Sistem Pencernaan pada Manusia
Pengertian dari alat-alat pencernaan yaitu organ tubuh yang mempunyai fungsi dalam proses pencernaan. Alat-alat pencernaan tersebut terdiri dari saluran pencernaan dan juga kelenjar pencernaan yang dapat menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
Adapun saluran pencernaan pada manusia terdiri dari a). rongga mulut, b). kerongkongan, c). lambung, d). usus halus, dan e). usus besar. Setelah makanan masuk ke dalam mulut, kemudian makanan akan dicerna sepanjang saluran makanan. Makanan yang sudah tidak bisa tercerna akan dibuang ke luar tubuh dalam bentuk tinja (feses).
Alat-Alat Pencernaan pada Manusia
1. Rongga Mulut
Bagian ini merupakan awal dari saluran pencernaan yang mana di dalamnya terdapat adanya alat-alat dan kelenjar pencernaan seperti halnya lidah, gigi, dan juga kelenjar ludah.
a). Lidah
Fungsi organ tubuh manusia ini yaitu untuk mengatur makanan pada saat kita mengunyah dan untuk mendorong makanan supaya dapat masuk ke dalam kerongkongan. Selain dari pada itu, lidah juga memiliki fungsi untuk indra pengecap rasa (manis, asin, pahit, masam, dan pedas) serta peka terhadap panas, dingin, dan juga tekanan.
b). Gigi
Penggolongan gigi berdasarkan pada fungsinya dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, antara lain: 1) gigi seri yang mempunyai fungsi untuk memotong makanan, 2) gigi taring yang mpunyai fungsi untuk merobek makanan, 3) gigi geraham yang mpunyai fungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan
Pertumbuhan gigi yaitu pada saat bayi yang berusia sekitar 6 - 7 bulan hingga 26 bulan. Gigi yang terdapat pada anak - anak dikenal juga sebagai gigi susu/ gigi sulung. Setelah anak berusia kira-kira 6–14 tahun, maka gigi susu satu per satu akan tanggal yang kemudian akan digantikan gigi tetap.
Pada bagian mulut terdapat adanya ludah yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah. Letak kelenjar ludah yaitu di bawah lidah dan di bawah telinga. Air ludah sendiri mengandung enzim ptialin atau amilase yang mempunyai fungsi untuk memecah karbohidrat secara kimiawi menjadi maltosa.
2. Kerongkongan
Bagian kerongkongan (esofagus) adalahh saluran makanan dari mulut menuju lambung. Adapun panjang dari kerongkongan yaitu sekitar 20 cm. Kerongkongan bisa melakukan gerakan meremas-remas makanan dapat terdorong dan masuk ke dalam lambung. Gerak kerongkongan tersebut dikenal dengan sebutan gerak peristaltis. Pada bagian kerongkongan ini tidak terjadi proses pencernaan.
3. Lambung
Bagian lambung (ventrikulus) mempunyai bentuk seperti halnya kantong. Letak lambung yaitu terletak di dalam rongga perut agak ke sebelah kiri, tepat di bawah sekat rongga badan (diafragma). Pada bagian lambung, makanan yang masuk mengalami proses pencernaan yang mana dinding lambung yang penuh dengan otot - otot akan berkontraksi dan mengaduk - aduk makanan tersebut.
Selain dari pada itu, dinding lambung akan mengeluarkan getah yang dikenal dengan sebutan getah lambung, dan getah ini mengandung pepsin, renin, lipase, dan asam klorida.
a. Pepsin mempunyai fungsi untuk memecah protein.
b. Renin memiliki fungsi untuk memecah protein susu.
c. Sedangkan lipase mempunyai fungsi untuk mencerna lemak.
d. Asam klorida berfungsi mematikan mikroorganisme yang masuk bersama dengan makanan.
Lalu, makanan sedikit demi sedikit didorong menuju ke dalam usus halus. Proses pengosongan lambung berlangsung sekitar 2–3 jam.
4. Usus Halus
Alat pencernakan usus halus (intestinum) ini merupakan saluran pencernaan terpanjang. Bagian usus halus terdiri dari tiga bagian, antara lain 1). usus dua belas jari (duodenum), 2). usus kosong (jejunum), dan 3). usus penyerapan (ileum).
Bagian pertama dari usus halus yaitu usus dua belas jari. Di dalam usus ini terdapat adanya saluran yang berasal dari kantong empedu dan pankreas. Empedu akan menghasilkan garam empedu yang mempunyai fungsi untuk membantu mencerna lemak.
Sedangkan untuk pankreas akan menghasilkan enzim makanan, yaitu enzim tripsin yang memiliki fungsi memecah protein menjadi asam-asam amino serta enzim lipase yang mempunyai fungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Pada usus dua belas jari tersebut, kemudian makanan berubah bentuk menjadi seperti halnya bubur yang lumat dan encer. Usus kosong adalah kelanjutan dari usus dua belas jari. Mengapa disebut usus kosong? Disebut usus kosong sebab usus ini tidak menghasilkan enzim.
Pencernaan secara enzimatis masih dilakukan pada usus kosong sebagai proses kelanjutan dari pencernaan di dalam usus dua belas jari. Panjang dari usus penyerapan yaitu antara 0,75 m sampai dengan 3,5 m. Pada usus penyerapan terjadi suatu proses penyerapan sari-sari makanan.
Permukaan dinding dalam usus penyerapan berjonjot oleh karenanya sari - sari makanan akan terserap dengan baik. Hasil akhir dari pencernaan yaiitu berupa glukosa, fruktosa, galaktosa, asam lemak, gliserol, dan asam-asam amino. Vitamin dan juga mineral tidak dicerna, baik itu pencernakan dilakukan secara mekanik maupun kimiawi/enzimatis.
Glukosa, fruktosa, galaktosa, gliserol, vitamin, mineral, dan juga asam amino akan diserap oleh darah. Lalu, zat - zat tersebut diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak diserap oleh getah bening. Pembuluh getah bening bermuara juga pada pembuluh darah.
5. Usus Besar
Megapa dinamakan usus besar? Penamaan atas usus besar atau kolon oleh sebab usus ini mempunyai ukuran yang besar. Sisa-sisa atas proses pencernaan dari usus halus akan dilepaskan ke usus besar. Usus besar mempunyai tambahan usus yang disebut usus buntu (sekum).
Pada ujung usus buntu terdapat adanya usus tambahan yang disebut umbai cacing (apendiks). Jika terjadi peradangan pada usus buntu (disebut apendisitis), secara umum apendiks tersebut lalu dipotong.
Fungsi utama usus besar yaitu untuk mengatur kadar air dalam sisa pencernaan. Jika berlebihan, maka air dalam sisa pencernaan tersebut akan diserap oleh usus besar. Demikian juga dengan kondisi sebaliknya. Di dalam usus besar terdapat adanya bakteri koli (Escherichia coli) yang mempunyai peran membusukkan atas sisa pencernaan menjadi kotoran.
Oleh sebab itu, kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan. Bagian akhir dari usus besar yang panjangnya kirakira 15 cm yaitu dikenal dengan sebutan rektum atau lubang pelepasan. Rektum bermuara pada anus. Proses pengeluaran kotoran disebut defekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar