Peran Serta Masyarakat
Sebagaimana kita tahu, saat ini masyarakat memiliki peranan penting dalam pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi. Hal ini terjadi karena terbukanya kebebasan berekspresi masyarakat akibat proses reformasi yang terjadi tahun 1998 di Indonesia. Dampaknya, masyarakat menjadi lebih kritis dan terbuka dalam mengkaji serta mengkritisi kebijakan-kebijakan yang akan dan sedang dilakukan pemerintah.
Berbagai rencana pembangunan yang dimilikl pemerintah semestinya sudah mulai mengajak partisipasi masyarakat. Hal ini karena tanpa didukung peran serta masyarakat, pembangunan yang dilaksanakan akan menjadi kurang efektif.
Secara umum, peran masyarakat terlihat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Proses perencanaan akan berkaitan dengan pembuatan keputusan atau kebijakan pembangunan.
Berikut ini beberapa contoh peran masyarakat dalam pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi.
- Membayar pajak secara tepat waktu yang akan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
- Mendirikan usaha untuk membantu mengurangi angka pengangguran. ,
- Melestarikan dan mempromosikan kebudayaan bangsa Indonesia.
- Mematuhi hukum yang berlaku.
- Memajukan tingkat pendidikan anak, terutama di pedesaan dan daerah tertinggal.
- Berpartisipasi dalam politik dan memberikan masukan demi kesejahteraan rakyat.
Peran Serta Masyarakat dalam Membangun Negeri
Pembangunan merupakan proses pewujudan cita-cita negara untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera secara merata diseluruh wilayah Indonesia, namun demikian pembangunan yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat makmur dan sejahtera belumlah bisa dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia karena berbagai faktor penyebab dimana salah satu faktornya adalah faktor geografis.
Kondisi geografis wilayah Indonesia terdiri atas banyak pulau-pulau yang terpisahkan oleh lautan dimana penduduknya tersebar dihampir selururh pulau yang ada di Indonesia secara tidak merata, faktor persebaran penduduk yang tidak merata ditambah lagi dengan akses atau infrastruktur yang tidak sama dan merata antara satu wilayah dengan wilayah lain menjadi salah satu penghambat untuk mewujudkan pembangunan yang merata diseluruh wilayah Indonesia.
Selain itu adanya sistem otonomi daerah juga menjadi salah satu penghambat dalam pemerataan pembangunan karena adanya kebebasan pada setiap daerah untuk memenfaatkan segala potensi yang ada didaerahnya untuk dimanfaatkan membuat adanya jenjang antara daerah yang mimiliki potensi sumber daya dengan daerah yang tidak memiliki potensi sumber daya. Tentunya di dalam proses pembangunan peran warga Negara Indonesia atau masyarakat sangat penting sekali. Jika bukan kita sebagai masyarakat Indonesia terus siapa ?
Membangun berarti memperbaiki, membina dan mendirikan, berkaitan dengan hal di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa membangun masyarakat miskin berarti memperbaiki, membina dan mendirikan kondisi seseorang atau kelompok orang laki-laki atau perempuan, yang hak-hak dasarnya tidak terpenuhi, untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya yang bermartabat yang meliputi panggan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, tanah, air bersih dan sanitasi, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman, dan hak partisipasi dalam keseluruhan pembangunan.
Sedangkan pembangunan mempunyai artifisial secara aktif dan kotiniunitas melakukan, memperbaiki, mendirikan dan membina masyarakat umumnya adalam artian yang seluas-luasnya, baik secara fisik maupun mentalitas. Pembangunan selama ini telah meningkatkan taraf hidup masyarakat walaupun masih jauh dari keinginan yang diharapkan. Menurut Derick (dalam Bryant,1987:280) nilai peran serta tidak hanya terletak pada ada tidaknya peran serta itu. Hal yang terpenting adalah menentukan jenis peranserta yang tepat untuk persoalan tertentu.
Dalam hal ini ditekankan pentingnya mengenali klasifikasi atau tipe dan bentuk peran serta masyarakat. Dusseldorp (dalam Slamet;1992:10-21)mencoba membuat klasifikasi dari berbagai tipe peranserta. Klasifikasi didasarkan pada sembilan dasar. Masing-masing dasar jarang terpisah satu sama lain, artinya dalam banyak hal mengidentifikasi suatu kegiatan peran serta yang sama.
1. Penggolongan peran serta berdasarkan pada derajad kesukarelaan
2. Penggolongan peran serta berdasarkan cara keterlibatan.
3. Penggolongan peran serta berdasarkan pada kelengkapan keterlibatan berbagai tahap dalam proses pembangunan.
4. Pengggolongan peran serta berdasarkan pada tingkatan organisasi
5. Penggolongan peran serta berdasarkan pada intensitas dan frekuensi kegiatan
6. Penggolongan peran serta berdasarkan pada lingkup liputan kegiatan.
7. Penggolongan peran serta berdasarkan pada efektifitas
8. Penggolongan peran serta berdasarkan pada siapa yang terlibat
9. Penggolongan berdasarkan pada gaya peran serta
Pembangunan sebagai input atau masukan pembangunan disini diharapkan dengan adanya partisipasi masyarakat bisa menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk berkembang secara mandiri sedangkan sebagai output atau keluaran partisipasi merupakan proses keluaran stimulasi atau motivasi melalui berbagai upaya.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan maka dapat digunakan kerangka konsep sebagai berikut :
1. Partisipasi perlu dikembangkan dengan pola prosedural yaitu masyarakat atau kelompok sasaran diharapkan berperan serta aktif pada berbagai tahap dalam proses aktifitas pembangunan ekonomi.
2. Upaya meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan golongan miskin untuk berpartisipasi. Hal ini dimaksudkan agar mereka berpartisipasi dan bias menolong perekonomian diri sendiri.
3. Program-program pembangunan sosial ekonomi yang hendak dikembangkan perlu diperhatikan.
4. Keterlibatan agen pembaharu dari luar komunitas hanya sejauh memberikan dorongan dan membantu memudahkan atau partisipasi warga masyarakat dan bukan berperan sebagai pelaku utama.
5. Partisipasi perlu dilaksanakan melalui lembaga-lembaga yang sudah dikenal atau kelompok yang dibentuk dari prakarsa warga masyarakat.
Sumber tulisan disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar