Senin, 08 Februari 2021

Penjajahan Inggris di Indonesia

 


Inggris adalah salah satu negara maju di Eropa yang dulu pernah menjajah Indonesia. Wilayah bekas jajahan Inggris ini biasanya adalah wilayah penghasil rempah-rempah. Lalu, bagaimana Inggris bisa sampai di Indonesia?


Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia

Setelah Portugis mengalami kesuksesan perdagangan rempah-rempah, banyak bangsa Eropa yang ingin datang dan melakukan perdagangan juga. Dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di wilayah Eropa Barat. Dengan pintarnya, Inggris mengambil keuntungan dengan wilayahnya yang dekat Lisabon sehingga harga relatif murah. Rempah-rempah itu kemudian dijual kembali di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di Eropa Utara. 

Lisabon merupakan pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Namun, sejak Inggris terlibat konflik dengan Portugis dan Spanyol apalagi setelah Portugis berada di bawah kekuasaan Spanyol, Inggris pun mulai tidak bebas untuk mendapatkan rempah-rempah di Lisabon. Oleh karena itu, Inggris berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Inggris berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Banyak anggota masyarakat, para pelaut dan pedagang yang nggak melibatkan diri dalam perang justru mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah.


Pencarian Rempah-Rempah

Rombongan penjelajahan Inggris pertama kali dipimpin oleh Francis Drake. Rombongan Inggris berangkat pada tahun 1577 dan mendapat dukungan penuh dari Ratu Elizabeth I. Dalam pelayaran Inggris ke wilayah Timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, Inggris sampai ke India. Para pelaut dan pedagang Inggris ini masuk ke India pada tahun 1600. Inggris justru memperkuat kedudukannya di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Untuk memperkuat daya saing, para pedagang Inggris dalam perdagangannya di dunia Timur ini membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC) pada tahun 1600. 

Dari wilayah India inilah para pelaut dan pedagang Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempah-rempah. 

Dikutip dari Sejarah Indonesia Modern (2016) karangan MC Ricklefs, perhatian Bangsa Inggris kepada Indonesia sudah dimulai ketika penjelajah F Drake singgah di Ternate pada 1579. Kemudian datang ekspedisi lain yang dikirim pada abad ke-16 melalui kongsi dagang East Indian Company (EIC).  

Pemerintah Inggris memberikan hak istimewa kepada EIC. Pada abad ke-18, para pedagang Inggris banyak melakukan perdagangan di Indonesia, seperti Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jakarta.  Bahkan sejak Belanda dijajah Perancis, Inggris selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia. 


Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia

Dalam memimpin rombongan penjelajahan ini, Francis Drake dibantu oleh Thomas Cavendish. Rombongan Inggris berhasil mencapai Ternate pada tahun 1579. Sesampainya di sana, rombongan tersebut memborong rempah-rempah untuk dibawa pulang ke Inggris. Rombongan Francis Drake kembali ke Inggris pada tahun 1580.

Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh Inggris mendatangkan keuntungan yang sangat melimpah. Sejak melakukan penjelajahan ke dunia Timur, Inggris telah berhasil menanamkan pengaruhnya di beberapa wilayah di Asia. Tak hanya itu, Inggris juga memiliki  

keinginan untuk merebut wilayah Indonesia dari Belanda dan Portugis. Wilayah ini nantinya tidak hanya dijadikan sebagai ladang monopoli dagang, tetapi juga dijadikan wilayah kekuasaan politik.

Kedatangan Inggris pada awal abad ke-17 ditujukan guna memperluas kekuasaan politik . Inggris di wilayah Asia. Kedatangan Inggris kali ini bertepatan dengan kekacauan yang terjadi di daerah Jayakarta.


Inggris Memasuki Banten

Pada saat itu Jayakarta tengah berseteru dengan Banten akibat politik adu domba yang dilakukan oleh VOC. Penguasa Jayakarta yang menyadari kelicikan VOC mengizinkan Inggris untuk membangun gudang kayu di dekat kantor dagang VOC. Tindakan yang dilakukan penguasa Jayakarta membuat VOC geram dan segera melancarkan serangan ke arah pusat pemerintahan Jayakarta. 

Penguasa Jayakarta pada saat itu, Wijayakrama meminta bantuan Inggris untuk menghadapi serangan VOC. Pada tahun 1619 terjadilah perang laut yang merupakan puncak perseteruan antara Jayakarta dan VOC. Dalam perang laut ini, Jayakarta mendapatkan bantuan pasukan dari tentara Inggris. Armada perang Inggris terdiri atas lima belas kapal laut yang dipimpin oleh Sir Thomas Dale melakukan intervensi terhadap kapal-kapal VOC di perairan Jawa. Meskipun dalam peperangan ini Jayakarta memperoleh kemenangan, kemenangan ini hanya berlangsung sehari. Selanjutnya, VOC berhasil menguasai Jayakarta.

Pada tahun 1628 Inggris berhasil menjalin kerja sama dengan Banten. Kerja sama ini dibuktikan dengan Banten mengizinkan Inggris untuk mendirikan pangkalan dagang utama Asia Tenggara di Banten. Pembangunan benteng Inggris bertujuan menjamin perdagangan lada dan keamanan wilayah akibat blokade VOC di Banten.

Bahkan di tahun 1811 pernah memegang kendali kekuasaan di Tanah Hindia. Namun, Inggris tidak berkuasa lama di wilayah Indonesia karena kedatangan Belanda yang kembali ke Indonesia. Sejarah penjajahan Indonesia ini terjadi karena sumber daya alam Indonesia yang amat sangat banyak. Pala, lada dan cengkeh sering dibutuhkan oleh bangsa Eropa untuk menghangatkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar