Minggu, 06 September 2020

Sistem Pencernaan Hewan

1. Organ pencernaan pada serangga
Proses pencernaan pada serangga adalah makanan masuk dan dikunyah oleh mulut, kemudian masuk ke tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara. Makanan yang disimpan lalu masuk ke empedal (lambung pengunyah), untuk dilumat dan dihancurkan. setelah hancur makanan masuk ke lambung untuk dicerna oleh enzim, lalu masuk ke usus untuk diserap. Sisa-sisa makanan kemudian dibuang melalui anus.
  
Berbagi Dan Peduli : MAKALAH INSEKTA
Dengan demikian prosesnya adalah  a. mulut  b.esofagus  c. tembolok  d. empedal  e. empedal  f. usus  g. anus


2. Organ pencernaan pada ruminansia (hewan memamah biak)
Hewan ruminanasia atau sering disebut juga hewan pemamah biak (atau disebut juga Hewan Ruminansia) yaitu sekelompok hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mempunyai dua proses pencernaan makanan. 

Pertama dengan mengunyak makanan yang sudah dicerna di dalam perutnya kemudian di keluarkan lagi untuk di makan kembali pada proses pencernaan yang kedua. Hal ini memungkinkan hewan ruminanasia dapat mendaatkan sari-sari makanan yang dapat memberikan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan hewan ruminansia. Selai itu hewan ruminansia dibantu mikroorganisme dalam perutnya dalam proses pencernaan.

Pengeluaran kembalai makanan yang telah dicerna sebagian yang disebut cad. keluar dari rumen dan mengunyahnya untuk kedua kalinya disebut cudding. Hewan ruminansia memiliki lambung degan beberapa ruangan. Hewan ruminanasia termasuk dalam subordo Ruminansia dan ordonya adalah artiodaktil atau berkuku belah. 

Hewan ruminansia memiliki empat lambung, yaitu (rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Selain itu hewan ruminansia juga memamah makanan yang telah dicerna, maka dari itu hewan ruminansia juga disebut hewan pemamah biak. Contoh hewan ruminansia adalah sapi, domba, kambing dan rusa.


Proses Pencernaan Hewan Ruminansia : Penjelasannya Lengkap Lho!

Dengan demikian prosesnya adalah  a. mulut  b. retikulum  c. omasum  d. abomasum  e. rumen  f. usus halus


3.  Organ pencernaan pada ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). 

Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan.

Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. 

Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
Dengan demikian prosesnya adalah   a. mulut  b. kerongkongan  c. lambung  d. usus  e. anus

4. Organ pencernaan pada katak dan reptilia


Dengan demikian prosesnya adalah   a. mulut  b. kerongkongan  c. lambung  d. usus  e. anus
 a. mulut  b. kerongkongan  c. lambung  d. usus halus  e. usus besar  f. kloaka

5. Sistem Pencernaan Burung
Salah satu contoh burung adalah burung merpati (Columba livia). Saluran pencernaan terdiri dari paruh, rongga mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka.

Di dalam rongga mulut burung tidak terdapat gigi sehingga makanan tidak dikunyah dan langsung masuk menuju kerongkongan. Tembolok merupakan pelebaran ujung bawah kerongkongan. Tembolok berbentuk kantung. Tembolok berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Lambung kelenjar memiliki dinding otot yang tipis dan mengandung banyak kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan ini menghasilkan enzim-enzim pencernaan untuk mencerna makanan secara kimiawi. Lambung pengunyah (lambung otot atau empedal) sering pula disebut ampela. Kontraksi otot lambung pengunyah ini mencerna makanan secara mekanik. Di dalam lambung pengunyah burung pemakan biji-bijian, sering terdapat batu-batu kecil atau pasir. Batu-batu kecil atau pasir ini sengaja ditelan untuk membantu proses pencernaan.

Dari lambung, makanan hasil pencernaan menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas, dan empedu yang dihasilkan oleh hati. Sari-sari makanan hasil pencernaan diserap oleh pembuluh-pembuluh darah di usus halus. Selanjutnya, sari-sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap akan masuk ke usus besar menjadi feses (kotoran). Feses akan menuju rektum dan dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaitu saluran pencernaan, saluran urin, dan saluran kelamin (saluran perkembangbiakan).


Dengan demikian prosesnya adalah    a. mulut  b. kerongkongan  c. tembolok  d. lambung  d. empedal  e. usus  f. kloaka

6. Organ pencernaan pada Hwan Amphibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
  • rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
  • esofagus; berupa saluran pendek,
  • ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
  • menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus
  • intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
  • Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
  • kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
  • Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar