Senin, 13 Februari 2023

Materi: Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka

 

Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka

Materi yg dipelajari:
1. Prinsip Penilaian/Asesmen
2. Pengolahan Penilaian/Asesmen
3. Pelaporan Hasil Belajar/Asesmen

RINCIANNYA
1. Prinsip Penilaian/Asesmen

Ada 2 jenis asesmen dalam Kurma
a. Asesmen Formatif
- asesmen awal (asesmen diagnostik)
- asesmen proses
b. asesmen Sumatif (Akhir)

Asesmen FORMATIF meliputi:
- Asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as learning)
- Asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning)
Asesmen SUMATIF
- Asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning)

Asesmen formatif adalah asesmen untuk refleksi pembelajaran dan asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran, 
- melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya (antar teman, dll)
- memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah

Sedangkan Asesmen sumatif adalah asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran, berfungsi:
- berfungsi alat ukur untuk mengetahuai pencapaian hasil belajar
- capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian
- mengevaluasi efektifitas program pembelajaran

Pelaksanaan asesmen formatif:
- dilakukan secara terus menerus bersamaan dengan proses pembelajaran
- menggunakan berbagai teknik asesmen sesuai dengan target pada tujuan pembelajaran
- memberikan umpan balik untuk peserta didik maupun pendidik
- berorientasi pada perubahan, bukan sekedar memenuhi kuantitatif nilai yang termuat dalam rapor
- bersifat informatif

Pelaksanaan asesmen sumatif:
- dilakukan untuk mengonfirmasi capaian pembelajaran peserta didik pada periode tertentu (akhir lingkup materi, semester atau akhir jenjang)
- hasilnya akan digunakan sebagai bahan pengolah laporan hasil belajar
- pemberian umpan baik tetap  diakukan walaupun data hasil pengukuran capaian telah didapat
- menggunakan berbagai teknik asesmen

Teknik Asesmen
- observasi
- penilaian kinerja
- tes tertulis dan lisan
- portofolio

Instrumen asesmen
- rubrik
- ceklist
- catatan anekdotal
- grafik perkembangan

2. Pengolahan Penilaian/Asesmen

pengolahan hasil asesmen itu ada kuantitatif dan kualitatif. 
Kuantitatif
- tidak disarankan menggunakan angka mutlak (75,80 dst)
- disarankan menggunakan angka interval (70-85, 85-100, dst

Pilihan kriteria pendekatan pembelajaran
- menggunakan deskripsi kriteria
- menggunakan rubrik
- menggunakan interval nilai

Contoh Deskripsi Kriteria
TP bahasa= "peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara"
maka ditulis, "Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca".

Contoh deskripsi rubrik (lihat gambar)
Contoh interval nilai (lihat gambar)

Pengolahan hasil asesmen
1. mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran (lihat gambar)
2. mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir, dengan 2 cara berdasarkan bentuk datanya:
- bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) (lihat gambar)
- bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) (lihat gambar)

Mengolah capaian TP menjadi Nilai Akhir (lihat gambar).

3. Pelaporan Hasil Belajar/Asesmen
Bentuk-bentuk pengolahan hasil asesmen:
- rapor (lihat gambar)
- portofolio (lihat gambar)
- diskusi/konferensi (lihat gambar)
- pameran karya  (lihat gambar)

Pada akhir pembelajaran
- metode lama; guru hanya melaporkan hasil capaian pembelajaran
- methode Kurma; guru
+ pencapaian CP
+ pencapaian dimensi P5RA

Mekanisme kenaikan kelas: kewenangan ada pada satuan pendidikan, 
- menghargai perbedaan karakteristik pembelajaran setiap peserta didik. (lihat gambar). Dalam kurma, penggunaan fase dalam CP adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi dalam CP di fase sebelumnya atau TP yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut
- musyawarah, dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, dilakukan musyawarah dan pertimbangan matang sehingga opsi tidak naik kelas menjadi paling akhir apabila seluruh pertimbangan telah dilaksanakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar