Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan merupakan upaya bersama untuk memastikan pemenuhan hak kemampuan fondasi anak usia dini, dari mana pun titik berangkat mereka. Gerakan ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak agar dapat terwujud
Sampai saat ini, miskonsepsi praktik pembelajaran pada PAUD dan SD masih sangat kuat di masyarakat.
- Kurangnya Pemahaman tentang Kemampuan Fondasi. Kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung dan dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.
- Sempitnya Pemahaman tentang Calistung. Kemampuan calistung dipahami dengan sempit, dan dianggap dapat dibangun secara instan.
- Calistung sebagai Syarat Masuk Jenjang SD. Tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD; dan patahan pembelajaran antara PAUD dan SD.
Apa yang Seharusnya Terjadi?
Membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap, bermakna, dan dengan cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran tercapai.
Kondisi yang Terjadi (x), Kondisi yang Diharapkan (v)
(x) Anak merasa belajar tidak menyenangkan.
(v) Anak merasa senang dalam belajar.
(x) Anak percaya bahwa dirinya tidak pintar saat tidak dapat calistung.
(v) Anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha.
(x) Anak belum mampu mengelola emosi serta menghargai orang lain.
(v) Anak mampu mengelola emosi dan menghargai orang lain.
(x) Anak belum dapat merawat diri dan barang-barang yang menjadi tanggung jawabnya.
(v) Anak dapat merawat diri dan barang-barang yang menjadi tanggung jawab diri.
(x) Anak mampu membaca namun tidak paham arti kata.
(v) Anak paham kata dan keterkaitannya dengan huruf serta bunyinya.
(x) Anak kurang terasah kemampuannya dalam berkomunikasi.
(v) Anak mampu menyimak dan dapat mengutarakan gagasan sederhana.
(x) Anak mampu melakukan penjumlahan hanya apabila mengurutkan bilangan (karena hafal, bukan paham).
(v) Anak paham bahwa 5 + 3 = 5 objek ditambah dengan 3 objek.
Apa yang Seharusnya Dilakukan oleh Ekosistem Pendidikan?
Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran mulai dari sekarang.
- Transisi PAUD ke Pendidikan Dasar Perlu Berjalan dengan Mulus. Proses belajar mengajar di PAUD dan SD kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.
- Fondasi Dibangun secara Holistik. Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik, bukan hanya kognitif, melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.
- Kemampuan Literasi dan Numerasi Dibangun Bertahap. Kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan dilanjutkan hingga SD kelas awal.
- Siap Sekolah Adalah Proses, Bukan Hasil. “Siap sekolah” bukanlah upaya pelabelan antara anak yang “sudah siap” atau “belum siap”, melainkan sebuah proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak.
Dengan keterlibatan semua pihak, setiap anak dapat memperoleh kemudahan dalam bertransisi dari PAUD ke pendidikan dasar, sehingga...
- Peserta didik PAUD dapat terus melanjutkan prosesnya untuk mendapatkan kemampuan fondasi saat di SD/MI.
- Peserta didik SD/MI yang tidak pernah mengikuti PAUD, tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi, sehingga memiliki pijakan yang kuat untuk memperoleh pembelajaran selanjutnya.
Alat Bantu:
- Surat Edaran Dirjen PDM No. 0759/C/HK.04.01/2023 Tahun 2023 tentang Penguatan Transisi PAUD-SD
- Surat Pemberitahuan Implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan Tahun 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar