :
PPKN
Nama siswa
|
Tema-1
|
Nilai akhir / predikat
|
|||||||||
Tes tulis
|
Tes lisan
|
Penugasan
|
|||||||||
Tulis1
|
Tulis2
|
Tulis3
|
Lisan1
|
Lisan2
|
Lisan3
|
Tugas1
|
Tugas2
|
Tugas3
|
Tugas4
|
||
Egalita
|
75
|
70
|
88
|
89
|
68
|
78 (B+)
|
|||||
Panji
|
80
|
85
|
85
|
98
|
90
|
88 (A)
|
Keterangan:
- Rumus Nilai Akhir adalah rata-rata dari semua nilai
- Predikat lihat pada Tabel Konversi Nilai
- Setiap tema dan setiap muatan masing-masing dibuat format nilai seperti format diatas. Setelah semua tema selesai akan dituangkan di format rekap nilai pengetahuan per muatan dalam satu semester,
- Nilai akhir (NA) / predikat di format rekap nilai pengetahuan satu semester itu yang nanti akan digunakan dasar dalam pengisian rapor di aspek pengetahuan. (KI.3)
- Deskripsi dalam rapor mengacu pada nilai / kompetensi yang paling menonjol.
Contoh nilai Panji:
·
Kemampuan
ananda dalam memahami symbol-simbol Pancasila sangat baik
Contoh
format rekap nilai pengetahuan
semester-1:
Muatan : PPKN
Nama siswa
|
Rekap Nilai setiap tema
|
UTS
|
UAS
|
Nilai akhir / predikat
|
||||
Tema-1
|
Tema-2
|
Tema-3
|
Tema-4
|
Tema-5
|
||||
Egalita
|
78
|
88
|
70
|
79
|
-
|
89
|
68
|
79 (B+)
|
Panji
|
88
|
89
|
90
|
88
|
-
|
98
|
90
|
90 (A)
|
13. Keterampilan
Aspek
keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.
Performance
atau Kinerja
adalah suatu
penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang
sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas
memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran,
menari.
Contoh penilaian
tes performance atau kinerja akan
diberikan pada bab Implementasi pada bab selanjutnya.
b.
Produk
adalah penilaian
terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni (3
demensi). Penilaian produk tidak hanya
diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk
meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
· Tahap persiapan
atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam merencanakan, menggali, mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk
· Tahap pembuatan
meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan
bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat.
· Tahap penilaian
(appraisal) meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai
dengan kegunaannya.
Contoh
membuat meja, membuat kincir angin, membuat Kartu nama, membuat kotak
kue, merangkai bunga.
Model penilaian Produk diberikan pada bab implementasi pada
bab selanjutnya.
c.
Proyek
adalah penilaian
terhadap tugas yang mengandung investigasi dan
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan.
Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan
siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian
proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan ketrampilan berpikir
tinggi (berpikir kritis, pemecahan
masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan
energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan
tanaman.
contoh penilaian
proyek diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya
d.
Portofolio
Penilaian
Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang
tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu
tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau
secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang
tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik.
Portofolio
merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini
mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada
suatu tema. Misalnya kompetensi pada
tema “selalu berhemat energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil
percobaan. Kemampuan membuat laporan
hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan
proses panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf, sampai laporan akhir yang siap disajikan.
Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang
karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak
sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru
inilah, yang menjadi potofolio.
Di samping
memuat karya-karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat
laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan
hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap
dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan.
Agar penilaian
portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal
yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
1)
masing-masing
peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya memuat hasil
belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
2)
menentukan
hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
3)
sewaktu
waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam
rangka memperbaiki hasil kerja dan
sikap.
4)
peserta didik dengan kesadaran sendiri
menindaklanjuti catatan guru.
5)
catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang
dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan
belajar peserta didik dapat terlihat.
Contoh penilaian
portofolio dapat dilihat pada Bab. III implementasi penilaian kelas.
Penilaian
pada aspek keterampilan dilakukan setiap hari berdasarkan perencanaan
pembelajaran.
Untuk
penilaian aspek keterampilan, diperlukan format penilaian untuk setiap tema
dan muatan yang terpadu dalam tema
tersebut.
Contoh
format nilai keterampilan :
Tema ; ……
Muatan :
PPKN
Nama siswa
|
Tema-1
|
Nilai akhir / predikat
|
|||||||||||||||
Produk
|
Proyek
|
Porto folio
|
Unjuk kerja
|
||||||||||||||
Egalita
|
80
|
75
|
76
|
80
|
76
|
71
|
76
|
77
|
76 (B+)
|
||||||||
Panji
|
77
|
87
|
70
|
78
|
90
|
89
|
80
|
85
|
82
(A-)
|
Keterangan:
- Rumus Nilai Akhir adalah rata-rata dari semua nilai
- Predikat lihat pada Tabel Konversi Nilai
- Setiap tema dan setiap muatan masing-masing dibuat format nilai seperti format diatas. Setelah semua tema selesai akan dituangkan di format rekap nilai keterampilan per muatan dalam satu semester,
- Nilai akhir (NA) / predikat di format rekap nilai keterampilan satu semester itu yang nanti akan digunakan dasar dalam pengisian rapor di aspek keterampilan. (KI.4)
- Deskripsi dalam rapor mengacu pada nilai / kompetensi yang paling menonjol.
Contoh nilai Panji :
·
Kemampuan
ananda dalam menghasilkan karya
……(contoh membuat kincir angin) sudah baik, dan dalam membuat porto
folio tentang….perlu bimbingan
Contoh
format rekap aspek keterampilan semester-1:
Muatan : PPKN
Nama siswa
|
Rekap Nilai setiap tema
|
Nilai akhir / predikat
|
||||
Tema-1
|
Tema-2
|
Tema-3
|
Tema-4
|
Tema-5
|
||
Egalita
|
78
|
88
|
70
|
79
|
-
|
79 (B+)
|
Panji
|
86
|
88
|
90
|
88
|
-
|
88 (A)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar