Hewan banyak jenisnya. Ada yang besar ada yang kecil. Ada yang berjalan, merayap, dan ada yang terbang. Menurut jenis makanannya, hewan digolongkan menjadi tiga, yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
Beberapa jenis makanan hewan berdasarkan bentuknya, cara memperolehnya dan hewan apa yang mengkonsumsi jenis makanan tersebut dapat dilihat melalui morfologi seperti bentuk gigi yang dimiliki hewan karnivora, herbivore, dan omnivore.
Melalui bentuk morfologi gig ini ke 3 jenis hewan ini dapat memudahkan mereka dalam memangsa sehingga memperoleh mengsanya dengan mudah.
Gambar 1. Bentuk morfologi gigi. (a) karnivora. (b) herbovora. (c) amnivora.
1. Karnivora
Karnivora adalah hewan yang makanannya kebanyakan adalah daging, baik yang dimakan hidup-hidup atau berasal dari daging hewan yang sudah mati. Kata karnivora berasal dari bahasa Latin carne yang berarti daging dan vorare yang berarti "memakan"). Kata ini juga dapat digunakan untuk menyebut mamalia dalam ordo Carnivora yang pada umumnya sesuai dengan definisi pertama.
Karnivora yang memakan serangga sebagai makanan utamanya disebut insektivora contonya bunglon dan laba-laba, sedangkan karnivora yang memakan ikan sebagai makanan utamanya disebut piskivora contohnya pinguin,anjing laut,dan lumba-lumba. Dalam pengertian singkat, Karnivora ialah Organisme yang memakan daging (Pemakan Daging).
Hewan karnivora memiliki gigi yang tajam dan kuat untuk menangkap dan merobek mangsanya. Selain itu, juga memiliki alat penglihatan, penciuman, dan pendengaran yang peka sehingga dapat memburu mangsanya dengan cepat. Karena hewan ini suka berburu, ia memiliki morfologi tubuh yang bagus untuk berburu mangsanya. Contohnya memiliki gigi taring yang tajam, kuku yang tajam ataupun kecepatan berlari yang sangat tinggi untuk menerkam mangsanya. Tidak hanya itu, biasanya bahkan hewan berjenis karnivora juga dilengkapi dengan racun atau bisa yang ia miliki.
Contoh hewan Karnivora:
a. Harimau
Makanan harimau sumatera tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya. Sebagai predator utama dalam rantai makanan, harimau mepertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan dapat terjaga. Dalam memperoleh makanannya harimau memerlukan bantuan berupa alat yang dapat mempermudahnya dalam memangsa sehingga mudah pula untuk memakan mangsanya.
Cara memperoleh makannannya:
Harimau adalah hewan penyendiri, hanya ditemukan berkelompok jika akan berburu hewan besar atau kelompok induk betina dengan anak-anaknya. Selain itu Harimau mengaum dan mengumpulkan kawanannya jika berencana menyergap buruan besar.
Maka kita dapat melihat terlebih dahulu bagaimanakah bentuk gigi dan cakar harimau ini. Hewan ini memiliki taring yang berguna untuk merobek daging hewan yang dimangsanya. Kakinya memiliki cakar yang berguna untuk mencengkram mangsanya. Mereka juga memiliki indera pendengaran dan penglihatan yang sangat tajam, yang membuatnya menjadi pemburu yang sangat efisien.
Misalnya pada harimau Sumatera merupakan hewan soliter, dan mereka berburu pada malam hari, mengintai mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Hanya saja harimau tidak mengaum untuk menakut-nakuti binatang lainnya, tetapi untuk berkomunikasi dengan harimau lain yang jauh darinya, pada saat berburu, harimau akan bernapas dengan pelan agar tidak terdengar binatang buruannya
Tetapi pada umumnya Harimau dalam membunuh buruannya dengan merobek leher atau dada agar buruannya kehabisan darah. Senjata utama berburu harimau adalah taring 10 cm nya. tetapi kadang mereka juga menggunakan cakar kuatnya. Cakar tungkai depan harimau mempu menghancurkan tulang tengkorak beruang.
Gigitan dan cakar harimau sangat kuat, sehingga mereka mampu menghancurkan tulang leher binatang buruannya hanya dengan sekali pukul. Kemudian Harimau diketahui bisa menirukan suara hewan lain untuk memancing binatang buruannya. Beruang adalah saingan berburu harimau. Harimau kadang menirukan suara binatang buruan beruang untuk memancing beruang agar bisa diterkamnya.
Mereka memakan apapun yang dapat ditangkap, umumnya babi hutan dan rusa, dan kadang-kadang unggas atau ikan. Bahkan harimau biasanya memburu mangsa yang agak besar seperti rusa sambar, kijang, babi, kijang, kancil, tetapi akan memburu hewan kecil seperti landak apabila mangsa yang agak besar itu tidak ada. Orang utan juga dapat jadi mangsa, mereka jarang menghabiskan waktu di permukaan tanah, dan karena itu jarang ditangkap harimau.
Harimau sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa. Pada saat Harimau beradaptasi dalam berburu yaitu Saat menghadapi misalnya buaya, mereka tidak akan menyerang lehernya, karena mereka tahu leher buaya dilindungi oleh sisik yang kuat. Mereka menyerang mata buaya dan berusaha membalikkan tubuh buaya untuk mencabik bagian perut yang lebih lunak.
Gambar 2. Harimau
b. Singa
Ternyata selera makan singa terhadap daging manusia semakin besar setelah terjadinya bulan purnama (full moon). Hal itu terungkap dari riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal online Public Library of Science ONE. Riset ini meneliti 500 kasus serangan singa Afrika terhadap manusia, yang terjadi di pedesaan di Tanzania antara 1988 dan 2009. Dari hasil riset, ternyata lebih dari dua per tiga korban manusia yang disergap si raja hutan, dibunuh dan dimakan.
Mayoritas serangan terjadi sekitar waktu Maghrib (saat matahari terbenam) hingga pukul 10 malam, di saat bulan sudah tidak lagi menunjukkan cahaya yang terang. Seperti dikutip dari Sidney Morning Herald, waktu paling berbahaya bagi manusia adalah ketika jam-jam aktif singa setelah matahari terbenam, terutama saat hari-hari setelah bulan purnama. Pola itu ditemukan ketika para peneliti mengkategorikan serangan-serangan berdasarkan fase bulan. Sepertiga serangan lebih sering terjadi selama paruh terakhir siklus hari, di mana hanya ada sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada cahaya bulan.
Cara memperoleh makanannya:
Makanannya daging, biasanya memakan mamalia besar yang berat nya sekitar 50-500 kg. selain itu memakan juga mamalia kecil, burung, reptil, dan serangga. biasa nya berburu sewaktu malam, tapi kalau di rumput panjang yang bisa menutup tubuh bisa berburu siang hari. Jumlah gigi yang dimiliki sekitar 30, Kecepatan maksimum: 30 mph lebih dari 50 yds. (48 kilometer per jam lebih dari 46 m), Lompatan terbesar : 12 ft (3,7 m) vertikal, 36 ft (10,8 m) horizontal.
Dalam mencari makanan sang betina adalah tokoh utama, sang pejantan akan bergantung pada perburuna betina dalam kelompok. Setelah mendapatkan buruan singa jantan lah yang dipersilahkan makan terlebih dahulu kemudian disusul betina dan anak- anaknya. Terkadang singa jantan akan berburu pada saat patrol wilayah dan hasil buruan ini akan dinikmati sendiri.
Singa akan memburu semua jenis mamalia yang dating kepadanya, paling sering mamalia besar seperti :
• Kerbau
• Zebra
• Rusa kutub
• Gemsbok
• Hartebeest
• Warthog
• Kob
• Impala
• Gazelle (Viljoen 2003 )
Kalau ada kesempatan bisa menyerang bintang besar yang beratnya sekitar 300kg. walau pun bisa meyerang apapun, hewan-hewan besar seperti badak dewasa, jerapah, gajah jarang diterkam karena bisa menyebabkan luka dan cedera. biasa nya sekali memakan bisa memakan 30 kg daging. kalau tidak bisa memakan habis mangsa beberapa jam berhenti makan sehabis itu makan lagi. minimal singa jantan dewasa memerlukan 7kg daging perhari, singa dewasa betina memerlukan 5 kg daging perhari.anak singa pertamakali berburu adalah waktu umur 3 bulan, tapi walau dinamakan berburu hanya ikut berburu. waktu berburu sebenarnya adalah sewaktu umur 1, 2 tahun.
Gigi singa dirancang dengan sangat kuat untuk berburu. Mereka tidak mengunyah makanan mereka hanya memotong dan menalan makanan dalm bentuk potongan potongan. Hal ini disebabkan ketidakmampuan semua jenis kucing dalam memggerakkan rahang mereka.
System pencernaan singa sama dengan manusia. Berlambung tunggal. Pencernaan sangat sederhana karena mereka hanya memakan daging, diman daging sangat mudah dicerna tanpa membutuhkan perlakuan kusus seperti halnya pencernaan selulosa. Kucing umumnya memiliki saluran terpendek dari semua hewan.
Perburuan singa :
Perburuan makanan di dominasi oleh betina, sedangkan pejantan tidak terlalu banyak bertindak dalam pencarian makanan, hanya bila mangsa terlalu besar maka penjantan akan membantu menjatuhkan mangsa yang besar dan kuat seperti kerbau. Dominasai kerjasama antara betina dalam mencari makanan tergantung dari mudah dan sulitnya mangsa untuk dilumpuhkan, semakin kuat mangsa maka kerjasama kelompok akan semakin terlihat.
Singa melakukan perburuan di malam hari dan paling sering di pagi hari, mereka menghindari siang hari karena resdiko terlihat mangsa lebih besar dan panas. Mereka melakukan perburuan dengan dengan sangat terorganisir, mereka menunggu mangsa terlena dan menyerggap pada saat mangsa minum.
Ketika mengintai mangsanya, singa akan mengambil sikap menurunkan kepala dan tetap mengunci pandangan kepada sang mangsa. Jika sang mangsa melihat kea rah singa maka dengan segera singa akan diam dan lebih menyembunyikan jkepalanya. Ini adalah rambu-rambu terus sampai singa mendapatkan jarak yang optimal yaitu [20-30 m]. Setelah singa telah memasuki jarak ini, singa menerkam dan berakhir mengejar agak tiba-tiba.
Setelah berhasil menyergap singa akan mencengkeram mangsa. Singa bukan pelari kuat sehingga dibutuhkan jarak yang dekat untuk menagkap mangsa. Perburruan dilakukan melalui 2 tahap, mereka akan menggiring mangsa ke bawah dan di bawah singa lain akan bersiap menyergap mangsa. Dalam banyak kasus perburuan terlebih dahulu dilakukan dengan menyergap bagian belakang mangsa dan dilajutkan menuju bagian leher. Mereka memegang mangsa dengan cakarnya yang kuat. Tidak jarang mangsa akan berhasil melarikan diri tetapi pada akhirnya mangsa akan mati karena luka yang ditimbulkan olehh serangan singa.
Metode yang digunakan dalam pembunuhan ini adalah membuat mangsa lemas karena gigitan di tenggorokkan korban. Korban akan mati lemas karena udara terhenti menuju otak. Khusus untuk mangsa besar selain meremukkan tenggorokan singa lain akan membantu menjepit hidung dan mulutm mangsa agar proses kematianbisa lebih cepat.
Proses menyantap mangsa dimulai oleh pejantan kemudian disusul oleh betina dan anak – anaknya. Pejantan akan memulai memangsa dimuali dari bagian belakang sedangkan betina memulai dari arah yang berlawanan menuju perut.
Mereka memiliki cara yang aneh dalam bersantap, seringkali mereka berebut dan berkelahi untuk mendapatkan jatah makan malam, setelah semua berakhir mereka akan saling menjilat luka satu sama alin. Dapat dibayangkan hanya untuk makan malam.
Tidak seperti kucing yang lain singa makan dengan cara berjongkok dan berbaring. Walaupun singa adalah predator yang hebat tetapi singa juga memakan daun – daunan tumbuhan. Ini dilakukan untuk membantu proses pencernaan.
Lalu apa yang akan dilakukan oleh singa tua yang tidak mampu berburu dalam mencari makanan ?? hal yang sering terjadi adalah mereka menemukan mangsa mati dan memakannya. Satu-satunya harapan mereka untuk hidup adalah menemukan mangsa tanpa ada perlawanan. Setelah makan besar singa akan tidur sehari penuh, dan melewatkan hari – harinya dengan hal-hal kecil sampai hari ke empat, mereka akan mulai berburu lagi pada hari ke enam .
c. Buaya
Buaya adalah karnivora. Buaya memangsa ikan, burung, mamalia, dan kadang-kadang juga buaya lain yang lebih kecil bahkan bangkai buaya dewasa. Reptil ini merupakan pemangsa penyergap; ia menunggu mangsanya hewan darat atau ikan mendekat, lalu menerkamnya dengan tiba-tiba. Sebagai hewan yang berdarah dingin, predator ini dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya. Meskipun nampaknya lamban, buaya merupakan pemangsa puncak di lingkungannya, dan beberapa jenisnya teramati pernah menyerang dan membunuh ikan hiu.
Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa, menjadikannya sebagai hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Tekanan gigitan buaya ini tak kurang dari 5.000 psi (pounds per square inch; setara dengan 315 kg/cm²), bandingkan dengan kekuatan gigitan anjing rottweiler yang hanya 335 psi, hiu putih raksasa sebesar 400 psi, atau dubuk (hyena) sekitar 800 – 1.000 psi. Gigi-gigi buaya runcing dan tajam, amat berguna untuk memegangi mangsanya.
Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat mengatup dengan amat kuat. Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan tokek. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya amat lemah.
Para peneliti buaya cukup melilitkan pita perekat besar (lakban) beberapa kali atau mengikatkan tali karet ban dalam di ujung moncong yang menutup, untuk menjaganya agar mulut itu tetap mengatup sementara dilakukan pengamatan dan pengukuran, atau manakala ingin mengangkut binatang itu dengan aman. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke samping atau ke belakang.
d. Komodo
Komodo adalah hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Ketika mangsa itu tiba di dekat tempat sembunyi komodo, hewan ini segera menyerangnya pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan. Komodo dapat menemukan mangsanya dengan menggunakan penciumannya yang tajam, yang dapat menemukan binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.
Mangsa biawak komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih kecil), burung dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak, dan mamalia kecil.
Kadang-kadang komodo juga memangsa manusia dan mayat yang digali dari lubang makam yang dangkal. Kebiasaan ini menyebabkan penduduk pulau Komodo menghindari tanah berpasir dan memilih mengubur jenazah di tanah liat, serta menutupi atasnya dengan batu-batu agar tak dapat digali komodo.
Reptil purba ini makan dengan cara mencabik potongan besar daging dan lalu menelannya bulat-bulat sementara tungkai depannya menahan tubuh mangsanya. Untuk mangsa berukuran kecil hingga sebesar kambing, bisa jadi dagingnya dihabiskan sekali telan. Isi perut mangsa yang berupa tumbuhan biasanya dibiarkan tak disentuh.
e. Ular
Ular sebagai karnivora memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular-ular perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia.
Cara memperoleh makanannya:
Ular menelan mangsanya secara keseluruhan. Makanan yang dimangsanya itu tidak dikunyah dan masuk melalui mulutnya yang memiliki rahang yang sangat bisa disesuaikan dengan jenis makanannya.
Beberapa jenis ular, memiliki gigi yang terdapat di mulut. Tapi, gigi itu tidak berfungsi untuk mengunyah, melainkan untuk mencengkram dan untuk lancar menelan mangsanya. Biasanya, ular memilih menelan mangsa dengan kepalanya lebih dulu.
2. Herbivora
Herbivora adalah segala jenis hewan/binatang pemakan tumbuhan yang dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan jenis makanannya. Dalam biologi herbivora diklasifikasikan sebagai ordo. Herbivora berasal dari bahasa Latin "herbe" yang artinya tumbuhan, dan "vorare" artinya memakan. Secara harfiah herbivora berarti pemakan tumbuhan dan hanya ditemukan pada keluarga satwa.
Ciri khas herbivora adalah memiliki gigi geraham yang berfungsi sebagai alat pengunyah makanan. Contoh hewan herbivora adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, rusa, unta, gajah dan sebagainya. Mereka hanya memakan tumbuh-tumbuhan saja. Contoh makanan hewan herbivora adalah daun, bunga, kayu, kulit kayu, akar, buah, biji-bijian, dan sebagainya yang terdapat pada tanaman.
Contoh hewan herbivora:
a. Rusa
Rusa termasuk hewan pemamah biak (ruminant) yang makanannya adalah daun-daunan (herbivora). (vagetable materials) dan berbagai macam buah-buahan yang dapat dimakan Sebagaimana hewan pemamah biak lainnya, rusa makan rumput di padang rumput (grazing), makan daun-daunan semak di hutan (browsing), dan makan jamur yang tumbuh di bawah pohon. Rusa makan dari bagian tumbuhan mulai dari pucuk kemudian daun muda, daun tua, dan batang muda.
b. Gajah
Gajah termasuk dalam kategori hewan herbivora. Ia menghabiskan 16 jam sehari untuk mengumpulkan makanan. Makanannya terdiri atas sedikitnya 50% rumput, ditambah dengan dedaunan, ranting, akar, dan sedikit buah, benih dan bunga. Karena gajah hanya mencerna 40% dari yang dimakannya, mereka harus mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Gajah dewasa dapat mengonsumsi 300 hingga 600 pon (140-270 kg) makanan per hari. Enam puluh persen dari makanan tersebut tertinggal dalam perut gajah dan tidak dicerna.
c. Kapibara
Kapibara ditemukan di Amerika Selatan dan milik keluarga Caviidae. Mereka makan rumput, tanaman air, buah-buahan, dan kulit pohon. Mereka adalah mamalia semi-akuatik yang juga tinggal di dekat danau, rawa, kolam, dan sungai.
d. Unta
Ini mamalia dari keluarga Camelidae dan terutama ditemukan di Afrika, Asia dan Australia. Mereka bertahan hidup di rumput, gandum, havermut, dan biji-bijian. Unta dapat menyimpan air dalam punuk mereka dan dapat bertahan di kekasaran iklim (gurun Timur Tengah, Austalia, dan Asia Timur).
e. Bongo
Bongos ditemukan di Afrika dan juga milik keluarga Bovidae. Mereka makan di rumput, tanaman merambat, empulur pohon yang membusuk, akar, buah-buahan dab banyak hal lainnya. Mereka cenderung hidup di mana ada persediaan konstan air. Mirip dengan okapis, bongos dikenal untuk mendapat makan pada arang dari pohon terbakar karena keringanan.
f. Kijang
Kijang sebagian besar ditemukan di Afrika. Eropa. dan wilayah Asia, kijang milik keluarga Bovidae. Mereka tinggal di daerah padang rumput yang panjang. maka pola makan utama mereka adalah rumput panjang. Namun. Anda dapat menemukan kijang di hutan, hutan rawa-rawa dan Savannah. Itulah sebabnya, mereka makan apa pun yang mereka dapat temukan di sekitarnya. Antelop hidup dalam kawanannya untuk melindungi diri dari predator lainnya. Beberapa spesies kijang dapat berjalan cukup cepat. untuk menghindari serangan dari predator dan dapat melompat pada jarak yang luar biasa.
3. Omnivora
Hewan omnivora adalah hewan yang dapat di cirikan dalam makanan nya memiliki 2 jenis makanan yaitu tumbuhan (kayu/batang, daun, biji, kulit, akar, serabut, ampas) dan hewan (daging, darah, telur). Dalam memakan makanan nya hewan omnivora berganti-ganti dalam memakan jenis makanan nya, dalam artian tidak satu jenis makanan saja. Gigi – gigi hewan ini berevolusi sehingga dapat mencerna kedua jenis makanan tanpa ada kesulitan. Contoh hewan Omnivora dan Cara memperoleh makanannya :
a. Babi
Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Babi mengambil makanan pakan, mengunyah dan mencampurkan dengan air liur (saliva) sebelum menelan, air liur berfungsi sebagai pelumas. Perbedaannya, saliva babi mengandung enzim yang mulai memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Pada babi tidak terjadi proses memamah biak sebab seluruh bahan pakan sudah dikunyah halus sebelum ditelan.
b. Tikus
Tikus termasuk hewan omnivora. Mereka lebih menyukai padi-padian, tapi mereka juga akan makan apapun, terutama pada saat tidak ada makanan, termasuk bangkai dan sabun. Tikus akan makan tiap hari. Tikus besar umumnya minum tiap hari, sedangkan tikus kecil dapat bertahan beberapa hari tanpa minum.
c. Berdasarkan cara makannya, ikan dapat dibedakan dalam 5 golongan yaitu penggerogot (grazer), pemangsa (predator), penyaring (strainer), penghisap, dan parasit.
1. Ikan penggerogot (grazer)
Ikan penggerogot adalah ikan yang mengambil makanan dengan cara memunguti sedikit demi sedikit secara berkelompok maupun satu per satu. Contoh ikan penggerogot yang mengambil makanan secara berkelompok adalah nilem yang terlihat saat menggerogoti periphyton (jasad-jasad penempel) pada daun-daun tanaman air.
Contoh lain pada mujair yang dapat dilihat saat menggerogoti lumut-lumutan yang tumbuh di batang-batang tanan air. Contoh ikan penggerogot yang mengambil makanan secara satu per satu adalah ikan sepat siam. Ikan ini biasanya memunguti jasad-jasad penempel di sela-sela dedaunan tanaman air.
2. Ikan Mas
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan. Pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari.
3. Ikan pemangsa (predator)
Ikan-ikan buas pada umumnya dapat digolongkan sebagai pemangsa atau predator. Mangsa dari ikan predator adalah hewan-hewan makroskopik yang ukuranya hampir sama dengan lubang mulutnya. Sebagai alat pemakannya, di dalam mulut ikan buas terdapat gigi-gigi yang tajam dan kuat. Gigi-gigi tersebut berfungsi untuk menahan dan memegang mangsa, bukan untuk mengunyah makanan. Beberapa contoh ikan predator antara lain alu-alu (Sphyraena jello), layur (Trichiurus savala), cakalang (Katsuwonus pelamis), dan tuna Mandidihang (Thunnus albacores).
4. Ikan penyaring (strainer)
Ikan penyaring adalah ikan-ikan yang mengambil makanannya dengan cara menyeser dengan mulutnya yang terbuka sambil tetap bergerak maju. Ikan pemakan plankton termasuk sebagai ikan penyaring. Dengan membuka mulutnya sambil berenang, plankton akan tersaring masuk ke dalam rongga mulut. Ketika mulutnya dikatupkan, air akan keluar lewat celah insang, sedangkan plankton akan tertahan oleh tulang tapis insang yang termodifikasi untuk ditelan masuk kerongkongan. Contoh ikan penyaring adalah kacangan (Hemiramphusfar) dan ikan kembung jantan (Restralliger kannagurta).
5. Ikan pengisap
Ikan pengisap adalah ikan-ikan yang cara mengambil makanannya dengan jalan mengisap lumpur atau pasir di dasar perairan. Makanannya terdiri dari organisme penghuni dasar (bentos), detritus yang mengendap, bakteri, dan cendawan. Beberapa spesies jenis ini ada yang iftptf memisahkan antara bahan makanan dan bukan makanannya. Spesies yang dapat memisahkan bahan makanannya akan membuang bahan yang bukan makanan dan akan memakan bahan yang merupakan makanannya. Sebagian spesies penghisap tidak dapat memisahkan antara bahan makanan dan bukan makanan. Dalam keadaan ini, semua bahan yang terisap akan ditelan seluruhnya. Contoh ikan pengisap antara lain adalah mas tombro.
6. Ikan parasit
Ikan parasit adalah ikan-ikan yang mendapatkan makanannya dengan jalan mengisap sari makanan dari dalam tubuh ikan atau hewan lain dalam keadaan segar sewaktu ikan korbannya masih hidup. Hewan-hewan korban parasitisme ini disebut hewan inang (hospes). Ikan parasit hinggap pada tubuh hewan inangnya saat mengisap sari makanan.
Contoh ikan parasit adalah ikan laut dalam yang disebut ikan pemancing (Ceratias sp.). Ikan jantan dari jenis ini ukurannya jauh lebih kecil dari pada ikan betina. Selama hidupnya, ikan jantan menempelkan dirinya pada yang betina sambil mengisap sari makanan.
Hubungan Sifat Morfologi dan Kebiasaan Makanan Pada Ikan
Kebiasaan makan dari jenis-jenis ikan dapat dilihat dari bentuk atau morfologi beberapa alat tubuh yang digunakan dalam proses pencernaan. seperti mulut, bibir, gigi, dan alat-alat pencernaan lainnya. Tulang tapis insang dapat digunakan untuk menentukan cara makan ikan yang bersangkutan.
Tulang tapis insang pada ikan pemakan segala, ikan penggerogot, dan ikan pemakan tumbuh-tumbuhan pada umumnya tumbuh medium. Artinya, tidak pendek dan juga tidak panjang, agak lentur, serta agak jarang. Hal ini dapat dilihat pada ikan tawes dan ikan mujair.
Tulang tapis insang ikan pemakan daging dan ikan pemangsa mengalami modifikasi menjadi jarang-jarang, pendek, tajam, serta keras. Oleh karena itu, dinamakan gigi-gigi insang. Alat ini berguna untuk menahan mangsa yang sedang ditelan supaya tidak lolos sewaktu melewati kerongkongan. Hal ini dapat dilihat pada kerapu, kakap putih, dan kerong-kerong (Therapon theraps).
Ikan pemakan plankton yang mengambil makannya dengan cara menyaring, tulang tapis insangnya termodifikasi menjadi alat penyaring yang kedap, lentur, dan panjang-panjang. Pada waktu mulut dikatupkan, air keluar melalui celah insang yang telah berfungsi sebagai saringan. Hal ini dapat dilihat pada tambakan, layang (Decapterus russeli), dan lemuru (Sardinella longiceps).
Gambar 3. Ikan dengan mulut apikal
Kebiasaan makan ikan juga dapat ditentukan berdasarkan letak mulut, keadaan bibir, gigi-gigi, dan sungut. Ikan yang mulutnya mengarah ke atas terletak di sebelah dorsal dari ujung moncong biasa menangkap yang berada di atas posisi tubuhnya, misalnya betutu.
Ikan dengan mulut apikal yang mengarah ke depan di ujung moncong, menunjukkan bahwa ikan yang bersangkutan suka menangkap makanan yang berada di depan tubuhnya. Dari kelompok ini dapat dibedakan adanya pengambilan makanan di permukaan, misalnya gurami, mola (Hypophthalmichthys molitrix), dan nila. Di samping itu, ada ikan pemakan makanan yang melayang, misalnya tawes dan pemakan makanan di dasar, seperti mas tombro serta lele.
Ikan yang mulutnya mengarah ventral dari ujung moncong suka menangkap makanan yang terletak di sebelah bawah posisi tubuhnya, contohnya botia (Botia macracantha).
Ikan yang mulutnya dapat disembulkan adalah ikan pengisap, misalnya mas tombro. Ikan yang bibirnya lunak dan berbintil adalah ikan pemakan jasad-jasad penempel, contohnya nilem. Ikan yang bibirnya membentuk lapisan kuat seperti paruh burung betet merupakan ikan pemakan pucuk-pucuk bunga karang, contohnya terdapat pada ikan kakak tua (Scarus pulchelus).
Ikan yang mulutnya meruncing merupakan ikan yang suka mengambil makanan yang terdapat di sela-sela bunga karang, contohnya kepe-kepe (Chaetodon lineolatus). Ikan yang gigi-giginya kuat, pendek, dan permukaannya rata merupakan ikan pemakan siput, kerang-kerangan, atau udang- udangan yang berkulit keras. Contohnya terdapat pada pari.
Sumber tulisan disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar