Senin, 22 Februari 2021

Keragaman Sosial Budaya di Indonesia

 
sumber: widipedia.com (Buku Pegangan Siswa Kelas 5)

Perlawanan terhadap para penjajah di berbagai daerah banyak mengalami kegagalan. Salah satu sebabnya adalah perlawanan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan dan secara sendiri-sendiri. Dengan demikian, perlawanan itu tidak akan kuat dan mudah diadu domba oleh penjajah.

Negara kita sangat luas wilayahnya dan beragam pula sosial budayanya. Seandainya setiap daerah, suku, dan golongan bersatu padu melawan penjajah, niscaya penjajah dapat kita usir sejak dahulu kala. Tahukah kamu keragaman sosial budaya yang dimiliki oleh bangsa kita? Ayo, kita cari tahu!

Keragaman Sosial Budaya di Indonesia

Budaya merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Adapun wujud budaya, yaitu:

- gagasan atau ide, misalnya kepercayaan;

- tindakan, misalnya upacara adat dan seni pertunjukan; serta

- benda, misalnya pakaian adat dan senjata tradisional.


Selain sebagai identitas, kebudayaan juga sebagai kepribadian suatu bangsa. Negara kita mengembangkan kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayan nasional. Hubungan antara keduanya sangat erat karena kebudayaan nasional bersumber dari kebudayaan daerah. 

Kebudayaan nasional lahir sebagai hasil usaha akal budi atau pikiran seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam ras dan suku. 


Faktor Penyebab Keragaman Bangsa Indonesia

Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).

Faktor Keturunan

d. Ras di Indonesia

Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras sebagai berikut.

1) Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.

2) Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.

3) Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.

4) Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua) golongan.

a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.

b) Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga terdiri atas kelompok warga keturunan China (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi warga negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme.



b. Suku di Indonesia

Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis). Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda.

Di suatu daerah, mungkin terdapat beberapa suku. Sebagai contoh di Sumatra terdapat suku Aceh, suku Melayu, dan suku Batak. Di Pulau Jawa terdapat suku Betawi, suku Sunda, suku Osing, dan suku Jawa. Bagaimana dengan daerahmu? Suku apa sajakah yang ada?



5. Perbedaan Kondisi Geografis

Perbedaan kondisi geografis turut berdampak pada munculnya berbagai ragam mata pencaharian. Contohnya perikanan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Pada setiap bidang tersebut, mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan kondisi geografis lingkungan tempat tinggalnya.

6. Pengaruh Kebudayaan Luar

Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Keterbukaan ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keberagaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Pengaruh asing yang pertama ialah ketika orang-orang dari India, Cina, dan Arab, kemudian disusul oleh orang-orang dari Eropa. Bangsa-bangsa tersebut datang dengan membawa kebudayaan masing-masing.

Indonesia merupakan negara besar yang memiliki keragaman budaya. Adanya keragaman budaya dapat mengakibatkan konflik di masyarakat. Namun, keragaman budaya juga menyimpan kekayaan jika terintegrasi dengan baik.

Untuk mengantisipasi munculnya konflik, diperlukan kemampuan untuk mewujudkan situasi dan kondisi sosial yang rukun dan damai dalam perbedaan. Kebesaran budaya suatu bangsa terletak pada kemampuannya dalam menampung berbagai perbedaan dan keanekaragaman budaya dalam satu kesatuan yang dilandasi oleh suatu ikatan kebersamaan.

Menurut Parsudi Suparlan, alternatif penyelesaian masalah keragaman budaya dengan mengembangkan hal-hal berikut ini.

1. Budaya gotong royong dan musyawarah dilestarikan.

2. Bersikap toleransi dan tenggang rasa.

3. Adanya kesadaran terhadap unsur-unsur budaya yang sama.

4. Persatuan dan kesatuan terus dibina.

5. Pengakuan terhadap kesetaraan dalam perbedaan.

6. Jelaskan sikap dan perilaku yang harus diambil saat menemui permasalahan keragaman dalam kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar